Ku menahan tangannya ketika kulihat dia akan beranjak pergi.
"Aku sudah selesai dengan Kiyan. Tidak ada yang perlu aku selesaikan lagi dengannya.
Malam itu dia menginap atas nama anak2. Semenjak kamu yang datang ke hidup aku, ke dunia aku, ke cerita aku. Aku ragu Eras.
Apa aku masih layak dapat kebahagiaan lagi. Apa aku masih boleh mencintai orang lain lagi setelah apa yang aku lakukan dan aku lewati.
Tapi semua orang disekitarku termasuk kamu, meyakini aku bahwa aku masih layak mendapat kebahagiaan. Bahkan kamu yang menyembuhkan aku dari lukaku Eras.
Kamu membuat aku membuka hatiku setelah aku terus terjebak dengan cerita lamaku.
Kalau saat ini kamu berpikir kisahku dengan Kiyan belum selesai secara sempurna. Itu salah.
Kamu yang membuat aku menyelesaikannya disaat kamu masuk dalam kehidupan aku. Dan saat ini kamu meragukan apa yang sedang aku rasakan.
Sampai kamu melakukan hal yang menyakiti aku Eras.
Aku tidak akan memaksamu untuk percaya dan yakin soal aku dan Kiyan.
Tapi seandainya nanti kamu baru menyadari apa yang kamu pikirkan itu salah. Bukan aku yang menyelesaikannya. Tapi kamu yang telah menyelesaikan semua ini....""Kalau aku salah aku akan pergi, tapi kalau kamu yang salah kamu yang jangan pernah kembali...."
"Iya aku nggak akan pernah kembali.
Sulit buat aku menghadapi kamu yang seperti ini.
Tadinya aku nggak akan menyerah, karena kupikir kamu layak untuk diperjuangkan.
Perih untuk aku menahan marah, dengan segala keputusan yang udah kamu ambil gitu aja.
Tapi aku tetep lakukan itu, bahkan lebih dari itu.
Aku yang minta maaf walaupun kamu yang salah. Aku yang bertahan walaupun kamu ingin berpisah. Karena kamu penting Eras. Kamu lebih penting dari ego aku....
Tapi saat ini aku jadi yakin untuk tidak bertahan setelah kamu tidak akan berjuang...
Maafin aku atas kelupaan aku perihal Kiyan menginap di rumahku malam itu..." ucapku yang akhirnya beranjak pergi meninggalkan dia.Sambil berjalan kearah pintu, aku melihat Fita duduk sendiri menatap ke arahku.
Tepat langkahku didekatnya. Fita berdiri."Apakah hanya masalah salah paham. Kak Icha menyerah dan nggak berusaha memperjuangkan Eras?
Eras hanya perlu diperjuangkan oleh kak Icha...
Dia perlu dicintai secara maksimal kak..
Kalau cuma sampai sini, gimana dia merasa Cintanya terbalaskan dengan level yang sama?
Selalu hanya sampai sini kemampuan kak Icha mencintai seseorang?" Ucap Fita menghentikan langkahku."Aku mencintai dengan levelku sendiri. Aku tidak pernah mencintai orang membandingkan dengan level orang lain mencintai.
Kalau orang yang bersamaku sudah ingin berhenti, aku akan relakan. Tapi kalau dia masih ingin berjuang, aku juga akan bertahan. Hanya itu...."
Ucapku melangkah manatap lurus kedepan.'Sakit, hatiku sakit merelakan ini.
Aku sangat mencintai Eras.
Aku memilihnya untuk menjadi akhir tujuanku.
Kalau itu bukan Eras, aku nggak akan memilih siapapun selain sendiri.
Bukan karena tidak ingim berjuang, sebulan masaku mempertahankan hubungan ini dengan segala sikap Eras yang mengacuhkan aku.
Bagaimana bisa ada masalah tidak diselesaikan tapi diabaikan....
Dan dia dengan sengaja malah menunjukkan Fita adalah wanita terbaik yang selama ini ada dihidupnya...' bisikku dalam hati. Dan jadi mengingatkanku pada kejadian beberapa waktu lalu.Flashback
Sengaja aku menunggu Eras, tanpa ada pesenan ricebowl. Yang aku tau Eras selalu makan siang bareng Fita akhir2 ini.
Bahkan aku menunggu sampai dia selesai makan siang dengan Fita.Saat Eras berjalan ke arah lift, aku mencegahnya. Aku masih belum tau alasan Eras marah dan menggantungkan hubungan kita sampe 3 minggu.
Aku memohon ke Eras saat itu untuk bicara.
Tapi Eras mengacuhkan aku."Tapi boleh gak sih kita selesein dulu urusan kita. Jangan kamu hadirkam Fita ditengah2 masalah kita..."
"Menghadirkan Fita??
Fita sudah lama hadir di hidup aku dari sebelum aku menikah, lalu bertunangan dan sekarang aku ketemu kamu dan pacaran sama kamu. Fita udah hadir di hidup aku. Bahkan mungkin dia adalah wanita terbaik yang ada di hidup aku...""Lalu kenapa kalau memang dia yang terbaik, kenapa kamu membuka diri untuk wanita lain...?"
"Ya itu kesalahan aku.
Aku selalu mengabaikannya. Padahal satu2nya wanita yang selalu mencintai aku dengan tulus adalah dia. Satu2mya wanita yang mungkin tidak akan menyakitiku adalah Fita. Satu2nya wanita yang sangat menghargai aku sebagai laki2 adalah Fita....
Kesalahan aku sudah mengabaikannya demi wanita2 yang aku cintai tapi ternyata punya potensi lebih besar menyakiti aku...." ucapnya dan berlalu pergi masuk lift ketika ada beberapa orang masuk lift.Aku hanya bisa menatapnya dengan air mata yang menggenang. Sakit sekali mendengar setiap kata2nya.
Setelahnya aku berbalik badan, jalan pulang.Flashback off
Kejadian dimana dia mengabaikan aku, dan malah menjelaskan secara detil sosok Fita masih terbesit sekali dalam ingatanku. Setiap kata2nya pun masih sangat jelas menempel dalam memoriku.
Bagaimana aku bisa memperjuangkan orang yang sudah menyadari hatinya untuk orang lain.
Bagaimana aku bisa berjuang untuk seseorang yang ternyata meragukan hatiku dan malah meyakini hatinya pada orang lain.Aku akan merelakan walau sakit. Karena segala egoku, tidak lagi berpihak padaku untuk bertahan. Bahkan aku melepaskannya karena aku tau hatinya lebih penting dari egoku yang ingin bertahan.
Aku punya potensi menyakitinya dibanding Fita yang memiliki kemungkinan terkecil untuk menyakitinya.
KAMU SEDANG MEMBACA
PEMERAN UTAMA : CONTINUE LURUH
ChickLitPlease!!! Ini DEWASA!!! Kisah ku kembali. Arisya. Perpisahan ku dengan Dipta tidak seperti yang ku harapkan. Aku kehilangan dia untuk selamanya. Lalu aku melihat Kiyan, menatapku yang meratapi kepergian Dipta. Menangisi Dipta begitu dalam dan terpuk...