Andai Dia Tau

86 4 0
                                    

"Ka Ichaa..." sapa seseorang ketika aku akan masuk lift.

"Loh kamu Fit..." sahutku sambil menyambut kedatangannya yang langsung memelukku.

"Kamu disini lagi?"

"Iya kak janjian lagi...
Tapi abis makan siang sih janjiannya..."

"Oh baru mau ketemu sama temen kamu itu?..."

"Mmm ya...
Kak kita makan siang aja dulu yu...
Ka Icha udah lunch?"

"Belom...
Baru ngopi sama ngemil dikit...
Hahhaaa..." ucapku.

"Yaudah yuk kak kita makan dulu..." ajaknya yang kuikuti dan kita jalan bersama menuju tempat makan yang udah beberapa kali kita datengin kalau lagi ketemu gini.

Sampai di restonya kita langsung duduk, memesan makanan dan sambil menunggu makan, kita bincang2 hangat kaya biasa.
Fita banyak menceritakan kegiatan2nya dan proyek2nya.
Begitu juga aku yang menceritakan usahaku yang kian mengembang lewat open PO online.

"Mm seneng deh liat kakak udah jadi sukses begini..."

"Aamiin...tapi ini belom sukses lah fit...
Masih merintis...
Eia kamu katanya mau langganan..." ucapku yang sedikit menggodanya.

"Nah itu dia kak, kondisi kantorku belom stabil, aku masih aja ikut proyek sama temenku itu. Walaupun emang itu kaya tetep aku jalanin langsung.
Doain ya kak nanti aku tinggal jadi bos yang cuma punya anak buah..."

"Aamiin Fit...
Oia kabar ibu gimana Fit?"

"Baik kak...
Ibu selalu tau loh kak, kalau kita udah beberapa kali ketemu kaya gini..."

"Oh ya?
Terus ibu gimana?"

"Mmm dia excited gitu dengerinnya, nanya2 kakak sekarang gimana, ngapain aja...gitu2 deh..."

"Mmm salam ya buat ibu kalau ketemu..." ucapku yang terhenti sejenak karena pesanan makanan kita datang.

Setelahnya kita terus ngobrolin hal2 yang menyangkut harian kita, kerjaan kita dan beberapa cerita dulu yang sebenernya nggak mau aku ulang.

"Oh iya, ka Yoga itu sama istri dan anaknya beberapa kali main ke rumah ibu dan ka Yoga juga sering ngehubungin ibu..."

"Mmm kakak juga udah lama nih gak ketemu sama dia, selama ini kita cuma kontak2an via tlp atau WA...
Ya semenjak dia dinas di surabaya aja, kita jadi nggak pernah ketemu..." ucapku yang sedikit mengekspresikan sedihku.

"Kita kesana aja yuk kak...
Rame2...
Sama ibu, sama kak Karina dan sama temenku..." Fita terlihat sedikit merona ketika menyebut temannya.

"Mmm itu sih kesempatan kamu..." ucapku yang membuatnya makin merona.

"Eh tapi sebenernya hubungan kamu itu sama dia sekarang kaya gimana Fit?
Masa belom ada perkembangan lanjut...
Kalian sering ketemu, kerja bareng dan udah bertahun2 banget kalian deket...
Masa iya sih dia nggak kasih kode2 gimana gitu ke kamu..."

Tiba2 wajah Fita terlihat berubah.
Tidak menampilkan lagi senyum yang tadi, malah lebih menunjukkan wajah sedih.

"Eh why?" Tanyaku

"Mm...
Kayanya emang dia nggak akan pernah ngasih tanda apapun ke aku kak..
Kode, atau apalah itu...
Karena sekarang dia aja lagi deket sama cewek yang belum aku kenal..."

"Hah?
Dia deket sama cewek?"

"Ya...
Kayanya emang selama ini cuma aku yang suka, cuma aku yang punya harapan, cuma aku yang berusaha disetiap dia sendirian..."

"Masa iya dia nggak ngeh sih kalau kamu suka sama dia...
Kenapa nggak kamu kasih tau aja sih perasaan kamu ke dia...
Siapa tau dengan itu dia sadar kalau selama ini kamu ngeliat dia itu bukan cuma temen, dan siapa tau ternyata dia juga begitu tapi dia nggak berani aja..."

PEMERAN UTAMA : CONTINUE LURUHTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang