Samarinda

48 2 0
                                    

Jam 05.30 pagi Aku, Karina dan Bragi ontheway ke Bandara. Karena pesawat kita akan brangkat di jam 07.20.

Aku duduk di belakang sendirian, sambil menunggu sampai di bandara, aku membaca ulang wa nya Eras yang semalam terabaikan karena aku sudah tidur.

Kulihat jam 11.42 malam dia wa aku.

'Malem dear...
Maaf ya hp ku susah signal di lokasi tadi, sampai disini aku langsung ke lokasi, baru aku chek in hotel tadi setelah makan malam jam 09.00 dan ternyata hp ku lowbat. Baru aja aku aktifin karena tadi setelah bersih2 aku harus langsung ngerjain design di laptop.
Kamu udah tidur ya?
Besok aku tlp ya...'

Aku baru mau membalas wa nya. Berusaha tenang, walaupun sedikit kesal karena dari kemarin pagi setelah kabar dia take off dia nggak ada kabar lagi sama sekali, perasaan ku campur aduk, panik dan kesel dan aaahhh nggak tau lagi apa yang bisa aku gambarin perasaanku ini. Dan ternyata dia hanya sesibuk itu sampai baru bisa menghubungiku di jam setengah dua belas tadi malem.

Aku sempet kecewa dengan sikap Eras akhir2 ini, aku mungkin sudah tidak prioritasnya lagi, tapi aku bukan anak abg lagi yang meributkan hal2 seperti ini.

"Syaa....
Eras udah ada kabar?" Tanya Karina.

"Hmmm..?
Mm, udah ko semalem dia wa gw tapi gw udah tidur..."

"Emang jam berapa dia hubungin lo?
Kan kita aja sampe jam 11 masih On..."

"Gw liat sih jam setengah 12 lewat..."

"Malem banget baru ada kabarnya..."
Sahut Bragi.

"Ya masih bagus ada kabar, dari pada bener2 nggak ada kabar..." jawabku menyimpan handphone dan melihat ke arah jalanan samping kiriku. Dan aku menunda untuk membalas wa nya.

"Trus lo udah bales?
Lo bilang aja kita lagi ontheway Samarinda..." ucap Karina.

"Iya nanti gw bales..." jawabku acuh.
Sekilas gw melihat Karina dan Bragi saling tatap, mungkin mereka menyadari perasaanku sedang tidak baik2 saja.

......

Kamipun sampai di bandara sebelum kita masuk untuk chek in, aku dan Karina membeli beberapa roti dulu. Karena ini terlalu pagi untuk berangkat sampai kita belom sarapan sama sekali.

Setelahnya baru lah kita masuk ke dalam untuk chek in keberangkatan.

"Ah jalan2 juga gw..." ucap Bragi.

"Lah kan abis nikah lo honeymoon ya, emang itu bukan jalan2?" Ucapku sambil mengibaskan tangan ke lengannya.

"Beda lah, kalo ini kan jalan2, kalo kemaren kan bulan madu, jadi fokus di kamar gw..."

"Ih mesum lo..." ucapku sambil tertawa.

"Loh ya namanya penganten baru yaaa enaknya di kamar mulu lah, mandi main mandi main...
Ya kan ya yank..." ucap Bragi sambil merangkul Karina. Dan gak mungkin Karina nggak nyubit pinggangnya mendengar ucapan suaminya itu.

Tapi aku senang melihat interaksi mereka. Aku percaya Bragi pasti bisa membahagiakan Karina.

Kita bertiga pun setelah beres semua urusan buat keberangkatan, masuk ke ruang tunggu untuk menunggu panggilan naik pesawat.

......

Setelah kurang lebih 2 jam akhirnya kita sampai di Samarinda. Sebelum keluar dari bandara, kita bertiga bersantai dulu di salah satu cafe yang ada di bandara.

Sambil aku menghubungi Eras, karena pas aku aktifin handphone, ternyata ada 5x tlp masuk dari Eras.

Akupun coba telepon balik ke Eras.

PEMERAN UTAMA : CONTINUE LURUHTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang