Usai

23 4 0
                                    

Author Pov.

Setelah pertemuannya dengan Eras kemarin. Arisya kembali menemui Karina dan memberikan ricebowlnya di tempat biasa mereka ketemu, cafe starbucks. Hari ini pesanan ricebowl dari Karina cukup banyak. Jadi Arisya produksi ricebowl untuk Karina dan tim di kantornya. Bahkan Arisya tutup pesanan onlinenya.

Sambil menunggu Karina turun. Arisya melihat-lihat instagram di handphonennya. Dan muncul postingan Fita, terlihat di sebuah bandara dengan siluet seorang pria dari arah samping sedang duduk memainkan handphone, dengan caption 'Hai..'. Bisa langsung Arisya tebak kalau itu pasti sosok Eras. Spontan Arisya menscreenshot postingan tersebut. Di lubuk hatinya Arisya menyimpan rindu ke Eras.

Dan tiba2 Arisya memposting sebuah foto siluet tempat duduk yang ada di cafe yang saat ini dia berada. Dengan caption 'Usai'.

Baru seperkian detik dipost, terlihat dari notif banyak yang memberikan like pada postingan itu termasuk Fita.

Tempat duduk ini, cafe ini, bahkan gedung ini menyimpan banyak cerita dan memori dari cerita dua kisah Arisya yang akhirnya usai semua.

Kenangan itu nggak akan pernah hilang. Dan tempat ini memberikan kenangan bahagia dalam dua kisah Arisya.

Dipta dan Eras menjadi 2 kisah yang terbayang2 dalam ingatan Arisya jika dia datang ke tempat ini.

"Udah dari tadi ya?" Tanya Karina sambil duduk dihadapan Arisya membuyarkan segala kenangan yang sedang berputar dalam ingatan Arisya.

Arisya menyadarinya tapi Arisya hanya diam dan terus melihat postingan Fita.

"Hei...
Hei Arisy..." ucap Karina berusaha menyadarkan Arisya dari lamunannya.

"Tempat ini terlalu menyimpan kenangan yang indah sampai bikin gw nggak bisa nahan sesek di dada gw Kar..." ucap Arisya membuat Karina terdiam dan memahami tujuan pembahasan Arisya.

"Lo belom cerita loh soal kemaren..." ucap Karina.

"Mmmm...." Arisya menggeleng.
"Nggak hanya tentang Eras. Tempat ini sudah mempertemukan gw dengan dua orang yang akhirnya mengisi cerita indah dalam hidup gw. Tapi juga meninggalkan kisah yang perih yang harus tertinggal dalam ingatan gw..." ucap Arisya membenarkan posisi duduknya. Melipat satu tangannya, sedangkan satu tangannya yang lain menjadi tumpuan didagu dan tatapan Arisya lurus menatap ke keramaian orang2 yang berlalu lalang di sekitar cafe.

"Dipta dan Eras maksud lo?" Tanya Karina hati-hati.

"Hmmm..." Arisya berdehem sambil menatap dan tersenyum ke arah Karina.
"Mereka membuat cerita bersama gw disini. Di tempat ini, di cafe ini, di gedung ini. Tapi semua juga berakhir di tempat ini, di gedung ini....
Haahaa..." Arisya tertawa kecil tapi menunduk lalu hilang tawa itu menjadi isak tangis dalam diamnya.

"Sya..." Karina berusaha menenangkan perasaan Arisya saat ini dengan menyentuh pundaknya.

Karina membiarkan Arisya meluapkan rasanya. Dia paham dengan kondisi Arisya saat ini. Mungkin ya beberapa bulan kemarin Arisya berusaha menjalani semuanya tanpa terpuruk. Tapi sebenarnya hatinya benar2 hancur. Apalagi tempat ini benar2 menyimpan semua cerita Arisya bersama Dipta dan Eras. Dua laki2 yang pernah hadir dihidup Arisya dan memberikan cinta yang besar untuk Arisya.

"Tadi gw liat postingan Fita di instagram...." ucap Arisya menampakkan wajahnya dan menatap ke arah Karina.
Setelahnya dia memperlihatkan postingan yang dia liat ke Karina.

Ternyata tidak hanya postingan terakhir yang Arisya lihat. Dimana ada siluet sosok Eras terlihat dari samping sedang duduk sambil memainkan handphone dengan caption 'Hai...'. Tapi ada postingan sebelumnya menampilkan foto Dipta yang hampir sama posisi duduknya dan terlihat dari samping sedang menatap handphone ditangannya. Yang membedakan hanya tempat dan suasana dalam gambar foto tersebut. Dan Fita memberikan caption yang sama pada postingan itu 'Hai...'

"Paham nggak?" Tanya Arisya ketika memperlihatkan postingan Fita.

"Mmm Fita menunjukkan dua laki2 yang dia sayangi dengan gaya yang sama..." ucap Karina.

Arisya tersenyum mendengar pernyataan Karina.
"Dia memiliki keduanya. Kedua laki2 yang pernah singgah juga dalam hidup gw..." ucap Arisya.

"Mungkin ini lah saatnya dan waktunya. Gw mengerti rasa sesal saat ada yang pergi menghilang. Eras datang telah mengukir luka yang sayang banget untuk gw lupain. Dipta juga pergi tanpa mengajarkan cara untuk merelakan. Usai sudah semua cerita yang pernah gw ukir bersama mereka Kar...
Meninggalkan Eras atau Dipta saat itu memang hal yang terberat yang harus gw lewati.
Ya, saat ini gw memang kehilangan Dipta yang gw cintai. Tapi Eras? Dia kehilangan gw yang sangat mencintainya.
Gw akan belajar untuk melupakan Eras, yang dengan mudahnya dia melupakan gw Kar...
Karena gw hanya kehilangan dia yang sangat gw cintai, tapi dia benar2 kehilangan gw yang sangat mencintainya...." ucap Arisya setelahnya acuh dan hanya melempar senyum ke arah Karina.

Karina terdiam tidak bisa merespon apapun ucapan Arisya. Dia tau ternyata hatinya begitu sakit. Tempat ini memang memberikan cerita indah dan luka ke Arisya.
Senyuman disaat terluka itu menyakitkan.

Arisya kembali melihat ke sekitaran orang yang berlalu lalang. 'Usai...'

PEMERAN UTAMA : CONTINUE LURUHTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang