Happy reading semuanya.
🍁🍁🍁
Kini Daxter, Jovanka, Yasmine, dan Albion sudah duduk bersama di ruang kerja Yasmine yang berada di rumah wanita itu. Setelah acara premiere film yang cukup mengejutkan banyak pihak, Jovanka langsung mengajak ketiganya untuk membahas masalah itu.
"Jadi, bisa kalian jelaskan ke aku apa yang sebenarnya terjadi di sini?" kesal Jovanka dengan mata yang berapi-api.
"Van..."
"Biar aku aja yang jelasin ke Jovanka, Mbak," kata Daxter memotong ucapan Yasmine. "Aku merasa semuanya sudah cukup untuk kamu, Jo," kata Daxter yang membuat Jovanka menatap suaminya itu tak mengerti.
"Sejak mengenal aku, kamu melewati banyak masalah. Tentang masa lalu kamu yang harus bekerja keras melupakan aku, tentang hidup kamu yang sudah kamu habiskan untuk mencintai aku, dan tentang semua bully-an yang kamu dapat karena aku. Semuanya sudah cukup untuk kamu terima, Jovanka."
"Tapi ini hidup kamu, karir kamu, Daxter. Kamu nggak mudah untuk sampai di titik ini!" Jovanka menatap Daxter tak percaya.
"Dan semua ini juga sudah cukup untuk aku," balas Daxter dengan senyum kecil. "Cukup aku dan kamu yang merasakan hidup tidak nyaman dengan selalu dimata-matai oleh wartawan. Jangan sampai anak-anak kita juga merasakannya," lanjutnya sambil menggenggam tangan Jovanka erat-erat.
"Aku memang sangat menyukai bekerja di depan kamera, entah itu menjadi model atau aktor, aku menyukai keduanya," kata Daxter setelah mengecup punggung tangan sang istri. "Tapi aku lebih mencintai kamu dan calon anak-anak kita, Sayang." lanjutnya yang membuat Jovanka menunduk dalam.
"Sorry." katanya yang membuat Daxter tertawa kecil.
"Nggak perlu ada kata maaf di antara kita, Jovanka. Karena memang semua ini adalah keputusan yang paling tepat untuk aku ambil. Untuk masa depan kita." katanya dengan lembut.
"Van, Daxter sangat mencintai kamu. Sama seperti kamu mencintai dia," Yasmine pun menepuk bahu sahabatnya untuk menenangkan. "Ya meskipun aku harus rugi besar karena dia keluar dari agensi," lanjutnya yang membuat Daxter melotot kesal.
"Tapi nggak papa, setelah Daxter keluar, pasti akan banyak bintang dari agensi aku. Selama ini aku terlalu fokus dan meng-anak emaskan tuyul satu ini. Aku jadi nggak melihat bakat-bakat tersembunyi dari anak-anakku yang lain." kata Yasmine lagi yang kali ini membuat Daxter mendengus.
"Setelah ini lo mau ngapain? Nggak mungkin kan lo mau nganggur?!" Albion yang sejak tadi hanya menyimak akhirnya membuka suara. Pertanyaan itu tentu saja membuat Jovanka menatap suaminya itu dalam-dalam.
Benar, apa yang akan dilakukan Daxter setelah keluar dari dunia entertainment?
"Gue berencana untuk mengajak Jovanka tinggal di Perancis." kata Daxter yang membuat Jovanka melotot tak percaya.
"Kok gitu?!" teriak Jovanka tak terima. "Aku balik ke Indonesia juga buat Mama! Dia mau tinggal sama aku!" tambahnya berapi-api.
"Aku udah omongin ini sama Papa-Mama kamu dan mereka setuju." balas Daxter tak mau kalah.
"Yakin?!"
"Tanyain sana sama Mama Nessa!" putus Daxter enggan memperpanjang perdebatan dengan sang istri. Jovanka memajukan bibirnya beberapa senti yang membuat Daxter gemas dan berakhir dengan mengecup bibir Jovanka.
"Di sana nanti kamu bisa melanjutkan usaha boutique kamu," kata Daxter yang membuat senyum Jovanka akhirnya mengembang. "Aku memutuskan semuanya buat kamu, By. Semuanya buat kebahagiaan kamu dan keluarga kecil kita." kata Daxter lagi yang membuat Jovanka segera memeluk leher suaminya itu.

KAMU SEDANG MEMBACA
Sweet Scandal✔
RomanceSweet Scandal *** Jovanka Alixie, seorang fashion designer sukses di Perancis harus kembali ke Indonesia karena Mama-nya. Tak habis akal, Jovanka pun membangun bisnisnya di Indonesia dengan menggandeng sahabatnya semasa kuliah di Perancis. Namun hal...