Happy reading semuanya.
🍁🍁🍁
Jovanka mengurut keningnya yang terasa berdenyut. Seharian ini handphone-nya terus berdenting karena banyak sekali fans berat Daxter -yang tidak terima dengan hubungannya dan Daxter- mengiriminya pesan-pesan jahat.
Ada yang mengatainya jelek dan tidak pantas untuk Daxter. Ada yang mengatainya terlalu tua untuk Daxter. Hingga ada yang mengancam akan membunuhnya.
Benar-benar sinting!
Mereka bahkan tidak pernah mengenalnya sebelum scandal ini terungkap. Namun mereka berbicara seolah-olah mereka sangat mengenal Jovanka.
Mereka bahkan tahu umurnya, background pendidikan dan keluarganya, bahkan ukuran celana dalamnya saja mereka tahu.
Benar-benar gila semua fans Daxter itu!
Dan yang membuatnya semakin marah adalah Daxter menghilang sejak semalam. Semua pesannya belum dibaca oleh laki-laki itu, dan semua panggilannya sama sekali tidak diangkat oleh Daxter.
Awas saja, saat laki-laki itu datang menemuinya nanti, Jovanka akan memarahi laki-laki itu hingga Daxter tidak akan mampu melakukan semua ini lagi kepadanya.
"Yas, kamu tahu nggak Daxter di mana?" tanya Jovanka saat sampai sore hari Daxter tak kunjung menemuinya.
Jovanka bahkan sudah menghubungi Arini, namun wanita itu berkata jika Daxter sudah tidak ada di rumah sakit sejak semalam. Lalu di mana laki-laki itu jika tidak sedang menjaga adik tersayang-nya yang bernama Shaeron Lee itu?!
"Van, Daxter sakit." jawaban Yasmine membuat Jovanka tersentak.
"Sakit?! Sakit apa?"
"Kamu bisa datang ke apartemen Daxter dan lihat sendiri keadaannya." Jovanka langsung bangun dari posisinya dan berlalu. Tak mempedulikan bajunya yang cukup tipis untuk digunakan keluar rumah.
Jovanka melajukan mobilnya menuju alamat yang barusaja dikirimkan Yasmine. Jantungnya berdebar dengan cepat sekarang karena khawatir. Dia sudah berpikir yang tidak-tidak tentang Daxter seharian ini. Dan dia sangat menyesalinya sekarang.
"Yasmine, Daxter kenapa?" tanya Jovanka setelah berhasil masuk ke dalam apartemen Daxter dan menemukan laki-laki itu sedang tertidur dengan pulas.
Hatinya sedikit tercubit saat tahu jika laki-laki itu tertidur karena pengaruh obat bius.
"Semalam Daxter ngamuk, Van. Kata Albi, kemarin waktu di rumah sakit dokter bilang kalau Shaeron tertekan dan Daxter merasa bersalah karena hal itu. Dia merasa terlalu sibuk dan nggak ada waktu untuk jagain Shaeron. Akhir-akhir ini karena pekerjaannya, Daxter jadi nggak ada waktu untuk ngajak Shaeron main, sampai penyakit Shaeron kambuh."
"Daxter sampai seperti ini hanya karena merasa bersalah sama penyakit Shaeron yang kambuh?" tanya Jovanka tak percaya.
Yasmine yang menangkap raut cemburu dan kecewa dari Jovanka segera menggenggam tangan sahabatnya itu erat-erat.
"Van, kamu belum tahu banyak tentang hidup Daxter, ada hubungan apa sebenarnya antara Daxter dan Shaeron. Semua ini nggak seperti yang kamu pikirkan."
"Kalau gitu jelasin ke aku, Yas! Apa yang nggak aku mengerti tentang hubungan mereka supaya aku nggak terus-terusan berpikir negatif tentang mereka!" potong Jovanka dengan mata yang berkaca-kaca.
"Lebih baik kamu tunggu Daxter sadar dan tanya langsung ke dia. Aku rasa, aku nggak berhak mengatakan segalanya ke kamu." kata Yasmine sambil mengelus bahu Jovanka yang terbuka.
"Aku pulang dulu ya, Van. Kata dokter satu jam lagi atau bisa lebih cepat, Daxter akan sadar," kata Yasmine sambil mengambil tasnya yang tergeletak di atas ranjang Daxter. "Aku titip Daxter." tutupnya sebelum benar-benar berlalu.
Jovanka mendudukkan dirinya di sebelah Daxter, menatap wajah tenang lelakinya yang terlihat sangat kuyu dengan jejak-jejak air mata di pipinya.
Hati Jovanka terasa diremas. Ada wanita lain yang sangat Daxter cintai selain dirinya.
Jika wanita itu Arini, Mama-nya atau adik-adiknya tentu saja Jovanka bisa menerimanya. Tapi ini Shaeron Lee, wanita asing yang tidak pernah ia kenal sebelumnya.
"Daxter, seberarti apa dia untuk kamu sampai kamu seperti ini?" lirih Jovanka sambil menyentuh lengan Daxter yang sedikit lebam. Sepertinya terbentur sesuatu saat laki-laki itu mengamuk semalam.
"Apa dia sepenting itu buat kamu? Kamu sampai terluka seperti ini." kini tangan Jovanka mengelus dada Daxter yang tertutup perban. Kata Yasmine luka itu Daxter dapatkan karena terkena pecahan kaca.
"Kamu sampai ninggalin aku semalam," kini Jovanka mengelus pipi Daxter yang masih terasa lembab. "Apa kamu mencintai dia, Daxter?" tanyanya melantur dengan tangisan lirih.
"Jovanka, aku hanya mencintai kamu!" Jovanka tersentak saat Daxter membuka matanya dengan tiba-tiba. "Dan selamanya hanya akan mencintai kamu!" lanjutnya sambil menangkup tangan Jovanka yang ada di pipinya.
"Tapi kamu..."
"Jovanka, Shaeron adalah seorang gadis yang sudah aku anggap sebagai adik kandungku sendiri. Yang terjadi padaku sekarang karena aku memang sangat menyayanginya. Hanya sebagai adik, Jovanka, nggak lebih." kata Daxter sebelum mencoba bangkit dari posisinya.
Daxter lalu menarik tangan Jovanka ke dalam genggamannya. "Shaeron, dia adalah gadis yang datang padaku dengan luka. Dia..." Daxter pun menjelaskan semuanya tentang Shaeron kepada Jovanka hingga wanita itu mengerti arti seorang Shaeron Lee untuknya.
"Jo, aku mencintai Shaeron sama seperti aku mencintai Athena dan Varsha. Cintaku ke kamu, itu berbeda. Aku harap kamu mengerti." katanya setelah ceritanya tentang Shaeron usai.
"Dia... dia terlalu muda untuk menanggung semuanya, Daxter." kata Jovanka dengan air mata yang terus-menerus mengalir.
"Aku..." Jovanka tidak mampu berkata apa-apa hingga Daxter tersenyum tipis.
"Jadi, Jovanka, jangan pernah lagi berpikir negatif tentang aku dan Shaeron. Dia nggak pantas mendapatkan rasa seperti itu dari kamu." kata Daxter yang membuat Jovanka segera memeluk laki-laki itu.
"Nggak akan lagi, Daxter, nggak akan lagi. Aku minta maaf sudah bersikap kekanak-kanakan seperti ini. Aku minta maaf sudah berpikir yang nggak-nggak tentang kamu dan Shaeron." katanya saat Daxter terus-terusan mengelus rambutnya yang awut-awutan.
"It's okay, Jo. Karena hal ini aku jadi tahu kalau setidaknya aku sudah memiliki tempat tersendiri di hati kamu."
🍁🍁🍁
Much love💚
Jiwoo Lee👰🏻♀️
14 Mei 2022🌱

KAMU SEDANG MEMBACA
Sweet Scandal✔
RomansaSweet Scandal *** Jovanka Alixie, seorang fashion designer sukses di Perancis harus kembali ke Indonesia karena Mama-nya. Tak habis akal, Jovanka pun membangun bisnisnya di Indonesia dengan menggandeng sahabatnya semasa kuliah di Perancis. Namun hal...