"Aduhhh ngapain sih narik narik, gue kan mau beli buku maillllll ihhhh lo nyebelin tau gak!!!" Sedari tadi Ismail hanya muter muter entah mau kemana membawa najla.
Najla pun tak tinggal diam, dia nyerocos nanya bawel mau kemana, tak kunjung jawaban. Alhasil ia hanya pasrah lengan nya ditarik dengan wajah ditekuk musam.
Ismail menoleh kala suara cempreng najla tak lagi mengeluarkan pertanyaan. "Diem kan enak, nurut aja susah" Ucapnya.
"Ish" Najla menghentak hentak kan kaki kesal akan sikap Ismail yang tidak peka.
Ternyata Ismail membawa najla ke arah lantai atas. Kira kira mau ngapain ya. Setelah sampai di depan pintu rooftop. Sebelumnya ismail meminta najla untuk menggunakan pengikat kain gitu terus dipakai dikepala untuk menutup area mata.
"Pake" Ucap Ismail dengan menarik badan najla kedepan dan memasangkan kain tersebut.
"Aduhh buat apaan sih mailll lo ih ya" Sahut najla seraya meraba raba kain yang sudah menutup matanya.
"Diem ikutin gue"
"Aduhh takut jatoh gimana sii?"
"Bawel, diem" Geram ismail dengan memegang bahu najla dan menuntunnya ke arah kursi yng sudah disiapkan. Menduduki najla lalu ia ikut duduk didepannya. Disana sudah disediakan 1 meja dengan kiasan yang indah yang menambah kesan menjadi sangat lebih indah. Rangkaian tangkai bunga diatas atap.
"Buka" Titah Ismail lalu najla pun membuka kain tersebut dan melepaskan nya. Membuka mata perlahan dan....
Mata najla mengerjap lucu yang tadinya ditekuk kembali sumringah saat melihat semuanya. dia menatap mengelilingi semua hiasan yang berada di rooftop tersebut " I-ini ma-maksudnya apa? Cantik bangetttt, lo serius ajak gue ke sini?" Ujarnya setelah melihat semuanya.
"Lo suka hm?"
"Banget" Ismail yang mendengar itu tersenyum tipis. Setelah menatap semua nya, najla beralih menatap Ismail didepannya yang ternyata sedang tersenyum.
"Lo kalo senyum keliatan ganteng nya" Ucap najla dengan senyum manisnya.
"H-hah?"
"Aduhhh apaan nihh, gue dibuat yakin akan hal ini" Batin Ismail
"I-iya ganteng hehe, soalnya kan lo jarang senyum bahkan gak pernah, hobi lo bikin gue darting sama sikap dingin lo ke gue." Ucap najla dengan wajah ditekuk kembali karena respon Ismail hanya datar saja.
"Makasih, gue emang ganteng" Sombong Ismail untuk menutupi rasa gugupnya.
"Hmm narsis, eh iya btw lo bikin ini buat gue? Terus kok lo ajak gue kesini?" Tanya najla yang tidak paham dengan sikap Ismail.
"Iya spesial buat lo, gue ajak lo kesini mau ngomong sesuatu"
"Oh mau ngomong apa? Kok sampe bikin yang kayak gini?"
Bukannya dijawab Ismail malah berdiri dan melangkah kan kaki nya kedepan najla, lalu ia menarik tangan najla menggunakan tangan kanan nya dan tangan kiri nya mengambil sesuatu didalam saku celananya.
Najla yang diperlakukan seperti ini sangat gugup bahkan hati dia tak karuan antara penasaran dan gak sabaran. Keringat bercucuran dipelepisnya dan jantung berdegub 2 kali lipat dari sebelumnya. "Ada apa ini? Mau apa dia?" Batin najla.
"Gue gak suka basa basi, langsung ke inti, Gue suka sama lo, gue sayang sama lo, gue cinta sama lo, gak tau dari kapan intinya lo mau gak jadi pacar gue dan milik gue dihidup gue?"ucap ismail dengan menatap mata tenang najla."kalo lo mau, lo Terima kalung ini" Lanjutnya dengan menunjukan kalung cantik berbentuk bintang.
KAMU SEDANG MEMBACA
Cinta Bertemu Di SMA [Revisi]
Teen FictionMenceritakan tentang gadis gadis cantik yang menemukan kisah cintanya di SMA. Awal pertemuan seorang najla dengan si kulkas Ismail yang kerap setiap bertemu selalu "BERANTEM" Ini berlaku pada saat SMP aja dan tidak untuk SMA, mungkin karena sudah de...