53. Salah paham

12 4 0
                                    

"ARRRGGGHHH, sialan gue kalah. Anjing!!!"

Sudah sedari tadi abrian berteriak entah itu karena game yang ia main kan atau yang lain.

Ismail dan yang lain sedikit heran dengan sikap abrian yang belakangan ini aneh.

"Si rian kenapa dah gue pusing dari tadi dia teriak" Ucap devan dengan heran.

"Iyah, apa lagi karena game kalah. Gak mungkin sih" Sahut bams. Sedikit melirik abrian yang berada di pojok warsep.

Masih ada jam pelajaran bukannya masuk malah bolos. Itulah mereka. Setelah tadi dari kantin dan bel berbunyi Ismail dkk tidak masuk ke kelas. Melainkan kabur ke belakang sekolah menuju warsep.

Deka yang notabenya ketua OSIS periode tahun ini memang mengetahui Ismail akan membolos namun ia tak peduli jam pelajaran bukan tanggung jawabnya.

"Ada masalah kah?" Tanya niko dengan mengunyah kacang.

"Gak tau, kayaknya ada deh"

Ismail manggut manggut begitu juga aksa. Mereka berdua lebih memilih mengamati abrian dari pada menyakiti omongan devan.

"Coba tanya gih van" Usul bams yang diangguki devan.

Devan pun menghampiri abrian. "Yan lo ada masalah?"

Abrian tidak menoleh sedikitpun ia masih pokus memandang game nya. "Bacot gue gak papa" Ucap nya ketus.

Devan mendengus kesal. "Bangke, lo ngapa dah sewot banget. Sensian" Cibir devan yang mendapat tatapan tajam dari abrian.

Abrian menyimpan ponselnya ke dalam saku celan asekolahnya lalu ia beranjak dari duduknya meninggalkan Ismail dan yang lain.

Sedangkan devan yang melihat itu melongo "lah?"

"OI MAU KEMANE LO?!"

"RIAN LO MAU KEMANA?!"

"Sialan lo ABRIAN MAU KEMANE LO BANGKE!!!"

Abrian menghiraukan teriakan dari teman temannya. Ia lebih memilih kembali ke sekolah meskipun fikiran nya masih bergejolak.

Abrian menatap tembok yang menjulang tinggi berada dihadapannya. Ia sedikit bersiap lalu meloncat dan

Hap!!

Abrian mendarat dengan mulus tanpa luka sedikit pun. Ia menepukkan kedua telaal tangan untuk menghilangkan debut. Setelah itu ia pun bergegas masuk kedalam kelas.

Sesampainya didalam kelas ia disuguhi dengan kelas ramai yang ternyata jamkos.

"Assalam-"

"HALLO ISTRI DEVAN, DEVAN YANG GANTENG NGALAHIN LEE MIN HO DATANG YUHUUUUUUUU"

Entah sejak kapan devan beserta Ismail dan yang lain berada dibelakang abrian. Abrian mendengus kesal, ia pun berjalan menghampiri mejanya. Diikuti Ismail yang tentu tidak langsung duduk dan malah menghampiri najla yang sedang asik ber ghibah dengan zahra dan sasa.

"Hai"

Najla mendongak "udah bolosnya? Tau jalan ke sekolah ternyata" Ucapnya ketus.

"Maaf" Ismail menunduk sontak najla gelagapan. "Ish jangan gitu udah sana pergi main game, aku lagi ngobrol sama mereka"

"Duduk disana bareng aku yuk?"

"Gak!!! Maillllllll kesana ihhhhh aku lagi ngeghibah"

"Ghibah mulu" Najla memutar bola matanya jengah. Setelah itu Ismail lebih memilih menghampiri aksa yang sepertinya juga sedang merajuk.

Cinta Bertemu Di SMA [Revisi]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang