59. akhir

11 5 0
                                    

"Mah aku berangkat, ismail udah jemput" Najla menyalami tangan adinda setelah itu ia bergegas pergi menyusul ismail yang sudah siap bersama motor nya.

"Udah?"

"Udah" Ucap najla seraya menaiki motor ismail dan memakai helm yang diberikan ismail.

Ismail mulai menyalakan motor nya dan melaju membelah kota bandung menuju sekolahnya.

Ya, pagi ini keduanya seperti biasa. Berangkat bersama.

Butuh waktu sekitar 20 menit untuk menempuh jalan menuju sekolah. Dan disini lah mereka. SMA NUSA BANGSA.

Sesampainya disekolah, Ismail memarkirkan motor nya tepat bersama motor teman temannya. Gerbang SMA NUSA BANGSA memang memiliki 2 gerbang. 1 gerbang lagi Ismail dan najla akan lewati.

Keduanya berjalan bersama dan dilihatnya didepan gerbang kedua sudah ada OSIS seperti biasa, yang jaga.

"Hai" Sapa najla saat melihat OSIS OSIS itu tersenyum me arahnya.

Sedangkan Ismail seperti biasa. Ia akan menjadi dingin bersama orang lain. Sedang kan bersama keluarga dan najla, ia akan berubah menjadi pacarable mungkin ya.

Ismail memasang wajah datarnya kala salah satu OSIS yang jaga menghadangnya. "Buka" Pinta sasa.

Hanya anggota OSIS yang bernama sasa lah yang berani berhadapan dengan Ismail. Sebab, sasa adalah teman najla. Dan sasa sudah tahu sikap manja, lembut dan romantisnya Ismail pas bersama najla.

"Hm" Ismail pun langsung membuka hoodie nya tetapi sebelumnya ia menitipkan tasnya kepada najla.

"Pagiiii lala cantikkk tapi cantik kan sasa" Sapa sasa dengan tersenyum manis kepada najla.

"Hm, pagi sasa jelek"

"Ih minta di gorok ni orang"

"Dah ah, gue mau ke kelas. Bye bye babu nya guru... " Ucap najla seraya terkekeh dan memelankan 'bye bye babu nya guru'

Sasa mendengus kesal, bisa bisa nya najla mengejeknya seperti itu. Tapi telinga sasa sudah kebal. Ia sering kali mendengar ucapan seperti itu. Sasa mengakui memang OSIS itu babu nya para guru. Tapi mau gimana lagi, orang ini semua sudah takdir.

***

Kringgggg

Seperti biasa, bel istirahat berbunyi tepat pada waktunya. Dan najla dkk sudah berada dikantin bersama Ismail dkk tentunya. Mereka sedang menatap makanan yang baru saja mereka pesan.

"Silahkan dinikmati" Ucap mbak nining.

"Terima kasih mbak" Ucap mereka kompak lalu mbak nining mengangguk dan pamit ke belakang.

"Wanjay mie ayam" Ucap devan lalu ia mulai mengaduk aduk mie ayam yang sudah ia tambah sambal.

"Kangen zhiva" Gumam shalma. Lalu ia mulai menambah sambal ke dalam mangkok baksonya. Ia sengaja pesan bakso serta susu kotak favorit zhiva. Mungkin dengan ia pesan seperti ini, rasa kangen nya sedikit berkurang.

Shalma tak kira kira menambahkan sambal kedalam mangkoknya. Aksa menyadari hal itu langsung menarik mangkok sambal dan menukar mangkok dirinya bersama shalma.

"Ihhh itu mangkok aku" Pekik shalma membuat yang berada di meja itu menolwh ke padanya.

"Pedes, kamu nuangin sambelnya banyak. Nanti sakit perut" Sahut Aksa datar.

Cinta Bertemu Di SMA [Revisi]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang