25. gila

20 5 8
                                    

"Woy tan si sesat belum balik?" Tanya zhiva yang sudah berada di depan meja sasa, dan disana ada intan teman sebangku sasa.

"Belum, ngapa lo?" Jawab intan.

"Hehe mau pinjem tip x"

Intan pun menyerahkan tip x nya. "Ck, gak usah basa basi bangke, nih"

Kelas IPA 3 sekarang sedang belajar bahasa Indonesia namun gurunya tak datang, hanya memberikan tugas saja.

Saat hendak mengembalikan tip x. Zhiva melihat sasa sedang berjalan ke arahnya seraya seyum seyum sendiri.

"Woy gila lo? Masih sehat kan lo?"

Sasa menoleh, ternyata teman biasanya sedang ada di mejanya. "Apa?"

"Lo ngapain dah senyum senyum sendiri."

"Gue mau cerita"

"Apa?"

"Tar dulu" Ucap sasa lalu iya melangkah ke arah meja najla yang sudah di satukan dengan meja zhiva karena mereka sedang mengerjakan tugas Indonesia nya dan tugas itu berkelompok. Kebetulan 1 kelompok 6 orang dan najla memilih berkelompok bersama ismail dan aksa juga zahra, shalma dan zhiva.

Sasa duduk di sebelah shalma yang terdapat aksa disamping shalma dan ismail lalu najla dan zahra. Zhiva datang ia berdiri karena kursinya sudah dipake oleh sasa.

"Gue mau cerita" Ucap sasa.

"Apa? Lo ke nya lagi sumringah deh" Sahut shalma.

"Devan, abrian, bams sini gue mau cerita" Yang dipanggil pun menghampiri sasa. "Apa?" Tanya abrian yang sudah berdiri disamping zhiva.

"Buruan ish"

"Tar dulu gue salting, exited gimana dong" Ucap sasa seraya menutup muka nya dan senyam senyum sendiri.

"BISA TO THE POINT GAK LO!!!" Sewot zhiva yang sudah tersulut emosi sedari tadi. "Ck, sabar elah"

"Lo tau gak? Gue pacaran sama-"

"Buruan nyet" Sela najla.

"Jangan dipotong dulu makannya, gue pacaran sama kak deka" Ucap nya seraya senyum senyum sendiri kala mengingat perlakuan deka tadi.

"HAH? serius?"

Mereka terkejut tapi mereka juga senang, soalnya deka juga baik dan bertanggung jawab.

"Wah daebak, couple goals kita nambah cuy" Ucap zhiva.

"Hooh bener nambah uy" Sahut devan. Membuat semuanya menoleh ke arah devan.

Mereka kira devan kecewa kala mendengar hubungan sasa dan deka. Ternyata engga. "Apa? Ko liatin gue?" Tanya devan.

"Lo gak sedih gitu?" Bukannya menjawab bams malah bertanya. "Lah gue? Sedih? Ngapa dah?"

"Gue kira selama ini lo deket sama sasa ada rasa ternyata engga" Sahut najla.

"Dihh ngga lah kita kan temenan"

"Iya tapi lubuk hati lo sakit gak?" Tanya abrian.

"Heh udah apaan sih orang gue sama devan cuman temenan lagian dia kan buaya darat" Ucap sasa dengan kekehan.

"Iya buaya jantan yang terjantan" Ucap devan bangga.

"Dih buaya kalian lagi membangga"

"Gue gak punya buaya" Sahut aksa yang sedari tadi diam. "Apa lagi kita ya gak yan?"

"Hooh"

"Lah terus tuh disamping bams siapa?" Tanya zhiva polos.

"Oh itumah monyet nya si ismail, baru diambil dari taman simpanse."

Cinta Bertemu Di SMA [Revisi]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang