40. siuman

12 6 3
                                    

"Ara bangun sayang... Kamu gak kangen mamah... " Lirih Rifa seraya menggenggam tangan mungil zhiva. Dan reza berada dibelakang Rifa seraya mengelus pundak sang istri.

"Dek lo gak kangen gue napa? Gue kangen nitpin al ke elo" Ucap vano yang mendapat cubitan dari sang istri. "Kamu itu yang bener kalo ngomong" Gumam aluna~istri zevano.

"Aduh sakit sayang... " Ringis vano.

Sedangkan disisi lain Sinta sama halnya yang dilakukan dilakukan Rifa "sayang bangun... Maafin mamah. Mamah janji gak bakalan tinggalin kamu sendiri lagi..." Lirihnya. Saka pun sama. Ia berada dibelakang sang istri.

Tak lama dari itu jari shalma serta zhiva bergerak. Rifa dan Sinta yang sedang menggenggam pun kaget "ara sayang kamu bangun. Dia bangun mas" Pekik Rifa girang.

"Shalma ini mamah nak"

Reza pun sesegera mungkin memencet tombol yang diman tombol itu memanggil dokter friska.

Ya saat ini reza, Rifa serta zevano dan aluna sedang berada dirumah sakit. Serta ada Saka dan Sinta. Untuk vano. Ia memang sudah mengetahui semua ini. Reza sudah menjelaskan semuanya dan vano, aluna dan Rifa serta Sinta juga sudah bertemu dengan dokter friska.

Mereka banyak banyak sekali berterimakasih kepada dokter friska. Mereka sangat bersyukur atas semua ini. Mereka tidak akan menyia nyiakan kesempatan ini lagi. Back to topik

/ceklek

Pintu terbuka menampilkan dokter friska dengan 2 suster. "Mohon untuk keluarga pasien bisa tunggu diluar" Ucap dokter friska yang diangguki mereka. "Dok mereka siuman kan dok?" Tanya Rifa.

Dokter friska tersenyum "ada kemungkinan bu" Sahutnya. Setelah itu reza membawa rifa keluar.

Setelah diluar Sinta dan Rifa duduk atas perintah suaminya di kursi tunggu depan ruangan dan juga aluna. Sedangkan vano sedari tadi berdiri mondar mandir.

"Vano kamu bisa diam tidak? Papah panik liat kamu seperti itu" Ujar reza yang sudah muak melihat anak nya yang satu ini.

"Aduh papah gimana sihh, aku kan panik nunggu hasilnya. Aku gak bisa diem pah kalo gini" Ucap vano seraya mengetuk ngetik jarinya di dagunya.

"Kamu kaya setrikaan listrik tau gak? Diem bisa? Kalo kamu kayak gitu bikin kita semua dibuat makin panik zevano Rama fernando"

Cukup sudah kalo aluna sudah memanggilnya dengan nama lengkap ia tidak berkutik "iya" Sahutnya lalu bersender didinding samping pintu.

"Nah kan enak liatnya" Ucap Saka. "Iya iya"

15 menit berlalu dokter friska pun keluar diikuti kedua suster. Keluarnya dokter membuat rifa, Sinta dan aluna berdiri. "Dok gimana keadaan anak saya?" Ucap Rifa dengan wajah panik.

"Anak saya baik baik aja kan dok?" Tanya Sinta.

"Dok" Ucap reza dan Saka bebarengan.

"Aduhhh entar dulu ni dokter juga bakalan jelasin bapak bapak serta ibu ibu ku yang paling aku sayang" Ucap zevano prustasi.

Sedangkan dokter friska menanggapinya dengan tersenyum "Sus duluan saja" Ucap nya lalu kedua suster itu permisi dan pergi.

"Ada kabar baik buat kalian. Kedua anak kalian sudah siuman" Ucap dokter friska membuat orang orang itu bersorak girang dan ada juga yang menangis hari siapa lagi kalo bukan Rifa dan Sinta.

"Kalian langsung masuk saja, saya permisi karena masih ada yang saya harus urus" Tutur dokter friska lalu ia melenggang pergi.

"Terima kasih dok"

Cinta Bertemu Di SMA [Revisi]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang