16. hukuman

27 5 3
                                    

Di kelas IPA 3 terdapat 5 gadis cantik yang sedang uring uringan mencari topi. Saat ini kelas memang tersisa mereka yang lain sudah turun kebawah untuk melakukan upacara bendera di pagi hari dan dihari senin yang amat menyebalkan ini.

"Aduhh topi mana topi? Masa iya gue lupa" Ujar zhiva.

"Lo si pelupa, mana gue gak bawa dua lagi." Sahut sasa dengan menenteng topi dan siap mengikuti upacara.

Hari ini adalah hari yang paling menyebalkan bagi mereka, karena hari ini mereka bakalan berdiri dilapangan untuk mengikuti upacara.

"Lo beneran gak bawa topi?" Tanya zahra.

"Aduhhhh kayak nya iya sihh, gimana dong??" Zhiva dengan mengobrak abrik tas nya tapi nihil, tak ada topi didalamnya.

"Lo sih pelupa" Sahut najla.

"Udah udah kita kelapangan aja dulu, terus mampir ke UKS siapa tau ada anak PMR yang mau minjemin." Lerai shalma. Mereka berlima pun menuruni tangga menuju lapangan.

Sesampainya dilapangan zhiva mampir ke UKS untuk meminjam topi. Di UKS zhiva minta tolong ke salah satu remaja PMR untuk meminjamkan topi nya. Tapi tak ada satupun yang mau meminjamkan nya. Alhasil dia pergi menemui teman teman nya yang berbaris dibarisan kelasnya.

Zhiva melihat ke 4 temannya berada dibarisan paling depan, kalo dia ke depan pasti bakalan disuruh baris di barisan yang gak bawa topi sama pak dimas guru bk.

Zhiva pun memilih barisan paling belakang.

"Hey kamu" Ucap seseorang dibelakang zhiva.

Zhiva pun menoleh, "mampus, niat gue gak kedepan supaya gak ketemu ni orang, eh malah ketemu disini juga, sial banget hari ini gue" Batin zhiva menggerutu kesal. Bukannya aman dari sasaran malah kejebak sasaran. "eh bapak, ada apa pak?"

"Masih tanya kamu, ada apa? Kenapa gak pakai topi?"

"Eh anu itu pak anu apa ya? Eee ketinggalan hehe" Cicit zhiva.

Pak dimas menggelengkan kepala melihat kelakuan muridnya yang satu ini "Ke barisan sana cepat!!!"

"Siap pak" Zhiva pun pergi ke barisan yang dimana dia setelah upacara bakalan dihukum.

"Tolol banget sihh gue bisa bisanya gak bawa topi, pelupa banget lo zhiva. Ish jadi disini kan gue nyantol nya. Ah bete deh gue. Mana nanti gue pasti bakalan kena point belum lagi hukuman nya. Ish" Gerutu zhiva sambil membenarkan posisi barisnya.

Dibarisan lain zahra, najla, shalma dan sasa sedang kebingungan.

"Ppssst, woy si zhiva mana ya? Kok gak balik balik?" Bisik najla yang berada di barisan ke 3.

"Gak tau gue, apa mungkin gak dapet topinya?" zahra yang berada dibarisan ke 2 pun menoleh dengan menjawab pelan supaya tidak didengar orang.

"Ck, kebiasaan tuh anak" Sahut shalma yang berada dibarisan ke 4.

Sasa yang berada dipaling depan hanya menyimak, karena kalo dia ikutan pasti ketahuan.

"Coba lo liat sekitar ada si zhiva gak?" Ucap zahra yang diangguki najla.

Najla berpindah posisi ke barisan paling ujung supaya memudahkan mencari zhiva dan ya, benar saja zhiva berada dibarisan orang yang tidak memakai topi. Najla hendak pergi ke barisan nya lagi tapi lengannya dicekal oleh seseorang disamping nya dan barisan disamping nya itu adalah barisan bagian laki laki kelas IPA 3.

"Kamu nyari siapa?" Tanya orang itu.

"Eh mail, itu anu apa, aku lagi nyari si zhiva dia gak ada dibarisan" Jawab najla. Dan orang yang disamping najla adalah sang kekasih Ismail.

Cinta Bertemu Di SMA [Revisi]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang