22. sasa menjauh

17 4 2
                                    

Sudah 2 minggu lebih najla dan ismail pacaran bahkan selama itu hubungan mereka sangat baik, malah makin lengket, tapi tidak dengan hubungan persahabatan najla.

Semenjak sasa disibukan dengan OSIS dia makin menjauh dari ke 4 sahabatnya. Bahkan ia jarang nimbrung dan jarang ngomong jarang kumpul bareng juga. Yang biasanya dia sering teriak teriak jadi sepi. Hal itu membuat ke 4 sahabatnya bingung apakah diantara mereka ada yang buat salah? Padahal mereka merasa tidak ada salah apapun.

Ismail dkk juga merasakan jarak antara sasa dan najla, shalma, Zahra, zhiva. Mereka juga aneh. Biasanya najla dkk itu selalu bersama sama dari SMP, jauh dari kata jarak. Mereka lengket satu sama lain saling deket. Kemana mana berempat bedanya sekarang ada Zahra jadi kemana mana berlima.

Zhiva sangat kesepian karena tidak ada temen nobar dan temen baca wp bareng. Bahkan ia sangat rindu berantem bersamanya, ya meskipun ada najla yang menggantikan temen berantemnya. Tapi beda rasanya kalo berantem cuman berdua tuh kayak hampa tanpa sasa.
Mereka bertiga kan langganan berantem.

"Sasa sibuk banget ya, akhir akhir ini juga dia jauh dari kita, belum lagi sifatnya yang berubah jadi gak banyak ngomong, cuek, pendiem terus kayak lebih deket sama anggota OSIS ya gak sih?" Gumam Zhiva pelan tapi masih didengar oleh teman teman nya. Dengan tangan memutar mutar botol minum abrian.

Mereka saat ini sedang berada di kantin bersama ismail dkk, oh ya tentang hubungan ismail dan najla sudah publish karena permintaan ismail. Dia gak mau sampe ada yang deketin najla.

"Jangan sedih dong mana zhiva cerewet yang gue kenal?" Tanya najla menaikan satu halisnya.

"Tau lo ah, biarin. sasa mungkin lagi sibuk sama cape jadi biarin dia dulu. Toh nanti dia balik lagi" Timpal shalma.

"Tenang aja zhiva cantik, sasa nanti balik ke kalian kok" Ucap devan tanpa menyadari ada orang yang sedang menatapnya tajam.

"Sebenarnya gue juga kesepian gak ada sasa, tapi dia juga sibuk sih sama OSIS nya, mau gimana lagi itu udah kewajiban dia" Ucap Zahra seraya minum es teh yang dia pesan.

"Udah ah, ngapain sihh ngomongin orang yang gak ada dosa tau" Sahut najla.

"Ck, gue mau beli susu, kalian mau nitip gak jajan gak?" Tanya zhiva.

"Susu coklat satu" Sahut shalma. Yang diangguki zhiva.

"Ayo dah gue ikut" Najla berdiri dari duduknya diikuti zhiva.

"Gak, gak boleh biar dia sama... Lo" Tunjuk ismail kepada shalma.

"Dih posesif" Zhiva memutar bola matanya malas.

"Tau ih, gak ah aku juga mau jajan, janji gak deket deket cowok lain" Ismail pun mengangguk. Najla dan zhiva pun beranjak pergi ke stand jajanan.

"Buucin mah beda ya?" Sahut abrian.

"Cuek nya ditinggalin, dingin nya ditinggalin, kaku nya ditinggalin, yak gak man?" Goda devan.

"Kayak manis manis gitu gak sa?" Timpal bams. Aksa hanya berdehem.

"Kaku bet masnya" Timpal shalma.

"Kode tuh mas" Ucap devan menaik turunkan halisnya.

"Bacot lu van" Sewot shalma. "Ih teteh galak" Sahut Zahra dengan tawanya, memang shalma itu jarang ngomong kasar jadi agak aneh kalo shalma ngomong kasar itu. Kalo ada najla pasti dia paling heboh denger shalma ngomong kasar.

"Ck, bisa diem gak lo semua" Tunjuk ismail kepada teman temannya.

"Dihh marah dia" Ucap Zahra dengan menyenggol bahu shalma. "Beda yang salting mah" Goda shalma. Mereka semua memang sudah akrab jadi ya gitu.

Cinta Bertemu Di SMA [Revisi]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang