32. Gak jelas

9 4 0
                                    

Adinda~mamah najla kini telah melangkahkan kaki menuju pintu utama kediaman keluarga zhiva. Ia mengetuk pintunya seraya memencet bel.

Tok... Tok... Tok...

Sedangkan yang didalam mengerutkan kening siapa? Pikir mereka.

"Sebentar" Teriak bi inah dari arah dapur. "Biar aku yang buka aja bi" Sahut najla lalu ia berdiri dan menghampiri pintu lalu membukanya.

"Assalamu'alaikum" Ucap Adinda.

"Eh mamah waalaikumsalam, ayo masuk" Najla menggandeng tangan sang mamah dan membawanya kedalam.

"Loh tante" Sapa Ismail lalu ia menyalami tangan Adinda diikuti abrian bams dan yang lain. Setelah itu Adinda dipersilahkan untuk duduk.

"Oalah iki ibu tohh yang datang" Sapa bi inah. "Ibu mau minum apa?"

"Ngga usah bi saya mau langsung ketemu sama Rifa aja"

"Yasudah bibi pamit kebelakang dulu" Bi inah pun melenggang pergi menuju dapur.

"Tante Rifa ada dikamar sama tante Sinta, ada sasa, zahra dan dewi juga disana ayo lala anter" Sahut lala.

"Sebentar mamah mau ngomong dulu sama kamu"

"Ngomong apa mah?"

"Kamu pulang sekarang biar mamah nginep disini, kalian juga. besok kalian harus sekolah kan?"

"Tap-"

"Dirumah juga ada key sama tante iren nanti mereka nemenin kamu. Sekarang Ismail tolong antar najla pulang dan suruh dia makan dan istirahat" Ucap Adinda tegas karena selama zhiva dan shalma menghilang, najla jadi gak nafsu makan dan susah istirahat. "Baik tan" Sahut Ismail.

"Papah emang kemana mah?" Tanya najla. "Papah bantuin cari zhiva dan shalma, kalian cukup bantu doa yang banyak. Minta ke Allah supaya mempermudah semua ini oke"

Mereka mengangguk.

Najla menghela napas berat "tapi mamah aku mau disini plisss" Najla merengek namun Adinda tetap Adinda.

"Pulang"

Najla pasrah, kalo sudah seperti ini mamah nya sulit dibantah "yaudah lala ambil tas dulu dikamar zhiva" Adinda mengangguk lalu ia menatap punggung anak nya yang kian menjauh ke atas lantai 2.

"Kalian pulang sekarang keburu malam, tante khawatir, apa lagi orang tua kalian" Ucap Adinda yang diangguki mereka namun beda dengan abrian dan Aksa. "Saya disini aja tan, mau ngejagain tante Rifa sama tante Sinta, sambil nunggu kabar" Ucap abrian lantang.

"Pulang, istirahat tante tau kamu cape, kamu mau sakit? Terus nanti zhiva sama shalma ketemu. kaliannya malah sakit dan berakhir gak bisa ketemu mau?"

Aksa dan abrian menggeleng lesuh. Benar apa yang dikatakan Adinda pikir mereka. Ismail yang melihat itu pun langsung memberi saran juga "dengerin lakuin jangan ngebantah"

"Pulang jangan pikirin ini dulu, pikirin kesehatan kalian"

Aksa dan abrian pun menghela napas berat lalu ia pun beranjak dari duduknya dan pamit kepada Adinda untuk pulang. Niko pun ikut pulang. Tersisa lah deka, bams, devan dan Ismai serta tante Adinda.

"Kalian juga pulang, antar perempuan"

"Iya tan" Sahut mereka bebarengan tak lama datanglah najla diikuti zahra, sasa dan dewi dari belakang.

"Hai tante" Sapanya lalu mengalami tangan Adinda. Ismail, bams, deka dan devan pun berdiri.

"Sudah sana pulang besok kesini lagi hati hati dijalan. Dan Ismail jaga anak tante."

Cinta Bertemu Di SMA [Revisi]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang