10. Baper

36 7 2
                                    

"Eh aduhh kenapa ni motor?"
Saat ini sasa dan najla dalam perjalanan pulang, tetapi di tengah perjalanan nya, ban motor sasa seperti nya bermasalah.

"Kenapa sa?" Tanya najla dari belakang.

"Eh gak tau nik kok-AAAAA PEGANGAN LA"

Brak

"Aduh anjir"

"Nying... Yahh yahh sikut gue luka. Huaaaa bundaaaaa sikut sasa berdarah huaaa bunda perihhhhh" Rengek sasa

"Sasa udah dongg aduhhh lo ya kebiasaan kalo liat darah pasti nangissss, bentar gue cari bantuan dulu"

"Huaaaaa bundaaaaaa sakittttttt, najla hiks tolongin gueee hiks berdiri hiks." Ucap sasa terbata bata dengan isakan.

"Sini berdiri duduk dulu dipinggir trotoar" Ucap najla dan membantu sasa berdiri lalu duduk dipinggir trotoar.

Setelah mendudukan sasa, najla pun berdiri dan hendak meminta bantuan tapi nihil tak ada orang yang lewat jalan sini. Jalan yg sasa dan najla lewati memang jalan yang tidak banyak orang lalui sebab itu saat ini jalanan sepi.

"Aduhhh gimana nihh, mana gak ada taksi atau ojek atau apapun kek, mana si sasa ngerengek mulu lagi. Apes banget gue" Monolog najla sembari menggaruk tengkuk nya yng tak gatal.

"La sakitttttt hiks" Rengek sasa

"Bentar ya, ni jalanan sepi lagi"

"La lo bego ya? Ponsel"

Satu kata yang membuat najla membulatkan matanya "anjir kok gue bego ya" Ucap najla lalu ia merogoh saku nya. Setelah menemukan benda pipih itu najla hendak membuka dan menelpon papahnya tapi dikejutkan oleh orang yang menepuk pundaknya, kaget? Jelasss lah.

"Ada apa? Ada masalah?" Ucap seseorang dari belakang najla.

Najla pun berbalik badan, betapa terkejut nya ketika ia melihat seseorang yang ia kenali berada dibelakangnya. Laki laki berpostur tubuh tinggi, dan wajah tampan siapa lagi kalo bukan Ismail dan diikuti antek anteknya.

"Eh, kok kalian disini?" Bukan nya menjawab najla malah bertanya.

"Kalian kenapa? EH ADUHH SASA LO KOK NANGIS TERUS TANGAN LO KOK LUKA?" Ucap devan lalu ia berjongkok untuk meng sejajar tubuhnya dengan sasa.

"Hiks gue jatoh sama najla terus motor gue gak tau kenapa. Huaaaa BUNDA DARAHNYA KELUAR TERUS hiks NAJLA GIMANA hiks INI"

Ismail membulat kan matanya terkejut akan jawaban sasa. "Lo gak papa? Ada yang luka?" Khawatir Ismail

"Eh eh nggak kok, gak papa, gue baik baik aja, cuman sasa yang luka itu juga sikut doang dia emng gitu hehe" Ucap najla dengan cengiran khas nya lalu iya beralih menenangkan sasa. Sasa itu dari kecil memang sangat takut dengan yang nama nya darah maka dari itu dia seperti itu.

Ismail manggut manggut sebagai jawaban. "Syukurlah dia baik baik aja" Batin Ismail.

Drrttttt

Suara sering ponsel yang membuat mereka menoleh ke arah abrian "eh aduh siapa nih? Bentar ya gue angkat telpon dulu"

"Halo, assalamu'alaikum mah, ada apa?"

"-_-"

"Iya aku pulang"

"-_-"

"Assalamu'alaikum"

Tut

"Kenapa?" Tanya bams

"Eh lo sama gue pulang yok? Gue disuruh pulang dulu bentar" Ucap abrian memberi kode ke arah aksa dan bams.

Cinta Bertemu Di SMA [Revisi]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang