"Aduhh va perut gue makin sakittt, gak kuat jalan" Ucap shalma seraya memegangi perut nya. Hendak berjongkok tapi tangannya terlebih dahulu ditarik dan dibawa kedalam dekapan hangatnya seseorang. Shalma tidak menolak toh ia pikir itu zhiva tapi kok aneh ya dengan postur tubuhnya.
"Astaghfirullah" Kaget shalma kala mendongak dan melihat orang itu adalah aksa.
"Shibal mata gue udah 2 kali ternodai" Ucap zhiva.
"Mata gue juga" Sahut sasa.
"Emang gue enggak?" Tanya zahra yang membuat zhiva dan sasa melirik.
"Pulang yok?" Ajak zahra.
"Yok, gue titip shalma anterin dia sampe depan rumah oke? Byeeee" Ucap zhiva.
"Eh tap- VAVA TUNGGU GUEEEE, awssh" Sahut shalma dengan teriak kala melihat ketiga temannya berlari menuju halte depan. Diakhiri ringisan.
"Diem, gue anter lo pulang" Ucap aksa seraya menarik tangan shalma namun shalma tepis, ia tidak kuat lagi berjalan. Sangking sakit nya karena kemarin dia makan pedas dan minum es berakhir jadi gini.
Shalma berjongkok dengan tangan memegangi perutnya. Aksa yang melihat itu sangat merasa kasihan dan juga khawatir belum lagi panik. Ia pun ikut berjongkok "kenapa hm? Sakit? Mana yang sakit?" Tanya nya dengan muka datar.
"Diem" Sentak shalma.
Tanpa mau ba bi bu lagi aksa pun akhirnya menggendong ala briday style dengan tangan menenteng novel shalma yang sempat tertinggal tadi. Shalma sempat menolak tapi ia berfikir kembali, kalo ia jalan pasti bakalan lama belum lagi ngan sakit nya yang luar biasa. Alhasil ia hanya pasrah aja digendong aksa.
"Kok dia baik ya?" Batin shalma.
"Lah kita ditinggal cok. Si aksa tega banget anjirr, balik naik taksi sama cewe lagi." Ucap devan yang baru saja keluar dari mall.
"Lah dia sama shalma terus yang lain mana?" Tanya bams.
"Eh iya zhiva mana ya?" Sahut abrian "Itu mereka bukan sihh?" Lanjunnya, bams dan devan pun menoleh ke arah yang dituju abrian.
"Eh iya tuh zahra" Ujar bams.
"Samperin" Lerai abrian.
Mereka bertiga pun menghampiri 3 gadis yang sedang di halte seraya menunggu taksi yang datang.
"Ayok pulang, gue anterin" Ucap abrian seraya menarik tangan zhiva. Zhiva yang kaget atas perlakuan seseorang, mendongak dan melihat orang tersebut ternyata abrian.
"Eh gak papa gue nunggu taksi aja, takut ngerepotin" Tolak zhiva lembut.
"Gak gak siapa yang ngerepotin? Udah ayok"
Zhiva pun melihat kedua temannya dan meminta persetujuan, zahra dan sasa mengangguk sebagai jawaban.
"Udah sana hati hati, eh abrian jagain sahabat gue jangan sampe lecet awas lo!!!" Ucap zahra dengan tidak santai.
"Siapp mamih"
"Apa lo bilang?? Mamih?? Gue bukan mamih lo!!!" Sewot zahra.
"Hehe becanda, yaudah kita pulang duluan byee." Adrian dan zhiva pun pergi dari kawasan tersebut. Tersisa lah zahra, bams, sasa, dan devan.
KAMU SEDANG MEMBACA
Cinta Bertemu Di SMA [Revisi]
Fiksi RemajaMenceritakan tentang gadis gadis cantik yang menemukan kisah cintanya di SMA. Awal pertemuan seorang najla dengan si kulkas Ismail yang kerap setiap bertemu selalu "BERANTEM" Ini berlaku pada saat SMP aja dan tidak untuk SMA, mungkin karena sudah de...