Lan Moran = A Ran ( nama panggilan yang dikasih sam wei ying )
Lan Xie Yun = A Yun ( nama panggilan yang dikasih sam wei ying )
" Oeeeekkkk "
" Oeekk "
Wei Wuxian yang sedang tertidur pun seketika terbangun ketika mendengar tangisan anak – anaknya, ia pun bergegas menghampiri anak – anaknya yang sedang menanggis, sepertinya mereka lapar.
" Ada apa hmm... A Ran dan A Yun lapar ya, sebentar ya sayang " ucap Wei Wuxian yang segera membuka hanfunya dan mulai menyusui anak – anaknya dan berkata " A Ran, bisa menunggu kan, A Niang memberikan asih dulu pada adikmu, setelah itu baru giliranmu " ucap Wei Wuxian dan seperti mengerti ucapan ibunya A Ran langsung berhenti menanggis dan hanya diam menunggu gilirannya
Setelah merasa A Yun telah kenyang ia pun menaruh kembali A Yun di ranjang bayi dan menggendong A Ran untuk memberinya asih, setelah dirasa kedua bayinya telah kenyang, ia pun menimang mereka dan menunggu hingga mereka tertidur barulah ia kembali ketempat tidur, saat menaiki ranjang tiba – tiba saja Lan Wangji terbangun dan berkata " Wei Ying, baby rewel, kenapa tidak membangunkan ku " tanya Lan Wangji
" Baby tidak rewel, baby hanya lapar saja Lan Zhan, tapi mereka telah kembali tidur " ucap Wei Wuxian pada suaminya
" Wei Ying bangunkan aku jika baby menanggis, aku akan membantu mu mengurus anak – anak kita " ucap Lan Wangji dan memeluk istrinya dan mencium pucuk kepala istrinya
" Mn... iya Lan Zhan " ucap Wei Wuxian pada suaminya dan mencium pipinya
" Ayo lanjut tidur " ucap Lan Wangji pada istrinya
Pagi hari di Gusu terlihat damai seperti biasanya, dan di Jingsi terlihat Lan Wangji yang sedang membantu istrinya mengurus anak – anaknya, setelah itu ia pun bersiap untuk menjalankan tugasnya
" Wei Ying aku akan pergi berburu mayat hidup, aku akan memanggil Sizhui, Jingyi, Jinling dan Ouyang untuk menemanimu di Jingshi " ucap Lan Wangji pada istrinya
" Oke Lan Zhan " ucap Wei Wuxian menyetujui saran suaminya itu
Tidak lama setelah itu Sizhui, Jingyi, Jinling dan Ouyang pun dating, setelah mereka dating Lan Wangji pun bersiap – siap untuk pergi
" Kalian temani Wei Ying selama aku tidak ada di Gusu, Wei Ying aku pergi dulu " ucap Lan Wangji dan memeluk serta mengecup kening istrinya
" Mn.... Hati – hati Lan Zhan " ucap Wei Wuxian yang memeluk dan memcium pipi suaminya
" Baik Hanguang-Jun " ucap mereka serempak
Setelah itu Lan Wangji pun persi, setelah Lan Wangji pergi mereka berempat pun seketika mengerumuni kasur dimana anak – anak Wei Wuxian dibaringkan
" Paman Wei yang mana yang kakak dan yang mana yang adik " tanya Jinling
" Kalian yang sudah memberikan mereka nama. Yang kakak mirip dengan ku, namanya Lan Moran, panggil saja A Ran. Adiknya mirip dengan Lan Zhan namanya Lan Xie Yun, panggil saja A Yun " ucap Wei Wuxian
Mereka pun sangat terharu ketika mendengar saran nama yang merek berikan digunakan semua
" Apa kalian mau menggendong mereka " tanya Wei Wuxian pada mereka berempat
" Ugh.... Bagaimana caranya Paman, ajari kami, kami takut jika salah posisi dan mereka akan menanggis " ucap Jingyi
" Kalian harus menggendong mereka seperti ini " ucap Wei Wuxian dan menunjukkan posisi yang benar untuk menggendong bayi, setelah yakin jika mereka bisa menggendong anak – anaknya Wei Wuxian pun membiarkan mereka menggendong anak – anaknya. Mereka berempat pun bergantian menggendong A Ran dan A Yun.
" Paman sepertinya A Ran akan mengikuti sifat Hanguang-Jun " ucap Sizhui yang sedang menggendong A Ran
" Iya dan sepertinya A Yan akan mengikuti sifat Paman " ucap Jinling yang sedang menggendong A Yun
" Hoo... Kenapa kalian berfikir begitu " tanya Wei Wuxian walaupun dalam hari ia juga menyetujui ucapan mereka, tapi ia ingin mendengar pendapat mereka
" A Yun terlihat sangat aktif sekali dan agak rewel " ucap Jingyi
" A Ran terlihat sangat tenang dan tidak rewel " ucap Ouyang menambahkan penjelasan Jingyi
" Mn... tebakan kalian benar. Oh iya Ouyang dan Jinling kapan kalian akan pulang ke klan kalian " ucap Wei Wuxian dan kembali bertanya pada mereka
" Aku akan kembali beson Paman " ucap Ouyang dengan wajah sedih
" Jangan bersedih, mainlah kesini jika kau dapat misi disekitar Gusu " ucap Wei Wuxian yang berusaha menghibur Ouyang yang terlihat sedih
" Aku menunggu Paman Jiang untuk menjemput ku " ucap Jinling yang terlihat sedih karna sebentar lagi ia akan pulang
" Jangan bersedih, Jinling jika kau sedang tidak sibuk bermainlah ke Gusu " ucap Wei Wuxian sambil memeluk Jinling
" Paman kami mau memberikan hadiah untuk si kembar " ucap mereka
Sizhui pun memberikan gantungan dari Giok putih yang memiliki ukiran awan, giok itu hanya ada dua karna dipesan khusus, giok itu dilengkapi dengan array dan sihir penyembuhan. Jingyi memberikan gelang yang dapat merubah ukurannya agar sesuai dengan penggunanya, gelang itu dilengkapi dengan mantra dan sihir yang akan aktif melindungi penggunanya saat pengguna itu tidak sadarkan diri.
Jinling memberikan lonceng yang mirip seperti miliknya, hanya saja lonceng ini memiliki gabungan ukiran awan yang melambangkan Gusu, teratai yang melambangkan Yunmeng Jiang, dan peoni putih yang melambangkan Lanling Jin. Lonceng ini bisa menetralkan aura jahat dan menenangkan pikiran penggunanya. Dan Ouyang memberika kalung yang terlihat sederhana, kalung itu di lengkapi array untuk menangkal dan menetralkan racun, selagi racun itu masih tingkat menenggah
" Terima Kasih untuk hadiahnya, dan sepertinya kalian berlatih sangat keras untuk membuat semua array, dan sihir yang ada pada hadiah kalian " ucap Wei Wuxian sambil meliaht array dan sihir yang mereka tempelkan pada setiap hadiah
" Mn... Hanguang-Jun mengajari kami, kami juga membaca dan mencari informasi di perpustakaan Gusu " ucap mereka
" Oh... Setauku perpustakaan Gusu lebih didominasi dengan buku – buku music dari pada buku tentang array dan sihir " ucap Wei Wuxian
" Loh Paman Wei tidak tau, kalau Qiren Sifu memberikan perintah untuk menambahkan buku – buku sihir atau array, diperpustakaan sudah banyak buku – buku tentang array atau sihir milik Paman Wei "
" Aku memang banyak menulis buku – buku tentang array atau sihir, tapi aku tidak menyangka kalau Lan Zhan akan menaruhnya di perpustakaan Gusu " ucap Wei Wuxian
" Qiren Sifu berkata jika buku – buku milik Paman Wei bisa menambah pengetahuan kami tentang dunia luar. Mengesampingkan sikap paman yang semberono, paman tidak terlihat sangat pintar, tapi kenapa buku – buku yang ditulis Paman Wei sangat banyak " tanya Jinling
" Ehey...... Jangan meremehkan ku. Semua itu didapat dari pengalaman, mulai dari berperang, melawan iblis kura – kura, menetralkan energi jahat, bahkan sampai mempelajari ilmu hitam. Semua itu aku alami saat masih seusia kalian " ucap Wei Wuxian
Diam – diam mereka pun menyetujuinya, karna mereka telah mendengar cerita dari Lan Xichen dan Hanguang-Jun bagaimana pengalaman hidup Wei Wuxian, dan mereka semua salut dengan kegigihan, sifat menolong tanpa mengharapkan balasan dan semangat yang dimilikinya. Setelah mereka mendengar cerita itu, mereka pun semakin mengidolakan Wei Wuxian dan menjadikannya sebagai panutan. Akhirnya mereka pun menemani Wei Wuxian dan ikut membantu menggurus si kembar.
PENGUMUMAN
Karna skarang ak dh aktif kuliah jadi sekarang ak dh gk bsa up 2kali dalam seminggu. Jadi ak bakalan up seminggu 1 kali, aku up nya pas hari Minggu, jam nya gk tentu. Setiap kali up pasti 2 chapter, makasih yg udh mau baca 🙏🙏

KAMU SEDANG MEMBACA
After The Untamed END
RomansaKelanjutan Dari The Untamed, dan ada beberapa gabungan dialog atau alur dari The Untamed versi asli, dan The Untamed versi anime. Alur mengikuti kehendak Author Warning : Semua karakter bukan milik author,tapi alur cerita murni milik Author Maaf jik...