7 Tahun Kemudian
Tujuh tahun telah berlalu, dalam tujuh tahun banyak hal yang terjadi dan banyak hal juga yang berubah. Kini si kembar kebanggaan Gusu telah tumbuh dengan baik.
Lan Moran tumbuh menjadi remaja yang dingin dan tegas seperti Ayahnya tapi peduli dan rendah hati seperti Ibunya. Lan Moran sendiri memiliki kekuatan kultivitas yang tinggi di banding anak – anak seumurannya, begitu juga dengan ilmu pedangnya, ia juga pintar memainkan Guiqin, ia juga bisa memainkan seruling walaupun tidak sebaik ibu dan adiknya. Ia memiliki pedang yang merupakan hadiah dari Ayahnya dan Ibunya memberikan nama Yōuyǎ yang artinya Anugrah. Ia juga memiliki Guiqin hadiah dari Ibunya yang diberi nama Jìnghuà yang artinya Memurnikan
Lan Xie Yun tumbuh menjadi remaja yang ramah, jail, tapi peduli seperti Ibunya dan rendah hati seperti Ayahnya. Meskipun ia tidak bisa menggunakan kultivitasnya, tetapi ia juga belajar bersama – sama dengan kakaknya, ia juga memiliki kemampuan fisik yang lebih unggul dari kakaknya, ia juga cepat dan lincah. Ia memiliki pedang yang merupakan hadiah dari Ayahnya dan Ibunya memberikan nama Yùnqì yang artinya Keberuntungan. Ia juga memiliki seruling hadiah dari Ibunya yang diberi nama Yǒngqì yang artinya Keberanian.
Di Jingshi terlihat pasangan Lan Wangji dan Wei Wuxian yang sedang bermesraan menikmati pagi yang indah dan damai seperti biasa Lan Wangji sedang duduk memangku istrinya dan sesekali mengelus pucuk kepala istrinya dan istrinya yang sesekali mencium pipi suaminya, tapi hal ini tidak berlangsung lama
" A Niang, A Die anakmu datang berkunjung, Aiyoo kalian jangan bermesraan didepan anak kalian yang tidak memiliki pasangan ini " teriak Xie Yun yang langsung masuk ke Jingshi lewat jendela yang sedang terbuka dan seketika menghancurkan suasana romantis dan damai di Jingshi
" A Niang, A Die Maaf menggangu waktu kalian Moran dan Xie Yun sudah datang " ucap Moran yang masuk ke Jingshi setelah mengetuk pintu dan memberikan salam
Kedatangan Xie Yun dan Moran seketika menghentikan Lan Wangji dan Wei Wuxian untuk bermesraan
" Aiyoo kau ini menganggu A Niang dan A Die bermesraan saja " ucap Wei Wuxian yang telah memperbaiki posisi nya dan kembali berkata " Xie Yun apa gunanya pintu dibuat jika kau masuk lewat jendela " ucap Wei Wuxian pada anaknya
" A Niang, biasanya orang masuk lewat pintu, jadi aku menggunakan jendela biar berbeda dengan orang lain " ucap Xie Yun dengan santai
Wei Wuxian yang mendengar jawaban anaknya seketika memijit kepalanya, terkadang ia tidak mengerti bagaimana cara kerja otak anaknya. Ia pun berkata " Dulu saat kalian masih di perut A Niang, A Niang tidak ngidam yang aneh – aneh "
Lan Wangji yang mendengar perkataan istrinya pun hanya terdiam dan mengingat kembali bagaimana sulitnya menghadapi dan memenuhi permintaan istrinya yang kelewat waras, mengingatnya saja sudah membuatya merinding.
" A Niang, A Die bagaimana kabarnya " tanya Moran
" Baik – baik saja, bagaimana dengan kalian, apa ada masalah selama kalian latihan " tanya Lan Wangji pada anak – anaknya
" A Die tenang saja, tidak ada masalah selama kami menjalani pelatihan " ucap Moran
" A Yun bagaimana dengan mu " tanya Wei Wuxian
" A Niang tenang saja, walaupun aku tidak bisa melatih kekuatanku, tapi aku melatih fisik ku agar lincah dan cepat " ucap Xie Yun
" Kalian ke sini pasti ada sesuatu kan " ucap Wei Wuxain
" Kami ingin meminta izin pada A Niang dan A Die " ucap Xie Yun
" Izin untuk " ucap Lan Wangji
" Moran meminta izin untuk ikut perburuan malam untuk mencari pengalaman " ucap Moran
" Xie Yun meminta izin untuk berpetualang untuk melihat dunia luar dan menambah pengalaman " ucap Xie Yun
" A Die memberikan kalan izin " ucap Lan Wangji
" Lan Zhan !!! kenapa kau memberikan mereka izin " ucap Wei Wuxian yang tidak menyetujui tindakan suaminya itu
" Moran aku memberikan izin, tapi Xie Yun A Ning bukannya tidak mau memberikan izin tapi " ucapan Wei Wuxian terhenti
" A Niang, A Die tolong berikan kami izin. Kami ingin seperti kalian, kami telah mendengar jika masa remaja A Niang dan A Die, kami ingin seperti kalian " ucap Moran dan Xie Yun
" Xie Yun kau tau sendiri bagaimana kondisi tubuhmu, bagaimana A Niang bisa tenang jika kau megembara diluar sana sendirian dan jauh dari rumah, jika terjadi sesuatu dan A Niang atau A Die tidak bisa membantu mu " ucap Wei Wuxian dengan raut wajah sedih dan terluka
" A Niang percaya pada A Yun kan, A Yun janji akan menjaga diri sebaik mungkin, A Yun akan sering mengabari A Niang setiap A Yun berpindah lokasi " ucap Xie Yun yang berusaha membujuk mendapatkan izin dari ibunya
" A Niang akan memberikan izin tapi dengan satu syarat " ucap Wei Wuxian yang mencoba mengalah karna ia seperti melihat cerminan dirinya, tekad anaknya mengingatkan Wei Wuxian akan masa lalu dimana ia bertekad melindungi sisa klan Wen, ia melihat tekad itu di mata anaknya.
" Apa syaratnya A Niang " tanya Xie Yun
" Wen Ning harus ikut dengan mu " ucap Wei Wuxian
" Apa !!! A Niang, aku tidak mau " ucap Xie Yun yang menolak syarat dari Ibunya
" Kalau begitu, tidak ada izin dariku " ucap Wei Wuxian
" Ha... baiklah A Niang " ucap Xie Yun yang menyetujui keinginan ibunya.
Setelah medengar jawaban Xie Yun, Wei Wuxian pun memanggil Wen Ning ke Jingshi
" Tuan Muda Wei, Hanguang-Jun " ucap Wen Ning
" Wen Ning aku membutuhkan bantuanmu " ucap Wei Wuxian pada Wen Ning
" Wen Ning akan selalu membantu Tuan Muda Wei " ucap Wen Ning
" Xie Yun mau berpetualang, apa kau bisa mengikutinya, kau hanya perlu menjaganya agar ia tidak menggunakan kekuatannya " ucap Wei Wuxian pada Wen Ning
" Baik Tuan Muda Wei, aku akan menemani Tuan Muda Xie Yun " ucap Wn Ning
" Wen Ning, aku kan sudah bilang untuk jangan memanggil ku Tuan Muda, aku bukan majikanmu, apa kau masih belum terbiasa untuk memanggil nama ku " ucap Wei Wuxian pada Wn Ning
" Wen Ning akan berusaha " ucap Wen Ning
" Paman Wen juga harus memanggilku dengan nama panggilan, tanpa menggunakan embel – embel Tuan Muda " balas Xie Yun pada Wen Ning
" Mn... aku setuju dengan Xie Yun. Paman Wen kan sudah menjadi bagian dari keluarga kami " ucap Moran menimpali ucapan adiknya
" Mn... Apa yang dikatakan mereka benar Wen Ning " ucap Lan Wangji yang memang sejak dari dulu telah menganggap Wen Ning sebagai keluarga, menginggat Wen Ning juga menjadi salah satu dari sekian banya orang yang ikut melindungi istrinya di masa lalu
" Baik Wen Ning akan berusaha, Wei Wuxian, A Yun, A Ran " ucap Wen Ning yang menyebut nama mereka dengan nada kaku dan karna ia tidak terbiasa memanggil mereka dengan nama panggilan
Setelah mendapat persetujuan Wen Ning, Wei Wuxian pun segera membuat mantra dengan mengabungkan darah Wen Ning dan Xie Yun. Mantra ini seperti mantra pelacak dan pengikat, jadi Wen Ning dan Xie Yun harus berada dalam jarak lima kilo meter. Mantra ini juga berfungsi sebagai pelacak, sehingga Wen Ning selalu dapat menemukan posisi Xie Yun dengan akurat.

KAMU SEDANG MEMBACA
After The Untamed END
RomanceKelanjutan Dari The Untamed, dan ada beberapa gabungan dialog atau alur dari The Untamed versi asli, dan The Untamed versi anime. Alur mengikuti kehendak Author Warning : Semua karakter bukan milik author,tapi alur cerita murni milik Author Maaf jik...