Extra Chapter 1

1.8K 75 0
                                    

Extra Chapter hanya 4 aja, Maaf jga udh lama banget bru up lagi karna ada satu dan lain hal jga, dan ada kesibukan tersendiri

Suasana malam di Gusu seperti biasa, dingin dan tenang. Langit gelap penuh dengan bintang di halaman pelatihan Gusu, terlihat Moran yang sedang berlatih dengan pedangnya. Langkahnya yang cepat, stabil dan gerakan pedangnya yang lincah menunjukkan kemampuan yang semakin matang. Seiring berjalanya waktu, langkah Moran melambat, dan akhirnya dia menghentikan latihannya.

Tak jauh dari tempat pelatihan, terlihat Lan Wangji yang sedang memperhatikan dan menghampiri Moran dan berkata " Moran, besok turunlah ke Desa Yao, kita nemerima laporan bahwa beberapa hari mayat hidup sering muncul "

" Baik A Die " ucap Moran

" Kembalilah dan istirahatlah, ingatlah untuk memberikan kabar agar ibumu tidak khawatir, bawalah bebrapa murid untuk menemanimu " ucap Lan Wangji

" A Die, Moran akan pergi sendiri untuk menyelidiki, Moran akan meminta bantuan jika situasi semakin berbahaya " ucap Moran

Setelah itu Moran dan Lan Wangji pun Kembali ke kamar mereka. Keesokan harinya, terlihat Moran yang sedang bersiap – siap dengan membawa perlengkapan untuk menjalankan misi, dan tidak lama terdengan suara ketukan dari pintu.

" Moran... ini A Niang " ucap Wei Wuxian

" Iya A Niang, masuklah " ucap Moran

Setelah mendengar jawaban Moran, Wei Wuxian pun masuk dan ia melihat Moran yang sedang bersiap – siap ia pun berkata " A Ran mau ke mana ? " tanya Wei Wuxian

"A Niang, hari ini Moran harus pergi ke Desa Yao. A Die mengatakan bahwa ada laporan jika beberapa hari ini mayat hidup sering muncul di sana " ucap Moran dengan serius.

Wei Wuxian melihat Moran dan berkata "Desa Yao, Moran pastikan kamu berhati-hati dan jangan ragu untuk meminta bantuan jika situasinya memburuk, apa perlu ibu memanggil Paman Wen Ning untuk menemanimu " ucap Wei Wuxian

Moran pun mengangguk, "Moran akan berusaha sebaik mungkin. Jangan khawatir A Niang" ucap Moran pada ibunya

" Moran bawalah satu atau dua murid untuk berjaga – jaga, A Niang tahu kamu sudah menjadi pemuda yang tangguh. Tetapi, ingatlah, selalu ada kekuatan dalam bekerja sama. Jangan ragu untuk meminta bantuan teman-temanmu jika diperlukan." ucap Wei Wuxia yang menesehati dan membujuk Moran untuk setidaknya membawa bebrapa murid

Mendengar bujukan ibunya Moran pun berkata " Baiklah A Niang aku akan membawa beberapa murid untuk berjaga - jaga "

Setelah memberi salam pada ibunya, Moran bersiap-siap untuk pergi. Dia memilih beberapa murid dari Klan Lan untuk menemaninya ke Desa Yao. Dalam perjalanan mereka, suasana tetap tenang dan dingin. Tapi kali ini, ada ketegangan di udara, karena mereka tidak tahu apa yang akan mereka temui di Desa Yao.

Sesampainya di desa, mereka langsung mendengarkan keluhan dan laporan warga setempat. Mayat hidup yang muncul di malam hari membuat mereka hidup dalam ketakutan dan mengganggu aktivitas mereka karena semenjak munculnya mayat hidup, para warga tidak berani untuk keluar saat malam hari. Setelah mendengar keluhan mereka, Moran merasa bahwa masalah mayat hidup ini sangat serius, mereka pun menunggu malam tiba untuk beraksi dan menyelesaikan masalah ini.

Saat malam tiba, Moran dan beberapa murid pun berkumpul di tengah desa dan memasang bendera untuk memancing agar mayat hidup muncul, setelah itu mereka pun bersembunyi di salah satu ruangan dan Bersiap untuk menghadapi mayat hidup yang mungkin muncul.

Tidak lama kemudian mayat hidup mulai bermunculan dan mereka pun segera keluar dan memusnakan mayat hidup yang terus berdatangan, tidak lama kemudian mereka pun terkepung mayat hidup yang semakin banyak berdatangan mengepung mereka, mereka pun kewalahan dan mereka pun mengirim sinyal untuk meminta bantuan tapi sebelum mereka mengirim sinyal, tiba – tiba dari arah hutan terdengar suara seruling yang kemudian menyerang mayat hidup, kemudian terlihat seorang pemuda misterius yang keluar dari hutan, rambutnya panjang dan hitam, dan matanya penuh dengan kebijaksanaan.

Pemuda misterius itu dengan lincahnya membasmi mayat hidup menggunakan pedangnya yang berkilauan. Gerakan seruling yang dimainkannya tidak hanya menakutkan mayat hidup, tetapi juga menghipnotis mereka, membuat kekuatan mereka lemah dan dengan mudahnya pemuda tersebut membasmi mayat itu. Moran dan murid-muridnya yang kewalahan segera merasa lega melihat bantuan tiba.

Pemuda itu mendekati Moran dengan senyuman ramah. " Aku adalah Liang Zhaoyu, aku kultivator yang berkeliling untuk membantu desa-desa yang terkena wabah ini. Aku mendengar ada masalah di Desa Yao, jadi aku datang untuk membantu. " Ucap Liang Zhaoyu

Moran mengangguk menghormati, "Terima kasih banyak, Liang Zhaoyu. Kami dari Gusu sangat berterima kasih atas bantuannya."

Liang Zhaoyu menjawab, "Tidak perlu berterima kasih. Ini tugas saya untuk melindungi orang-orang dari ancaman mayat hidup. Mari kita bersama-sama membersihkan desa ini."

Mereka bekerja sama dengan apik, membasmi mayat hidup yang masih tersisa. Kombinasi keahlian pedang Moran, kebijaksanaan Liang Zhaoyu, dan kemampuan spiritual murid-murid Gusu membuat pertempuran semakin terkendali. Setelah malam yang panjang, mereka berhasil membersihkan Desa Yao dari serangan mayat hidup.

Setelah selesai, Liang Zhaoyu berkata, "Ternyata rumor yang beredar tentang murid – murid Gusu yang selalu membantu desa – desa yang kesulitan memang benar, kalian melakukan pekerjaan yang baik. Desa ini sekarang aman. "

Moran mengucapkan terima kasih sekali lagi, dan mereka bersama-sama kembali ke Gusu setelah memberikan laporan kepada Lan Wangji tentang keberhasilan misi mereka.

Ketika mereka tiba di Gusu, Lan Wangji dan Wei Wuxian menunggu mereka di depan gerbang Gusu dan Wei Wuxia pun berkata "Kalian melakukan tugas dengan baik. A Ran, A Niang bangga padamu " ucap Wei Wuxian

Moran pun memberi hormat pada Lan Wangji dan berkata "Terima kasih, A Die, seorang pemuda Bernama Liang Zhaoyu telah memberikan bantuan yang sangat berharga. Tanpa bantuannya, mungkin kami tidak bisa mengatasi mayat hidup dengan mudah."

Lan Wangji pun hanya mengangguk sambil mengelus kepalan Morandan Wei Wuxian pun mengangguk mengerti dan berkata " Undanglah pemuda it uke sini "

" Baik A Niang " ucap Moran setelah itu mereka pun memberi hormat pada Lan Wangji sebelum berpisah dan kembali ke kamar masing-masing untuk beristirahat.

Keesokan harinya, Moran memutuskan untuk pergi ke Desa Ciayi untuk mengambil pesanan hanfu ibunya. Desa Ciayi terkenal dengan keindahan alamnya dan merupakan tempat yang ramai dan penuh dengan kesibukan. Moran berjalan melalui jalanan desa yang ramai, menikmati suasana yang berbeda dengan Gusu yang terkenal dengan ketenangannya.

Saat tiba di pasar Desa Ciayi, Moran melihat seorang pemuda yang duduk di bawah pohon besar sambil memainkan seruling. Senyuman di wajahnya membuat Moran mengingat Liang Zhaoyu, pemuda misterius yang membantunya membersihkan Desa Yao dari wabah mayat hidup.

Dan saat Moran menghampiri pemuda tersebut ternyata benar, pemuda itu adalah Liang Zhaoyu, dan ketika dia menyadari kehadiran Moran, senyumnya semakin bersinar. "Moran ? ada perlu apa di sini " tanya Liang Zhaoyu dengan ramah.

Moran tersenyum dengan lembut dan berkata "Aku di sini untuk mengambil pesanan dari ibuku. Bagaimana denganmu, Liang Zhaoyu? Apa yang membawamu ke Desa Ciayi ? "

Liang Zhaoyu menghentikan permainan serulingnya sejenak dan berkata, " Sama seperti sebelumnya, aku bepergian ke desa-desa untuk membantu mereka yang kesulitan. Tapi sepertinya kita berdua bisa menikmati momen ketenangan di sini."

Moran pun berkata " Ya, Desa Ciayi memang tempat yang tenang dan damai "

Mereka pun menghabiskan waktu bersama - sama, bersama di Desa Ciayi. Mereka berjalan-jalan di tengah alam yang indah, berbicara tentang pengalaman mereka, dan bertukar cerita. Hubungan antara mereka semakin erat, dan dalam momen-momen tersebut. 

After The Untamed ENDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang