Dibulan kedua, Wei Wuxian sulit untuk makan, perutnya menjadi lebih sensitive ketika mencium bau makanan ia akan muntah – muntah dan akhinya ia pun menolak untuk makan. Terkadang Lan Wangji membujuk istrinya untuk makan,meski yang bisa dimakan hanya buah – buahan yang tidak mengeluarkan bau yang menyengat.
" Wei Ying, makanlah biarpun sedikit " bujuk Lan Wangji
" Tidak mau Lan Zhan, bau nya membuatku mual " ucap Wei Wuxian sambil menutup hidungnya agar ia tidak mencium bau apapun
" Apa yang ingin Wei Ying makan " tanya Lan Wangji sambil mengelus kepala istrinya
" Lan Zhan aku ingin makan sup iga akar teratai, ayam peger, dan biji lotus " balas Wei Wuxian
" Mn.. aku akan membelinya untuk mu " balas Lan Wangji
" Uh...ta...tapi Lan Zhan aku ingin sup iga akar teratai yang harus dimasak sendiri oleh Jiang Cheng, ayam peger yang harus dimasak oleh Lan Xichen dan biji lotus yang harus diambil sendiri oleh Sizhui dan Jinling " ucap Wei Wuxian dengan kepala yang tertunduk, akut jika permintaannya membuat semua orang repot
" Mn...tidak apa – apa, ini kan permintaan baby " ucap Lan Wangji sambil mengelus perut istrinya itu
Akhirnya pagi itu Lan Wangji pun mendatangi kakaknya dan memanggil Sizhui, Jingyi, Jinling dan Ouyang untuk pergi ke Yunmeng Jiang untuk memenuhi ngidam istrinya.
" Kakak, Wangji meminta bantuan, Wei Ying ngidam " ucap Lan Wangji
" Ada apa Wangji, katakana saja " ucap Lan Xichen
Akhirnya Lan Wangji pun memberitahukan permintaan Wei Wuxian dan segera memanggil Sizhui dan Jinling untuk bergegas ke Yunmeng Jiang, mereka pun berangkat menggunakan pedang untuk mempersingkat waktu. Setelah sampai di Yunmeng Jiang, mereka pun menjelaskan situasinya pada Jiang Cheng, dan Jiang Cheng pun membantu mereka memasak dan memberikan intruksi bagaimana cara memasak ayam peger, sementara Sizhui, Jingyi, Jinling dan Ouyang langsung kedanau untuk memetik biji lotus, ada juga yang pergi ke pasar untuk membeli buah loquot. Setelah semua selesai Jiang Cheng pun ikut bersama dengan mereka ke Gusu dan mereka pun akhirnya ikut makan bersama.
Pada bulan ketiga hingga bulan keempat, kesabaran Lan Wangji sangat di uji karena Wei Wuxian semakin manja, mood nya yang tidak menentu dan tidak mau di tinggal
" Lan Zhan mau mengajar, aku ikut ya, hari ini aku tidak ada kelas " ucap Wei Wuxian dengan wajah yang memelas
" Tapi nanti Wei Ying bosan " balas Lan Wangji
" Apa aku tidak boleh ikut " ucap Wei Wuxian yang bergelayut manja pada lengan suaminya dengan wajah yang hampir menanggis
" Oke Wei Ying boleh ikut " ucap Lan Wangji yang tidak tega melihat wajah memelas istrinya
Lan Wangji pun memulai kelasnya ditemani dengan istrinya, dikelas Wei Wuxian terus menatap suaminya saat mengajar
Suasana pagi di Gusu sangat damai seperti biasa, namun suasana damai tidak bertahan lama saat dari arah Jingshi terdengar teriakan Lan Wangji yang sepertinya sangat marah dan membuat semua orang menjadi terkejut karna jarang sekali Lan Wangji marah sampai meninggikan suaranya.
" TIDAK BOLEH WEI YING !!! " ucap Lan Wangji dengan nada yang tegas dan tidak mau dibantah
" Hiks...hiks...Lan Zhan ! ini kan kemauan baby " teriak Wei Wuxian dengan marah dan langsung berlari keluar dari Jingshi sambil menanggis, dan Lan Wangji pun menyusul istrinya dari belakang. Wei Wuxian yang sedangdan ia pun menabrak Lan Qiren yang sedang berjalan ke kelasnya.
Lan Qiren dan Lan Xichen yang sedang berjalan ke kelasnya pun ditabrak seseorang, Lan Qiren pun hendak menegur dan memberikan hukuman tapi ketika melihat bahwa orang yang menabraknya adalah menantunya sendiri, ia pun terkejut karna menantunya itu sedang menanggis, ia pun bertanya " Wei Ying ada apa "
" Lan Zhan menindas ku, ia tidak mau menuruti keingginan ku " ucap Wei Wuxian yang mengadu pada Lan Qiren sambil menunjuk suaminya yang ada dibelakangnya.
" Wangji, Wei Wuxian sedang hamil, kau seharusnya mengabulkan permintaanya, mungkin ia sedang ngidam " ucap Lan Qiren pada Lan Wangji
" Paman, Wangji, Wei Ying ayo ke Hanshi kita bicarakan disana " ajak Lan Xixhen
Akhirnya mereka pun ke Hanshi tempat tinggal pribadi Lan Xichen, setelah sampai disana Lan Xichen pun mempersilahkan mereka duduk dan menanyakan apa yang sebenarnya terjadi
" Kakak, Paman, Wei Ying mau makan makanan pedas " ucap Lan Wangji yang memberitahukan apa yang sebenarnya terjadi
" Wei Ying, tidak baik untuk bayi kalian, bagaimana dengan permintaan yang lain saja " bujuk Lan Qiren saat melihat wajah menantunya yang sepertinya akan menanggis lagi
" Boleh tapi Lan Zhan kau harus berjanji untuk mengabulkannya dan tidak boleh marah " ucap Wei Wuxian
" Mn...aku berjanji " ucap Lan Wangji
"Aku mau memeluk Xichen ge " ucap Wei Wuxian dengan nada yang polos saat merasakan aura suaminya yang sepertinya akan marah ia pun buru – buru menambahkan " Permintaan baby "
Setelah mengatakan itu Wei Wuxian pun memeluk Lan Xichen, Wei Wuxian merasa pelukan Lan Xichen sangat nyaman ia merasa seperti memiliki kakak laki – laki yang siap melindunginya.
Lan Xichen yang saat ini dipeluk oleh Wei Wuxian, tiba – tiba saja merasakan aura yang sangat dingin dan dipenuhi aura membunuh yang kuat, ia pun berkata " Paman ini perasaan ku saja, atau tiba – tiba saja Hanshi dipenuhi aura membunuh yang kuat " ucap Lan Xichen pada paman nya
Mendengar pertanyaan kelewat pintar keponakannya ia pun menunjuk Lan Wangji, dan ia pun membatin ' Kemana kemampuan kepekaan mu itu, apa kau tidak menyadari aura itu dari adik mu '
Lan Xichen yang mengerti pun langsung mengarahkan pandanganya pada adiknya, dan seketika juga ia keringat dingin. Dihadapannya adiknya mengeluarkan aura membunuh yang sangat kuat, ia pun berkata " Wa...Wangji te...tenang, masukan dulu Bichen kedalam sarung nya " ucap Lan Xichen dengan keringat dingin saat melihat adiknya sudah mengeluarkan Bichen dari sarungnya dan bersiap untuk menebasnya kapan saja.
" Adik Wei, apa sudah bisa melepaskan pelukannya, jika adik Wei masih memeluk ku, sepertinya sebentar lagi aku akan ditebas dengan Bichen " ucap Lan Xichen yang semakin keringat dingin saat merasakan aura membunuh dari adiknya yang semakin kuat.
" Sudah Xichen ge terimah kasih, Lan Zhan ayo pulang " ajak Wei Wuxian yang telah selesai dengan ngidamnya.
" Paman Wangji dan Wei Ying pamit " ucap Lan Wangji yang mengabaikan kakaknya dan hanya berpamitan pada Lan Qiren.
" Paman apa Wangji marah padaku " ucap Lan Xichen saat adiknya mengabaikan nya dan hanya berpamitan pada pamannya saja
" Sepertinya begitu, aku juga mau kembali ke kelas " ucap Lan Qiren. Dan ia pun membatin ' Kakak lihatlah anakmu Wangji, ia sama dengan mu, ia sangatposesif pada pasangannya '

KAMU SEDANG MEMBACA
After The Untamed END
RomanceKelanjutan Dari The Untamed, dan ada beberapa gabungan dialog atau alur dari The Untamed versi asli, dan The Untamed versi anime. Alur mengikuti kehendak Author Warning : Semua karakter bukan milik author,tapi alur cerita murni milik Author Maaf jik...