.
.
Sementara itu di tempat lain di Gusu, lebih tepatnya di Jingshi
Pranggg......
" Wei Ying ada apa " tanya Lan Wangji ketika ia melihat istrinya tidak sengaja menjatuhkan teko yang terbuat dari keramik, ia pun bergegas menghampiri istrinya untuk memastikan istrinya baik – baik saja
" Lan Zhan, aku merasakan firasat buruk " ucap Wei Wuxian dengan wajah pucat pasi dan dengan jangtung yang berdetak sangat cepat, entah kenapa ia merasakan firasat buruk
" Hanya firasat Wei Ying " ucap Lan Wangji yang berusaha menenangkan istrinya
" Aku merasakan firasat buruk Lan Zhan, sesuatu pasti terjadi entah itu pada A Ran atau pada A Yun " ucap Wei Wuxian menyampaikan kekawatiranya pada suaminya
" Wei Ying, tidak apa – apa " ucap Lan Wangji sambil memeluk istrinya dan mencoba menenangkannya
" Lan Zhan, A Ran sekarang di mana " tanya Wei Wuxian
" A Ran sedang berburu malam, sepertinya sebentar lagi ia akan kembali " ucap Lan Wangji
Mendengar ucapan suaminya, Wei Wuxian pun bergegas ke depan gerban Gusu untuk menunggu kepulangan Moran, ia bahkan mondar – mandii di depan gerbang hampir satu jam lamanya. Suaminya bahkan sudah memaksanya untuk menunggu Moran didalam saja karna udara sedang dingin, tetapi Wei Wuxian menolak dan tetap bersikeras untuk menunggu Moran didepan gerbang Gusu. Setelah sampir dua jam menunggu Wei Wuxian pun melihat anaknya yang baru saja pulang.
" A Die.... A Niang sedang apa di depan gerbang Gusu " tanya Moran yang baru saja pulang berburu malam bersama para seniornya
" A Niang mu mendapat firasat buruk, dan bersikeras menunggu mu di depan gerbang Gusu " balas Lan Wangji
" A Ran, apa kau terluka, bagaimana perburuan mu, apa kau sakit " ucap Wei Wuxian dan langsung bergegas memeriksa seluruh tubuh anaknya dan memastikan anaknya tidak terluka.
" A Niang, aku baik – baik saja, ada apa A Niang " tanya Moran pada ibunya yang terlihat tidak tenang dan terlihat khawatir
" Kalian pergilah membuat laporan dulu, Moran, Wei Ying ayo masuk dulu, diluar udara sangat dingin " ucap Lan Wangji yang menyuruh murid – murid untuk melapor, dan menyuruh anak beserta istrinya untuk masuk ke dalam
" Baik Hanguang-Jun " ucap para murid senior itu dan segera memberi hormat pada Lan Wangji dan Wei Wuxian setelah itu mereka pun pergi untuk melapor
Setelah Lan Wangji, Wei Wuxian, dan Moran tiba di Jingshi, terlihat Wei Wuxian yang masih saja khawatir
" A Niang, ada apa " tanya Moran pada ibunya
" A Ran, A Niang punya firasat buruk kalau sesuatu sedang terjadi diantara kalian, A Nian senang kau baik – baik saja, tapi bagaimana dengan Xie Yun " ucap Wei Wuxian dengan raut wajah yang semakin khawatir ketika mengingat salah satu anaknya yang sedang mengembara sendirian diluar sana
" A Niang, percayalah pada A Yun, A Ran yakin Paman Wen Ning pasti akan menjaga A Yun " ucap Moran dan berkata dalam hati ' Sesuatu pasti terjadi pada A Yun, aku bisa merasakannya karna kami kembar, A Yun kakak berharap kau baik – baik saja '. Moran pun kembali membatin ' aku tidak bisa mengatakan firasatku pada A Niang, nanti A Niang akan semakin khawatir. Aku akan mendiskusikan ini pada A Die saat A Niang sudah tidur '
Malam hari pun tiba, di Jingshi terlihat Wei Wuxian yang telah tidur, Lan Wangji sedang berdiskusi di Hanshi dengan Lan Xichen saat tiba – tiba saja pintu Jingshi di ketuk dari luar dan terlihat Moran yang seperti ingin mengatakan sesuatu
" Paman, A Die.... Maaf Moran mengganggu " ucap Moran sambil memberi salam pada Paman dan A Die nya
" Masuklah Moran, apa terjadi sesuatu " tanya Lan Wangji pada anaknya itu
" Ini tentang firasat A Niang, aku merasa firasat A Niang benar, telah terjadi sesuatu dengan Xie Yun " ucap Moran pada mereka
" Bagaimana kau bisa yakin " tanya Lan Xichen
" Moran bisa merasakannya, terlebih lagi kami saudara kembar, ikatan batin kami lebih kuat dari saudara biasanya " ucap Moran
" Aku akan segera mengirim pesan pada Wen Ning dan menanyakan kabar mereka " balas Lan Wangji
" Baik A Die, Paman.... Moran kembali ke kamar " ucap Moran dan segera berpamitan dan kembali ke kamarnya.
Sementara itu di atas gunung, terlihat Baoshan Sanren yang sedang memetik beberapa bahan dan setelah itu ia kembali ke pondoknya dan mulai membuat ramuan dari bahan – bahan yang diambilnya, dua jam pun terlewati dan kini terlihat Baoshan Sanren sedang menghapus peluh yang ada dikening nya dan berkata " Akhirnya sudah jadi " ucapnya dengan penuh perasaan bangga karena berhasil membuat ramuan
Keesokan harinya terlihat Baoshan Sanren yang telah berdiri di depan gerbang Gusu, dan setelah itu ia pun diperbolehkan masuk oleh murid yang sedang berjaga, murid yang lain pun bergegas memanggil Lan Xichen dan mengatakan jika Baoshan Sanren sedang menunggunya di aula.
" Zewu-Jun, maafkan ketidak sopananku karena mengunjungi Gusu tanpa memberikan kabar terlebih dahulu " ucap Baoshan Sanren pada Lan Xichen
" Ah.... Sama sekali tidak menganggu, apa anda kesini untuk mencari Wangji atau Adik Wei " tanya Lan Xichen
" Ah.... Tidak.... Tidak aku hanya menitipkan ramuan obat untuk Xie Yun, kemarin bunga Teratai emas telah mekar lebih cepat dari waktunya, dan aku langsung membuatkan ramuannya, aku hanya menitipkan ini, karena setelah ini aku akan melakukan perjalanan panjang " ucap Baoshan Sanren sambil memberikan sebotol ramuan obat pada Lan Xichen
" Ah....Baiklah, apakah anda memiliki pesan untuk mereka " tanya Lan Xichen
" Tolong sampaikan, jika segel kekuatan Xie Yun belum dibuka, ia hanya perlu meminum ramuan ini dan setelah itu ia harus berendam dan meditasi di kolam mata air dingin, tetapi jika Xie Yun telah melepaskan segelnya dan menggunakan kekuatannya, maka semuanya menjadi rumit. Jika itu terjadi, maka Xie Yun harus meminum ramuan ini, setelah itu ia harus berendam dan meditasi di kolam mata air dingin yang harus dipenuhi dengan tanaman herbal selama dua hari, dan selama itu Wangji dan Wei Ying harus mentransferkan kekuatan spiritual mereka tanpa henti, hal ini bertujuan untuk menekan kekuatan Xie Yun yang bergejolak dan menganggu proses pengobatan Xie Yun, setelah dua hari, Xie Yun harus meminum ramuan obat – obatan, aku telah menuliskan apa saja bahan – bahannya " ucap Baoshan Sanren yang menjelaskan bagaimana ramuan itu bekerja
" Baiklah..... Apa anda berniat untuk tinggal sebentar, kami akan menjamu anda " ucap Lan Xichen pada Baoshan Sanren
" Tidak usah, sampaikan saja salam ku pada mereka, setelah ini aku akan pergi mengembara dan akan sangat jarang berkunjung ke Gusu " ucap Baoshan Sanren dan setelah mengatakan itu, ia pun segera pamit dan Lan Xichen pun mengantar Baoshan Sanren sampai didepan gerbang Gusu
Setelah mengantar Baoshan Sanren, Lan Xichen pun segera menyimpan dengan baik ramuan obat untuk Xie Yun, dan ia akan memberikan ramuan ini ketika Xie Yun pulang ke Gusu

KAMU SEDANG MEMBACA
After The Untamed END
RomanceKelanjutan Dari The Untamed, dan ada beberapa gabungan dialog atau alur dari The Untamed versi asli, dan The Untamed versi anime. Alur mengikuti kehendak Author Warning : Semua karakter bukan milik author,tapi alur cerita murni milik Author Maaf jik...