Keesokan harinya Tang San yang telah bangun pun segera turun untuk membawakan mereka makakan sementara Xie Yun masih tidur, tidak lama setelah itu Xie Yun pun bangun dan keadaan kamar yang sepi, ia pun mencoba untuk berdiri, tapi ia tidak bisa berdiri dengan benar karna salah satu tangannya terikat pada salah satu kakinya, ia pun bangun dan duduk dengan sudah payah
" Ugh... apa ini... siapa juga yang memasang ini " ucap Xie Yun yang heran dengan array yang mengikat salah satu tangan dan kakinya
Tang San pun menjawab sambil membawa makanan " Aku yang memasangnya " ucap Tang San pada Xie Yun
" A San bukankah kau terlalu jahat, aku tidak bisa berdiri dengan benar " keluh Xie Yun yang kesusahan untuk berdiri dengan benar
" Ya dan kau juga akan susah untuk kabur lagi " ucap Xie Yun dengan santai sambil menyusun makanan
" A San aku salah, tolong lepaskan ini, aku janji tidak akan kabur lagi " ucap Xie Yun sambil mencoba mengutak atik array yang di buat Tang San, tapi tidak berhasil
Setelah Xie Yun bangun, mereka pun sarapan dan ketika selesai sarapan Xie Yun pun mencoba membujuk Tang San untuk melepaskan array yang ia pasang
" A San, tolong lepaskan aku, aku akan berjanji untuk tidak kabur lagi " bujuk Xie Yun dengan nada memelas dan ia pun membatin ' Ya setidaknya untuk sekarang ' batinnya
" Dan setelah aku melepaskan mu, kau akan memikirkan cara licik untuk kabur lagi kan " balas Tan San dengan santai
" Aku tidak kabur, aku hanya tidak mau bertemu dengan paman ku, ia hanya itu " ucap Xie Yun mencari alasan
" Bocah... . berani juga kau mau kabur.... Dan apa katamu.... tidak mau bertemu dengan ku " ucap Jiang Cheng dari ambang pintu dengan aura membunuh yang seketika membuat Xie Yun pun berkeringat dingin
" Hahaha.... " tawa kaku Xie Yun " Paman, Kak Jinling... kebetulan sekali... kalian sedang apa disini " ucap Xie Yun yang segera berdiri dan mencoba berlindung di belakang Tang San ketika ia melihat Jiang Cheng yang menghampirinya dengan aura yang tidak bersahabat
" Kenapa bersembunyi..... kemarilah aku tidak akan mematahkan lehermu, aku hanya akan mematahka kaki mu agar kau tidak bisa kabur " ucap Jiang Cheng denga aura membunuh yang terus keluar dari tubuhnya
" Pa...Paman Jiang, aku salah " ucap Xie Yun dengan gugup pada Jiang Cheng, ia masih menyayangi kakinya, walaupun ia yakin pamannya itu tidak serius dengan ancamannya
Setelah itu Jiang Cheng dan Jinling langsung menghampiri Xie Yun dan mereka langsung memeluknya dan berkata " Kemana saja kau, sudah lupa dengan rumah dan keluargamu hm... " ucap Jinling sambil memeluk adiknya
" Dia...Tang San ? " ucap Jinling dengan nada ragu sambil melihat kearah Tang San
" Iya Kak " ucap Xie Yun dan melanjutkan perkataanya " Paman Jiang, Kak Jinling, ini Tang San, ia calon ku dan Tang San ini Paman dan Kakak ku " ucap Xie Yun yang memperkenalkan mereka
" Saya Tang San " ucap Tang San dan memberi hormat pada Jinling dan Jiang Cheng
" Tang San, aku Jiang Cheng...Paman Xie Yun dan aku pemimpin Yunmeng Jiang, ku harap kau betah dengan bocah itu dan selamat datang dikeluarga kami " ucap Jiang Cheng yang memperkenalkan dirinya
" Tang San, selamat datang di keluarga kami, aku Jinling kakak Xie Yun dan pemimpin Lanling Jin " ucap Jinling yang juga memperkenalkan dirinya
" Ah.... Ia terima kasih " ucap Tang San yang terkejut dengan identitas kakak dan paman Xie Yun
Xie Yun yang melihat ekspresi terkejut Tang San pun bertanya " A San ? "
" Xie Yun kakak mu pemimpin di sini ! " ucap Tang San dengan sedikit berbisik pada Xie Yun dan ia pun melanjutkan perkataanya " Bahkan paman mu juga ! " ucap Tang San dengan nada terkejut
" A San, masih terlalu awal untuk terkejut " ucap Xie Yun dengan tersenyum dan melanjutkan perkataannya " Kau pasti akan lebih sering terkejut, bersiap – siap saja A San " ucap Xie Yun dengan nada menggoda pada Tang San
Jiang Cheng yang melihat interaksi antara Xie Yun dan Tang San pun berkata " Xie Yun sepertinya kau telah menepukan pawang mu " ucap Jiang Cheng ketika melihat Tang San yang mampu menjinakkan lebih tepatnya mengontrol Xie Yun agar Xie Yun tidak membuat masalah lagi. Tang San bahkan mampu mengikat Xie Yun agar Xie Yun tidak bisa kabur lagi
" Iya paman dan ia galak seperti A Niang ketika marah " bisik Xie Yun dengan sangat pelan agar Tang San yang sedang berbicara dengan Jinling tidak mendengar ucapannya
" Aku setuju, A Niang mu sangat mengerikan ketika ia marah " ucap Jiang Cheng yang seketika merinding ketika mengingat bagaimana ganasnya Wei Wuxian ketika ia sedang marah
Setelah perkenalan yang cukup mengesan kan Jiang Cheng pun menyuruh mereka untuk bersiap – siap karena sebentar lagi mereka akan langsung berangkat ke Gusuk arena kondisi Xie Yun semakin memburuk, bahkan wajahnya sangat pucat
" Bersiap – siaplah, kita akan langsung berangkat ke Gusu" ucap Jiang Cheng
Setelah mengatakan itu, mereka pun segera membereskan barang – barang mereka dan mereka pun langsung menggunakan Teknik Flying Sword untuk mempersingkat perjalanan mereka ke Gusu. Jiang Cheng akan membawa Xie Yun dan Jinling akan membawa Tang San, Wen Ning sendiri akan terbang mengikuti mereka sementara murid – murid yang lain akan mengawal mereka sampai mereka tiba di Gusu tanpa ada halangan
.
.
Sementara itu di Gusu terlihat Lan Xichen yang sudah menerima surat dari Jinling, ia pun heran dengan kunjungan yang tiba – tiba dan tidak ada jadwal, ia mencoba membuang pikiran negatif dan memcoba untuk berfikir positif jika mungkin saja mereka ingin melihat keadaan Wei Wuxian atau Moran
" Kakak, Wangji datang " ucap Lan Wangji dan memberikan hormat pada Lan Xichen
" Wangji, hari ini Jinling dan Jiang Cheng akan datang berkunjung ke Gusu " ucap Lan Xichen
" Mn.... Wangji akan memberitahukan Wei Ying " ucap Lan Wangji dan setelah itu ia pun segera ke Jingshi dan memberitahukan kedatangan Jiang Cheng dan Jinling pada istrinya
Sementara itu di Jingshi terlihat Wei Wuxian sedang duduk dan mendengar Moran yang sedang berlatih memainkan musik – musik gusu dengan Guiqin nya
" A Ran, Wei Ying, hari ini Jiang Cheng dan Jinling akan datang berkunjung " ucap Lan Wangji
" Benarkah, aku akan segera bersiap – siap dan menyambut mereka di gerbang, sudah lama sekali mereka tidak berkunjung ke Gusu "
" Wei Ying udara di luar dingin, Wei Ying di sini saja, aku yang akan menjemput mereka di gerbang " ucap Lan Wangji
" Benar A Niang, udara diluar sangat dingin, nanti A Niang sakit " ucap Moran pada ibunya
" Ayolah... kalian terlalu berlebihan....aku akan menunggu mereka di gerbang " ucap Wei Wuxian dengan nada yang tidak mau dibantah
" A Ran akan menemani A Niang " ucap Moran
" A Ran, ambil jubah luar " ucap Lan Wangji dan Moran pun bergegas mengambil jubah luar yang tebal agar ibunya tidak kedinginan
" Wei Ying, pakai ini " ucap Lan Wangji yang memberikan jubah luar yang dibawa Moran agar istrinya tidak kedinginan
" Oke, sekarang ayo kita ke depan gerbang " ucap Wei Wuxian dengan semangat dan mengandeng, ralat menyeret tangan anak dan suaminya hingga ke depan gerbang Gusu untuk menunggu kedatangan rombongan Jiang Cheng dan Jinling
![](https://img.wattpad.com/cover/329532881-288-k365120.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
After The Untamed END
RomanceKelanjutan Dari The Untamed, dan ada beberapa gabungan dialog atau alur dari The Untamed versi asli, dan The Untamed versi anime. Alur mengikuti kehendak Author Warning : Semua karakter bukan milik author,tapi alur cerita murni milik Author Maaf jik...