10. Chapter IV: Brother, But Fxxk

1.3K 42 0
                                    

Deru napas berat Austin menyapu permukaan kulit leher jenjang Kenan, ketika keduanya memasuki lift. Austin mencengkram kuat kedua bahu Kenan dan memojokkan tubuh ramping si lelaki agak kasar pada dinding lift yang dingin.

Mencondongkan wajahnya, Austin hendak mempertemukan bibir mereka, tetapi sebelum bibirnya menyentuh bibir ranum Kenan, lelaki itu menginstruksikan melalui isyarat-matanya melirik ke arah kamera CCTV yang terpasang samping kiri atas.

Dengan tidak rela, Austin pun menambahkan kembali jarak antar mereka. Padahal, tinggal dua senti lagi bibirnya dengan bibir Kenan bertemu.

Umpatan pelan terus keluar dari bibir Austin. Matanya menatap angka lift yang berpindah-pindah. Bagi lelaki itu, naik satu lantai saja rasanya begitu lama. Sedang Kenan yang berdiri di sampingnya hanya melengkungkan sudut bibir ke atas membentuk senyuman simpul.

Pintu hotel bercat coklat itu tertutup keras, beriringan dengan Austin yang menyudutkan Kenan ke sana. Kesabaran tidak lagi dimilikinya. Tidak lagi dimengerti. Yang dia ketahui hanyalah lantunan desah yang diperdengarkan melalui mulut lelaki yang sedang dia bungkam. Perlakuan Austin tak terbantahkan, membuat Kenan hanya bisa menerimanya meskipun tak sepenuh hati. Tanpa melepaskan bibirnya, lelaki itu menuntun Kenan mendekati tempat tidur.

"Aku sangat merindukanmu," bisik seduktif dituturkan Austin tepat di telinga Kenan, begitu bibir mereka berpisah.

Kenan hanya tersenyum tanpa sempat malu, dia menarik lelaki yang berstatus suami orang itu ke atas tempat tidur dan menciumnya dengan ganas seperti beberapa saat lalu Austin lakukan. Biar bagaimana pun, dia juga ingin mendominasi lelaki itu. Dengan semangat, Kenan membimbing Austin agar berbaring, lalu setelahnya Kenan merangkak menaiki tubuh Austin.

Austin menurut, tetapi kedua tangannya tak diam. Dia menarik tengkuk Kenan, menginstruksikan agar lelaki di atasnya itu bisa mencumbunya lebih ganas dan dengan mudah Austin mampu mengimbanginya, bahkan sekarang lidahnya lah yang paling ganas bermain.

Dalam ruangan sunyi remang-remang, tak ada yang lebih menggairahkan dan lebih panas lagi selain dua anak Adam saling tumpang tindih. Berguling ke kanan dan kiri. Berganti posisi di bawah dan di atas, tanpa melepaskan pagutan bibir. Suara kecipak basah lidah saling mengecap-mendominasi sunyi dalam atmosfer yang semakin panas-meski AC di kamar hotel ini tengah berada di suhu paling dingin.

Kenan sedikit terkejut bahwa Austin mencium lehernya, lelaki itu lalu tersenyum tipis. Membiarkan Austin meneruskan aksinya sebelum akhirnya kembali pada bibirnya. Basah dan kasar, permainan Austin penuh ketidaksabaran sama seperti kedua tangannya membuka kancing kemeja Kenan. Austin memasukkan tangannya ke dalam pakaian si lelaki dan mulai meraba perut rata Kenan seperti sedang mencari kehangatan.

Mengganti posisi, Austin dengan kasar membalik Kenan pada posisi telungkup membelakanginya. Dia berniat merobek kemeja Kenan. Namun, Kenan yang menyadarinya segera menangkap satu tangan Austin yang sudah meraih ujung kerahnya.

"Jangan lakukan itu!" pinta Kenan dengan tatapan tegas menatap Austin.

Semuanya seperti hipnotis, Austin menurut dan melepaskan tangannya yang meremas kerah kemeja Kenan. Tak ingin Austin menunggu, maka Kenan langsung bangun ke posisi duduk, membuka semua kancing kemejanya dan melemparkannya ke lantai. Sama halnya dengan Austin, lelaki itu melakukan hal serupa.

Setelah keduanya bertelanjang dada, Austin melanjutkan aksinya. Mencium leher Kenan setelah posisinya menjadi berbaring, memberikan gigitan-gigitan kecil seraya mengusapnya. Kenan hanya mendongak memejamkan mata berusaha menikmati setiap sentuhan yang diberikan Austin sesekali melenguh pelan.

Austin tersenyum licik saat melihat pipi Kenan sudah disirami rona kemerahan. Demi apapun, hatinya senang saat ini. Setelah bertahun-tahun akhirnya dia bisa merasakan lagi tubuh Kenan, seseorang yang selalu membuat candu baginya. Rasanya dia benar-benar ingin berteriak sampai ke bulan.

[BL] Rahasia Perselingkuhan Terlarang ENDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang