Hujan menjejak atap penginapan yang mereka tempati sekarang, bukan sebuah hotel yang mewah, melainkan penginapan biasa yang berada di pinggiran gedung kota. Bunyinya amat riuh ketika tetesannya bergulir jatuh menghantam bumi karena penginapan tak memiliki ruang kedap udara. Sebaliknya, melodi hujan dapat menyembunyikan alunan cinta mereka.Derit ranjang memudarkan sepi yang meraja memenuhi ruangan saat kaki kedua lelaki yang tengah bercumbu tak lagi menyentuh lantai. Di atas tempat tidur, Austin menekan jemarinya di tengkuk Kenan dalam ciuman yang bergairah, melodi erotis yang tercipta oleh pertemuan bibir keduanya mengalun di tengah hujan yang menderu. Suhu dingin menyusup ke sekitar kulit, membuai, membuat rindu yang telah ditahan selama bertahun-tahun mendadak memukul-mukul dari balik rongga dada, kerinduan akan kehadiran Kenan di sisinya.
Terbawa dalam pesona Kenan yang berada di hadapannya, Austin tidak mampu lagi menahan hasratnya. Kenan tengah dengan sabar meladeni ciumannya. Namun, saat Austin meraih pinggangnya untuk membawanya lebih dekat, Kenan tersentak sambil terengah-engah, "Tunggu,"
Sedikit bingung, binar mata Austin meredup menatap Kenan menginstruksikan untuk menunggu. Tanpa dialog yang terucap, Austin meraih tangan Kenan, menggenggam jemarinya dan mengarahkannya tepat pada dadanya.
Kenan merasakan detak jantung Austin bergemuruh bercampur denyut nadi. Austin juga mengarahkan tangan Kenan di atas dadanya sendiri. Dalam diam, Kenan menyadari kalau jantungnya juga berdebar keras. Pipinya panas karena rona merah menjalar di sana sampai ke daun telinga. Hujan malam ini semakin deras, angin meraung-raung laksanakan badai.
Ada tatapan yang sulit didefinisikan oleh kata-kata melalui mata Austin, namun bukanlah sesuatu yang sulit dimengerti oleh Kenan. Seringai menggoda di bibirnya semakin merekah seperti bunga. Segala kegelisahan berubah menjadi gestur apik. Jemari Kenan mengalung di leher Austin. Lidah mereka kini saling berbelit tatkala jarak antara keduanya sirna dan nafas mereka sedikit sesak seiring ciuman yang tak berakhir bersama berjalannya detik. Semuanya hampir terlihat alami, tidak ada hambatan. Kenan mengulurkan tangannya yang menganggur untuk memeluk pinggang Austin. Paduan tangan yang saling bertaut dan bibir yang saling mengulum dan mengisap itu tampak begitu sempurna. Meski tergesa-gesa namun gerakan mereka melodis seperti gema rintikan hujan yang memukul-mukul jendela kaca penginapan.
Tanpa dialog, Kenan dan Austin saling mendekap, menggesekkan bagian depan tubuh masing-masing untuk menyalurkan kehangatan. Austin terasa membeku ketika Kenan mengubah posisinya menjadi di atas, terimpit Austin ke tempat tidur, selangkangannya menabrak milik Austin serta napas hangatnya menerpa leher lelaki di bawahnya
Resletingnya ditarik dan Austin mengeliminasi celana panjang dan boxer Kenan sekaligus dalam gerakan Austin lebih agresif memerangkap Kenan. Austin langsung mengocok miliknya sampai Kenan sulit bernapas. Lelaki itu membusungkan tubuhnya karena lihai tangan Austin yang memainkan miliknya, ini hanya tangan, belum lagi mulutnya. Austin melihat tatapan sayu dari Kenan yang memandanginya dengan wajah merah merona.
"Santai saja, kita akan melakukannya pelan-pelan agar tidak cepat berakhir." Austin berucap.
Sekalipun definisi pelan dalam kosakata Austin mungkin benar, Kenan yakin jika Austin tidak melakukannya secara lembut. Apalagi saat Austin membuka mulutnya dan mengisap miliknya. Menggerakkan maju-mundur dengan tempo teratur.
Kenan mengerang tatkala merasakan sesuatu yang bergolak dan mengocok isi perutnya. Getar dalam suaranya terdengar jelas karena desahan pelan menyapa gendang telinga. Hawa di sekitar situ menjadi panas dan penuh rintihan. Kuku Kenan menjambak rambut Austin, dia merintih dan mengerang tanpa sufiks karena suaranya teredam di balik mulutnya yang terkatup. Semua itu berhasil menarik sudut-sudut bibir Austin membentuk seringai.
KAMU SEDANG MEMBACA
[BL] Rahasia Perselingkuhan Terlarang END
RomanceAustin Keano, seorang pebisnis hotel berbintang, menjalin hubungan cinta terlarang dengan saudara angkatnya, Kenan Pradipta, di tengah pernikahannya yang mulai terasa membosankan dengan istrinya, Helena Rey Surendra. Percaya cintanya kepada Kenan bu...