Bag 13. Comfort zone

3.6K 407 66
                                    

Miki terbangun dari tidur pulasnya, sedikit heran pada pemandangan langit-langit kamar yang terlihat berbeda, tetapi tidak asing

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Miki terbangun dari tidur pulasnya, sedikit heran pada pemandangan langit-langit kamar yang terlihat berbeda, tetapi tidak asing. Miki mengedarkan pandangannya, sontak langsung mendelik kaget. Dia pun membuka selimutnya, memeriksa pakaian yang untungnya masih berbentuk sama. Dengan segera Miki beranjak dari ranjang, lalu membuka pintunya.

Miki terkesiap pada pemandangan di depannya. Pintu kamar Jazziel langsung mengarah pada area dapur, lelaki itu terlihat sibuk dengan masakannya.

Menyadari kedatangan Miki, Jazziel menoleh sejenak dengan senyum tipisnya. Lalu, membawa panekuk yang dia buat di atas teflon, mengarah pada meja makan. "Sarapan dulu, gue buatin nasi goreng."

Miki melirik curiga, lalu melangkahkan kakinya. Demi menghindari bersebelahan dengan Jazziel, Miki memilih kursi yang berseberangan. Dia menarik piring yang berisi nasi goreng, siap menyantapnya, karena sudah lapar.

"Gue buat panekuk juga, lo mau?" tawar Jazziel. Lalu, memilih duduk di sebelah Miki.

Miki tak berhenti memberikan lirikan sinisnya. "Masih banyak kursi yang kosong, ngapain sih harus duduk di sebelah gue?"

"Masih banyak rumah yang bisa lo datangi, kenapa apartemen gue?" balas Jazziel.

Miki mendengkus kesal, bersikap masa bodoh. Lalu, menyantap nasi gorengnya. Suapan pertama berhasil membuka netra Miki pada cita rasa yang gurih. Belum pernah dia temukan, bisa dibilang hampir mirip dengan nasi goreng di restoran bintang lima. Tapi, yang dia makan lebih lezat.

"Hm, nasi gorengnya enak," ucap Miki pelan.

Jazziel hanya tersenyum singkat, merasa bangga pada pujian Miki. Sangat wajar bila Jazziel dapat memasak dengan cita rasa yang lezat, sebab bundanya yang seorang mantan koki ternama sering mengajarinya masak.

"Resepnya Bunda, lain dari masakan koki manapun." Bangga Jazziel.

Miki hanya mengangguk-anggukkan kepala, lalu melanjutkan menyantap nasi goreng tersebut hingga habis tak bersisa. Miki menepuk perutnya yang terasa penuh akibat nasi goreng tersebut, sedangkan Jazziel membereskan sisa piring kotor. Hampir satu tahun dia hidup sendiri, Jazziel sudah terbiasa dengan kegiatan ini.

Menunggu Jazziel selesai dengan tugasnya, Miki terbaring di sofa panjang yang berada di ruang tamu. Dia memeriksa ponselnya, menggulir sesuatu yang membuatnya terbeliak. Selain mengirim pesan singkat, pemilik akun prettyas kembali mempermalukan dirinya. Tanpa menghiraukan Miki, akun tersebut semakin sering menebar kebencian, hingga dijadikan bahan pembicaraan yang menarik oleh lainnya.

 Tanpa menghiraukan Miki, akun tersebut semakin sering menebar kebencian, hingga dijadikan bahan pembicaraan yang menarik oleh lainnya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
ANDROMEDA ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang