geng, sebelum lanjut minta dukungannya yaa, jgn lupa vote dan komennya. miannn jika terkesan memaksa 🙏
Miki baru saja tiba di kediaman rumah Davina, demi menebus kesalahannya tempo hari, dia merelakan waktunya untuk menemui gadis itu. Dengan gaya pakaiannya yang sederhana, tetapi terkesan mewah. Miki keluar dari mobilnya sembari memakai kardigan favoritnya yang berwarna hijau. Layaknya rumah sendiri, dia memasuki kediaman Davina meski sang empunya belum mempersilakan masuk.
Baru saja kaki Miki melangkah di ruang tamu, seorang lelaki tampan dengan aksesoris kacamata hitam di rambutnya yang nyentrik, menyambut kedatangan Miki dengan suaranya yang manis.
"Oh, my pretty baby girl, Miki Nazeera!" ucapnya.
Miki tersenyum manis, lalu menyambut sapaan Danny dengan berpelukan singkat. "Happy birthday, Bang Danny! I'm sorry, karena ngga bisa datang di acara lo tadi malam."
Danny mengulas senyum singkatnya. "My pleasure baby ... By the way, mau pergi ke mana, nih?"
"Biasa. Nurutin anak kecil yang lagi ngambek." Danny kembali terkekeh pelan, menyadari sifat adiknya yang masih kekanakan. Tapi, tak apa selagi memang menggemaskan.
"Okay, take your time and have fun, baby! Kalau butuh sesuatu, call me if the money runs out," tukasnya sembari memeragakan tangannya yang sedang menelepon. Mengedip sebelah matanya, lalu melanjutkan langkahnya meninggalkan Miki.
Miki hanya mengulas senyum manisnya, lalu berlarian pelan menaiki anak tangga yang menuju pada kamar Davina. Tanpa basa-basi, dia langsung membuka pintunya dan mendapati Davina yang sedang berdandan.
"Gue ajak Juno, ya?" tanya Miki. Lalu, terbaring di sofa empuk sembari memainkan ponselnya.
Davina yang sedang memakai maskara, hanya melirik sahabatnya dari kaca. Lalu, menghampiri Miki dengan duduk di sebelahnya.
"Jangan, dia pasti ngajak Haidan."
Miki memalingkan wajahnya, lalu menatap gadis itu sejenak. "Lo masih benci sama Haidan?"
"Of course! Gue selamanya akan benci dia," sungut Davina.
"Hm, nanti benci jadi cinta, loh!" celetuk Miki dengan sorot matanya yang fokus pada layar ponselnya.
"I'm not! Gue ngga mau disebut teman makan teman, lagipula gue udah punya Awan."
Miki meletakkan ponselnya, obrolan tersebut berhasil menarik atensinya pada cerita Davina yang sepertinya belum dia ketahui. "Maksudnya?"
KAMU SEDANG MEMBACA
ANDROMEDA ✔
Fanfiction[SUDAH TERBIT] Pilih salah satu atau lepaskan. Dua pilihan yang sebenarnya mudah dilakukan, tetapi tidak bagi Jazziel. Pemuda tampan dengan segala kekurangan yang selalu merasa benar, memilih mempertahankan keduanya. Namun, Miki bukan gadis lemah. M...