"Aku tidak butuh terapi. Aku butuh teman baru."
— Paris Kornwit Treerapanyakun•••
Di jam istirahat pertama sekolahan berjalan dengan sangatlah kondusif. Tapi tidak sedang guru biologi yang terlihat frustasi ketika mengetahui bahwa salah satu siswa dari kelas 1-7 membolos kelas untuk pergi ke sebuah karaoke.
Guru parubaya itu pun segera mendatangi karaoke yang tidak jauh dari sekolahan. Karena dia sangatlah resah melihat siswa didiknya ini yang suka seenaknya sendiri. Apalagi siswa ini sangatlah ceroboh dan suka membuat masalah.
"Tibet, kemari kau?"
Tangan guru biologi itu pun menjewer telinga milik Tibet dengan keras. "Aduh, sakit. Telingaku sakit sekali! Astaga."
"Apakah kau bersekolah di tempat karaoke? Jika tertangkap sekali lagi di karaoke ketika jam sekolah, habis kau. Paham, tidak?" Guru biologi berusaha menasehati Tibet.
"Ya."
"Astaga, anak kurang ajar ini. Jawab dengan hormat mengunakan kalimat yang lengkap, paham?!" Tegas guru biologi.
"Paham."
"Apa? Katakan kalimatnya dengan benar!"
"Paham, KATAKUU!!"
Guru biologi itu pun tanpa kesal dan ingin menyentil kepala Tibet. "Sial! Dasar berandal!"
"Akhhh... Aku pergi?" Teriak Tibert dan melarikan diri.
Tibet langsung berlari sebelum dia di pukul oleh gurunya. Sesampainya di sekolahan bocah ceroboh itu mendapatkan surat larangan pergi ke karaoke. Guru biologi mulai mengajar di dalam kelas.
"Ekosistem terdiri dari bagian faktor biologis dan faktir nonbiologis." Paris terlihat fokus mendengarkan penjelasan gurunya. "Faktor biologis..."
Sementara itu, Tibet mulai membuat sebuah kekacauan dengan pergi ke ruang penyiaran. Dia mengunci ruangan itu dari dalam dan menyalahkan speaker serta micnya.
"Assa!!"
Guru biologi itu pun terkejut ketika mendengar suara musik berbunyi dari ruang penyiaran. "Penguraian... Apa ini?"
Di ruang penyiaran terlihat sangatlah heboh ketika Tibet mulai menyanyi. Bahkan dia tidak menyadari bila suaranya sangatlah berantakan. Namun usahanya terlihat ketika dirinya melafalkan lagu dengan baik.
"I don't wanna be somebody
Just wanna be me, be me (I wanna be me, me, me).
I don't wanna be somebody.
Just wanna be me, be me (I wanna be me, me, me)."Semua siswa sibuk bersorak ketika Tibet bernyanyi dengan begitu heboh. Bukannya hanya di kelas saja. Seluruh sekolahan itu mendengar suara Tibet yang begitu percaya diri.
KAMU SEDANG MEMBACA
05. WHY Seasons 5 | Love Literature of Rain [END]
Fanfiction[WHY Seasons 5 "Love Literature of Rain"] "Aku tidak membencimu, tapi lebih baik jika aku tidak lagi tahu tentangmu."