"Ambisi yang baik akan membawa kita pada hal yang baik."
— Valence Kornwit Treerapanyakun•••
Suasana sore itu terasa begitu tenang, biksu tetua pun mengajak Vegas untuk berkeliling kuil Buddha. Bahkan Paris berjalan mengikuti langkah lebar Ayahnya. Sedangkan, Nang Minor pergi ke dapur para biksu untuk membantu membuat makan malam.
Pria cantik itu pun juga sudah menitipkan Valence pada Sam. Karena putranya satu itu akan mencari kelaparan bila sampai di rumah.
Lalu kembali lagi di halaman utama kuil. Pembicaraan biksu tetua dan Vegas terdengar amat tenang. Paris yang mendengarkan sambil melihat kearah sekitar.
"Bagaimana keadaanmu? Tubuhmu terlihat lebih bugar setelah terkena racun 14 tahun yang lalu." Ucap biksu tetua ramah.
"Terima kasih atas bantuanmu. Walaupun racunnya hilang tapi efek sampingnya masih terasa." Jelas Vegas.
"Berdoalah kepada sang Buddha. Karena Buddha memiliki seribu mata untuk melihat penderitaan orang lain, dan seribu tangan untuk meringankan penderitaan semua mahkluk hidup." Paris yang berjalan terlebih dahulu pun melihat Ayahnya berbicara dengan sang biksu. "Jika memohon dengan memanggil namanya dan mengabdikan diri, Buddha akan menyelesaikan semua perderitaanmu dan keluargamu."
"Aku senang ketika mendengarkanmu menceritakan sang Buddha." Jawab Vegas pada sang biksu.
"Itu artinya kau mengabdikan hidupmu untuk sang Buddha." Ujar biksu tetua dan jalan mendahului Vegas.
Paris yang melihat biksu tetua itu pun berlalu. Bocah manis itu pun berlari mendekati Ayahnya yang berdiri tak jauh dari dirinya.
"Ini pertama kalinya aku melihat Daddy sangat keren." Paris terlihat senang.
Vegas tudak percaya akan ucapan putra kesayangannya. "Kali pertama?"
"Ya. Aku tidak menyangka bila Daddy memberikan tawaran pada Kakek biksu. Daddy layak mendapatkan ini setelah semua yang Daddy lalui selama ini." Ucap Paris terlihat bersemangat.
Pria kejam itu pun menghentikan langkahnya. "Sungguh? Apakah semua yang Daddy lalui itu layak disyukuri?"
"Ya, aku rasa begitu." Jawab Paris dengan begitu yakin.
"Baiklah. Kita akan makan malam bersama." Ucap Vegas pada kesayangannya.
"Ya."
Sepasang Ayah dan anak itu pun berjalan beriringan. Bahkan mereka sudah berada di ruang makan para biksu. Disana biksu kepala sudah menjamu kekuarga Minor dengan sangat baik.
"Para biksu menyukai Khao soi. Tidak ada yang menjawab ketika ditanya, apakah ingin bubur? Namun, jika di tanya Biksu, apakah ingin makan Khao soi? Semua mengiyakan." Biksu tetua pun bercerita.
KAMU SEDANG MEMBACA
05. WHY Seasons 5 | Love Literature of Rain [END]
Fanfiction[WHY Seasons 5 "Love Literature of Rain"] "Aku tidak membencimu, tapi lebih baik jika aku tidak lagi tahu tentangmu."