"Neraka sangat netral karena terdapat api dan setrika panas. Bahkan besi panas pun bisa menusuk hingga kedalam lipatan hangat agar semakin panas."
— Venice Kornwit Treerapanyakun•••
"Karya seni yang di naungi oleh Pongpop sudah berkembang pesat."
"Karena itu berasal dari bantuan Klan Sangngern. Aku tahu hubungan Pongpop dengan keluarga itu kurang baik."
Lagi-lagi jawaban Venice tepat pada sasarannya. Pol tidak perlu lagi untuk khawatir, dia pun perlahan-lahan mulai tahu strategi yang di mainkan oleh tuan mudanya ini.
"Aku juga melihat bahwa kau dan Pongpop berbicara dengan begitu akrab di pernerbanganmu kemarin. Dia seperti tertarik denganmu. Dia juga mengundangmu untuk acara makan malam hari ini." Ucap Pol pada Venice yang sibuk memakai jas.
Venice hanya bersmirk. "Tertarik? Bila aku berkencan dengannya, itu seperti saja aku mengencani Ibuku sendiri."
"Aku rasa dia mudah sekali untuk di manfaatkan." Ujar Pol tenang pada Venice.
"Memanfaatkan? Akankah aku hadiri undangan makan malamnya. Apakah aku harus pergi?" Venice sedang meminta saran pada Pol selalu orang terpercayanya.
"Apakah kau sedang ada janji dengan Nang Sam?" Tanya Pol pada Tuan mudanya.
Venice terdiam sejenak. "Kau bilang aku tidak perlu memberitahumu."
"Mungkin melakukan sedikit keegoisan juga tidak di salahkan. Melanjutkan rencanamu itu lebih baik untuk saat ini, bukan?" Usul Pol pada Venice.
"Kau..."
"Aku pikir, melemahkan Suja dan anak buahnya itu lebih utama sekarang. Bahkan mata-mataku mengatakan bila Suja berkerja sama dengan seorang Detektif polisi." Jelas Pol pada Venice.
Sementara itu, Sam terlihat sibuk membuat beberapa hidangan makan malam kesukaan suaminya. Karena hari ini Venice berjanji untuk makan malam di rumah.
Suasana di sore hari yang begitu indah. Sam berjalan menuju kearah kebun sayuran miliknya. Jemarinya sibuk mengambil beberapa pohon selada dan beberapa sayuran lainnya sebagai lalapan.
Sedangkan, Venice tidak tega membuat Sam terluka lagi. "Dan kenapa Sam harus di korbankan untuk kesekian kalinya? Aku pikir tindakan ini sangatlah salah."
"Aku rasa egois juga di perlukan dalam bisnis ini, membuat musuh tunduk adalah tujuan kita dari awal... bahkan posisiku sekarang hanyalah perantara Ayahmu. Aku pikir sekarang kau harus membuat sebuah pilihan. Menjatuhkan Suja perlahan-lahan atau terus terluka perlahan-lahan." Bahkan Pol membuat pilihan pada Venice.
"Baiklah. Sekarang aku tahu pilihannya antara Klan Minor atau Sam." Ucap Venice.
"Apa yang akan kau lakukan?" Tanya Pol pada Tuan mudanya yang terdiam membisu.
KAMU SEDANG MEMBACA
05. WHY Seasons 5 | Love Literature of Rain [END]
Fanfic[WHY Seasons 5 "Love Literature of Rain"] "Aku tidak membencimu, tapi lebih baik jika aku tidak lagi tahu tentangmu."