"Rasa nyaman itu akan tumbuh bukan dari hal-hal besar dalam wujud pemberian. Namun, dari hal-hal kecil yang sering teracuhkan."
— Venice Kornwit Treerapanyakun•••
Valence duduk merenung di sofa single yang berada di dalam kamar mewahnya tanpa bergeming.
Tiba-tiba jantungnya berdeguk ketika melihat mata Rain, tapi kali ini remaja nakal itu berusaha menyangkal perasaannya. Karena dia hanya menganggap Rain sebagai teman baiknya.
"Mommy masuk ya." Ucap Nang Minor yang sibuk membuka pintu kamar putra tengahnya.
"Apa itu?" Tanya Valence ketika Ibunya membawa sebuah suits formal di tangannya.
"Suits warna hitam untukmu untuk di kenakan di Inggris. Katanya kamu juga akan ikut dengan Hia dan Paman Macau. Pasti di sana sangat seru. Akan ada banyak gadis berambut pirang disana." Ucap Nang Minor pada putranya.
"Aku tidak akan ikut." Jawab Valence santai.
"Benarkah! Nanti aku akan tanyakan pada Daddymu. Kali ini Mommy tahu bahwa kamu takut dengan Hiamu. Nanti aku akan memberitahu Hiamu untuk tidak kasar padamu. Karena pertemuan bisnis ini sangatlah penting." Jelas Pete pada putra tengahnya.
"Lalu?"
"Kamu harus buktikan kau kamu bisa." Pria cantik itu berusaha memberikan semangata pada putranya. "Aku tidak akan membiarkan Hiamu memarahimu lagi."
"Percuma saja Mommy memaksa Daddy kali ini? Karena aku tidak ingin ikut." Jelas Valence pada Ibunya.
"Baiklah! Mommy tidak akan memaksamu, Sayangku." Pete pun mencium pipi putranya dan membawa kembali suits hitam itu dari kamar milik putranya.
Sementara itu, terlihat Venice dan Sam sedang berkunjung ke Mansion Minor. Mobil sport berwarna hitam terparkir di halaman utama kediaman mewah itu. Dengan santai Venice melempar kunci mobilnya kepada anak buahnya.
Kali ini Venice tidak bisa membiarkan Sam tinggal sendirian di safe house. Karena dirinya akan berada di Inggris selama beberapa hari.
"Nang Minor, ada Khun Venice dan Nang Sam berkunjung ke rumah?" Ucap pelayan junior pada Pete yang duduk di ruang keluarga.
"Astaga. Simpan winenya ke dalam kamarku." Titah Nang Minor dan bersiap untuk menemui putra dan menantunya.
Pria cantik itu pun segera menuju ke ruang utama. Terlihat Venice dan Sam yang baru saja memasuki kediaman utama keluarga Minor. Pete berpura seperti tidak meneguk segelas wine.
"Mommy, aku pulang?" Ucap Sam dan mendekati Ibu mertuanya.
"Astaga. Kau semakin cantik, nak." Puji Pete pada menantunya.
KAMU SEDANG MEMBACA
05. WHY Seasons 5 | Love Literature of Rain [END]
Fanfiction[WHY Seasons 5 "Love Literature of Rain"] "Aku tidak membencimu, tapi lebih baik jika aku tidak lagi tahu tentangmu."