Chapter 80

308 21 84
                                    

"Aku ingin cintamu

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Aku ingin cintamu. Dan aku juga ingin membalaskan dendam terhadap dirimu."
— Yai Alangkan Singhawatthanachok









•••









Yai terlihat begitu elegan dan duduk dengan santai menikmati secangkir cappucino yang terasa menenangkan, dan dirinya melihat kearah Mangkorn yang berjalan mendekati dirinya.

Yai memanglah sekedar seorang mantan istri. Namun kenyataannya pria cantik itu sulit sekali di lupakan oleh Mangkorn.

Sampai-sampai, Mirin Supassara Thanachart selaku tunangan Mangkorn cemburu.

Yai memiliki pesona yang bisa mengikat seorang bajingan untuk tunduk. Ya, bajingan itu termasuk Mangkorn, sampai detik ini pria tampan itu tidak menolak bila Yai memintanya datang.

"Apa kau suka memakai baju yang terbuka seperti ini? Kau sengaja melakukannya?" Tanya Mangkorn yang duduk di kursi kosong tepat di hadapan Yai, bahkan terlihat sekali bila pria cantik itu tidak peduli.

"Untuk apa kau mengaturku? Bahkan kau bukan lagi suamiku." Jawab Yai pada mantan suaminya.

Yai sama sekali tidak suka bila seseorang mengomentari gaya berpakaiannya. Apalagi mantan suaminya yang tidak memiliki ikatan status sama sekali pada dirinya.

"Untuk apa kau menyuruhku datang?"

"Anak kita. Rain dekat dengan putranya Wegath." Ucap Yai pada mantan suaminya. "Jadi, jangan melakukan tindakan bodoh."

"Kau tahu dari mana?" Tanya Mangkorn.

"Aku memiliki banyak mata." Jawab Yai dan mendekatkan wajahnya kearah Mangkorn.

Wajah keduanya sangatlah dekat dan menyisakan beberapa senti. Mangkorn segera memalingkan wajahnya ketila Yai ingin mencium bibirnya.

"Yai." Seketika Mangkorn meneguk vodkanya. "Aku ingin melihatmu lagi dalam kurung waktu yang lama. Jadi, untuk itu, bagaiman bila kita sedikit menjaga jarak? Setidaknya saat ini."

"Jarak? Seperti ini?" Yai pun menyentuh tangan kekar milik Mangkorn. "Atau... Sejauh ini?" Pria cantik iti sedikit mengeser kursinya dan membuat Mangkorn bersmirk. "Baik. Kita harus bertemu dalam waktu yang lama karena anak kita. Lalu, untuk hubungan Rain dengan anak ingusan itu. Bagaimana menurutmu? Aku selalu setuju, apabila Rain menyukai pilihannya."

"Itu sulit. Karena aku tidak berhubungan baik dengan Treerapanyakun." Jawab Mangkorn.

"Ya. Kamu memikirkan soal pekerjaan? Atau... ada yang kamu pikirkan?" Tanya Yai.

"Entahlah. Aku sulit membedakan mana kewajibanku dan tuntutan bisnis yang aku kerjakan?" Ucap Mangkorn.

Yai pun beralih duduk di kursi yang berada tepat di samping Mangkorn. Kali ini jarak keduanya semakin dekat lagi. Sampai jemari lentik Yai berada di atas paha milik mantan suaminya.

05. WHY Seasons 5 | Love Literature of Rain [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang