Chapter 71

358 29 124
                                    

"Penguasa mengincar tipe ruang tamu, sehingga seorang istri sampai simpanan, akan menjadi pelacur begitu mereka berada di dalam kamar mengangkang

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Penguasa mengincar tipe ruang tamu, sehingga seorang istri sampai simpanan, akan menjadi pelacur begitu mereka berada di dalam kamar mengangkang."
— Venice Kornwit Treerapanyakun





•••





Jemari lentik milik Porschay sibuk memotong beberapa sayuran. Kali ini dia ingin membuat Sup iga untuk menghangatkan tubuhnya. Bahkan Porschay sangatlah lihai membuat hindangan. Kali ini dia juga mendapatkan kabar bila minggu depan Jinnie akan pulang. Rasanya Porschay sangatlah senang mendengar kabar baik ini.

Pria cantik itu pun sudah selesai membuat hidangan sederhana. Lalu kaki jenjangnya pun melangkah kearah piringan hitam. Jemari Porschay pun menyalahkan musik kesukaannya.

Porschay berjalan kearah kamar mandi dan melepaskan lingerienya. Dia pun memijat lembut dadanya dan putingnya terlihat menonjol.

Jemarinya pun menyalahkan shower untuk menguyur tubuhnya. Porschay membasuh tubuhnya dengan lembut dan hati-hati.

Bahkan kemaluan milik Porschay terlihat gundul tanpa bulu dan terlihat sangat halus dengan selangkangan putih. Kuncup penis milik Porschay berwarna pink.

Hingga akhirnya Porschay basah ketika mengingat Macau memasukinya, sebuah lendir kental pun keluar dari lubang hole miliknya, nalurinya pun segera melonggarkan lubang itu dengan jemarinya.

"...Ini kenapa tidak mau tenang?" Iris mata Porschay juga melihat penis kecilnya berdiri.

Pria cantik itu pun berjalan kearah meja bufet kecil di dekat tempat lemari handuk. Jemari lentiknya pun memgambil dildo berukuran sedang berwarna hitam.

"Eunghh..!!" Pinggul milik Porschay bergerak dan membiarkan dildo itu memasuki lubangnya keluar masuk. "Mmh.. Hnggh..!!"

Porschay sedang membayangkan penis besar milik Macau menghujam lubangnya. Bahkan kedua tangan pria cantik itu bertumpuhan pada lain. Deruh nafasnya terdengar sangatlah memburu.

"Mmhhh... Hahh...!!!" Dildo hitam itu penuh akan lendir kental milik Porschay. "Ahhh... P-phi Macau...!! Ughh...!!"

Bahkan kedua putingnya menonjol dan terlihat bengkak. Jemari Porchay mengocok pelan penis mungilnya. Kedua kakinya melebar layaknya pelacur.

"Nghhh... Ahhh...!!!" Gerakan pinggulnya semakin cepat dan perutnya terasa sangat geli. "Hnghh...!!!"

Porschay memejamkan matanya. "Ahhh... Phi Macau.. A-aku tidak bisa mencapainya...!!!"

Dari tumbukan kelima terakhir dildo berwarna itu berhasil membuat Porschay mengeluarkan air seni dan sedikit sperma. Bahkan lendir milik Porschay menetes keluar semakin banyak.

"Hnghh... Eunghh..!!" Kepala Porschay pun mendongak. "Nngh.. Phi Macau..!!"

Tubuh mungil milik Porschay pun tumbang ke lantai kamar mandi dengan keadaan miring. Jemarinya bercampur air seni dan sperma. Bahkan lendir kental itu keluar dari dalam hole miliknya.

05. WHY Seasons 5 | Love Literature of Rain [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang