"Setiap pagi ditandai dengan lantai yang dingin, sebab itu selalu kucari hangat pelukmu yang lilin."
— Vegas Kornwit Treerapanyakun•••
"Kau datang?"
"Hmm, apakah seperti ini hidupmu sekarang?" Ucap Pol pada Vegas.
"Katakan saja yang ingin kau sampaikan mengenai Pete?" Iris mata Vegas melihat kearah Pol.
"Pete? Aku rasa dia akan kabur lagi bila kau terlihat seperti gembel." Ejek Pol pada Vegas layaknya seorang teman.
"Konyol." Sarkas Vegas.
Pol berjalan mendekat dan mendudukan dirinya di kursi single yang tak jauh dari Vegas. Pria berbadan bongsor itu pun mengeluarkan kotak rokok dan pemantik. Vegas sama sekali tidak marah, karena dia tahu bila Pol adalah teman baik Nang Minor dan orang terpercaya yang mengatur hidup Venice agar tertata.
Pria berbadan bongsor itu pun mengambil batang rokok dan membakarnya dengan pemantik. Lalu Pol menawarkan rokoknya pada Vegas yang duduk di lantai seperti gelandangan.
"Hisaplah rokok ini agar kau bisa menikmati hidup. Rokok ini di campur dengan tembakau pilihan dan terasa lega di tenggorokan." Jelas Pol pada Vegas.
Pria kejam itu pun bangkit dan mendudukan dirinya di sofa single. Lalu jemari kekarnya mengambil rokok dan pemantik. Vegas membakar ujung rokok sambil menghisapnya pelan.
"Aku bertanya pada pointnya saja? Dimana Pete sebenarnya?" Tanya Vegas pada Pol.
"Perbatasan Thailand dan Laos." Hanya itu yang Pol katakan pada Vegas. "Daerahnya aku tidak tahu. Namun, yang aku tahu Nang Minor ada di sana bersama Paris." Ucap Pol tenang.
Vegas hanya bisa terdiam sambil menghisap rokoknya. Bahkan kali ini dia tidak bisa berkata-kata bila Pol tahu semuanya sejak awal.
Pria kejam itu pun melihat kearah Pol sekilas. "Apakah ini ada campur tangannya dengan Venice?"
"Seharusnya kau tahu hal itu sejak awal, Khun Wegath? Tidak ada orang yang berani membangkang dirimu selain anakmu sendiri." Jelas Pol pada Vegas yang terlihat tertampar akan tindakan putranya yang melampaui dirinya. "Baiklah, aku harus undur diri."
"Hmm.."
Pol hanya bisa melihat bila Vegas hanya bisa membeku di tempat. Bahkan Vegas tidak kuasa ketika mengetahui bila putranya berniat menyiksanya dengan begitu perlahan namun menyakitkan. Namun, Vegas hanya terima karena dirinya juga mengangku bersama di sini.
Sementara itu, Pol mendapatkan kabar bila sebentar lagi Venice akan sampai di pelabuhan terbesar di kota Bangkok. Hingga akhirnya pria berbadan bongsor itu pun menghubungi besannya.
KAMU SEDANG MEMBACA
05. WHY Seasons 5 | Love Literature of Rain [END]
Fanfiction[WHY Seasons 5 "Love Literature of Rain"] "Aku tidak membencimu, tapi lebih baik jika aku tidak lagi tahu tentangmu."