Chapter 77

653 42 123
                                    

"Hanya aku yang bisa memahami dirimu

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Hanya aku yang bisa memahami dirimu."
— Valence Kornwit Treerapanyakun






•••






Disekolahan kali ini suasana memang sedikit berubah menjadi mencekam. Parahnya lagi Daw sudah kembali dan membuat semuanya perlahan kacau. Stop mulai memusuhi Valence bukan bukan dari ranah pribadi tapi sudah menjadi umum.

Valence dan Phoenix pun menunggu Rain yang baru saja selesai di ancam oleh Daw. Bahkan Valence hanya bisa memunduk dan menahan kesal.

"Sudah selesai bicaranya?" Tanya Phoenix pada Rain.

"Sudah." Jawab Rain lembut.

Mata Valence pun melihat kearah Rain. "Ayo kita pergi dan makan."

Mereka bertiga pun berjalan menuju kearah kantin sekolah. Semua orang sibuk mengantri untuk mengambil makan siang. Hingga akhirnya Phoenix pun membuka suaranya.

"Semuanya akan baik-baik saja." Ucap Phoenix pada Rain.

Valence memegang erat tangan kekasih cantiknya itu. "Berhenti mencemaskan semua hal yang tidak pantas untuk di cemaskan."

"Apa?"

"Sudah cukup aku melihatmu di rendahkan." Ucap Valence pelan.

"Aku pikir Stop berprilaku seperti itu... karena diriku." Ujar Rain merasa bersalah dan Valence melihat kearah kekasihnya. "Aku hanya menganggapnya sebagai teman, tapi dia malah membuat masalah."

"Memang dia pembuat onar." Jelas Phoenix pada Rain yang merasa tidak enak hati.

Tak berselang lama, Stop membawa anak buahnya untuk menyerobot antrian. Hal ini yang kerap kali Valence benci. Sebab semua orang juga sedang mengantri tapi para bedebah ini selalu mendesak antrian.

"Kita mau makan apa?" Jin terlihat bersemangat.

"Aku benci sayur-sayuran. Siapa yang mau menyingkirkannya untukku?" Ucap Thaen tidak mau kalah.

Valence sangatlah kesal ketika mengetahui Stop menyerobot. Tindakan ini memang cukuplah memyebalkan.

"Hei." Kesabaran Valence hampir habis karena ulah Stop dan anak buahnya. "Hei!" Mereka semua melihat kearah Valence. "Apa yang sefang kalian lakukan? Antri di belakang."

Phoenix berusaha menahan sepupunya. "Val, tenangkan dirimu." Tapi Valence menolak dan mendekati Thaen.

Tangan kekar Valence meraih bahu Thaen dan membantingnya ke lantai.

Brak!!

Semua orang yang berada di dalam kantin pun terkejut dan para siswi pun berteriak.

"Masuk barisan." Tekan Valence sampai membuat Jin dan anak buahnya kembali ke barisan. Valence mendekati Stop dan melihat ke arah Rain sejenak. "Aku tidak menyaka bila masalalu keluarga akan segelap ini. Masuk ke barisan, Stop."

05. WHY Seasons 5 | Love Literature of Rain [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang