Chapter 72

319 30 114
                                    

"Beberapa perjalanan membawa kita jauh dari rumah

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Beberapa perjalanan membawa kita jauh dari rumah. Beberapa petualangan menuntun kita menuju takdir."





•••





Suasana di pagi hari yang begitu indah. Bunga-bunga hias milik Nang Minor bermekaran. Bahkan tanaman sayuran miliknya tumbuh dengan sangatlah subur. Kali ini Pete kembali kedapur untuk membuatkan sarapan untuk suami dan si kembar.

Jemari lentik milik Pete pun membuka kulkas dan terdapat mie buatannya semalam. Pria cantik itu berencana ingin membuat hidangan mie di siram kuah segar dari Khao soi

Pete sibuk membuat kuah Khao soi dari resep yang di ajarkan oleh mendiang Nenek Jui. Daging ayamnya menyatuh dengan kuah santan yang penuh rempah. Bahkan Pete juga tidak lupa untuk membuat Nai Mong Hoy Tod dengan tiram yang segar.

Berselang beberapa menit kemudian, hidangan rumahan buatan Nang Minor pun telah matang. Bahkan dia harus membuat masakan jumlah cukup banyak untuk pengawal dan para pelayan.

"Di makan dulu sarapannya sebelum dingin." Bujuk Pete pada suami dan anak-anaknya.

"Kenapa Mommy masak banyak sekali?" Tanya Valence pada Ibunya.

"Hanya mengisi waktu luang." Jawab Pete sambil mengambilkan nasi putih untuk Vegas.

Sementara itu, Paris sibuk menikmati bola nasi dan memakan Nai Mong Hoy Tod. "Tiramnya sangat gurih." Ucap Paris polos.

"Benarkah, Mommy akan menyiapkan bekalmu." Jawab Pete pada putra kecilnya.

Vegas pun melihat kearah si mungil yang sibuk makan bola nasi. "Nanti berangkat sekolahnya bersama Phi Valence, ya?"

"Baiklah." Jawab Paris patuh.

Pete hanya tersenyum dari arah dapur. Bahkan dapur itu di disain agar terlihat dari arah meja makan. Jemari Pete begitu lihai membuatkan bento yang cantik dengan hiasan bunga Dianthus.

Si kembar pun menyelesaikan sarapannya dengan lahap. Nang Minor pun segera mengantar si kembar di halaman Mansion.

"Hati-hati di jalan. Naik motornya jangan ngebut." Ingat Nang Minor pada Valence.

"Tentu saja, Mom." Jawab Valence yakin.

Paris sudah memakai helm dan memeluk pinggang kakaknya. "Mommy, Paris berangkat."

"Dadah, hati-hati di jalan." Ucap Pete dan melihat si kembar berlalu dari hadapannya.

Bahkan Vegas juga sudah bersiap ingin pergi ke kantor untuk melihat pajangan baru pesanannya. Nang Minor pun segera kembali memasuki rumah dan merapikan kerah jas biru muda milik suaminya.

"Apa kau tidak penasaran dengan pajangan apa yang aku beli?" Tanya Vegas pada istrinya.

Pete hanya tersenyum. "Memangnya apa?"

05. WHY Seasons 5 | Love Literature of Rain [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang