"Berikan mereka sedikit kepuasan, pada akhirnya mereka pasti akan tunduk."
— Nang Minor [Pete Pongsakorn Saengtham]•••
Nang Minor menikmati waktu sendirinya dengan membaca majalah. Bahkan dia melihat sebuah artikel yang menunjukkan tentang manfaat kacang almond. Pria cantik itu sangatlah terobsesi dengan namanya kacang terkenal tersebut.
Beliau sibuk menyemili kacang almond sambil membaca artikel, terlihat sekali bila beliau senang mendapatkan artikel lucu ini.
"Anti penuaan?" Ujarnya sambil meraih mangkok kristal berisi kacang almont dan memakannya.
Tak berselang lama, terdengar Bibi Hom membuka pintu ruang keluarga dengan sangat keras.
Brak!!
Pete segera memuntahkan kacang almond itu karena terkejut. Bahkan dia hampir saja tersedak biji kacang almond dengan jumlah yang besar.
"Nang Minor?" Ucap Bibi Hom panik.
"Kau mengangetkanku!" Iris mata Nang Minor melihat kearah pelayan setianya. "Apa? Apa uang kau lakukan?"
"Ada panggilan telepon dari wali kelasnya Khun Valence." Jawab Bibi Hom pelan dan memberikan ponsel itu pada Nang Minor.
"Apakah tidak ada lagi yang berani mengangkat panggilan wali kelasnya Valence selain Pol?" Tanya Nang Minor.
"Ini pasti penting, Nyonya? Karena tidak biasanya wali kelasnya menelepon wali murid secara pribadi." Jelas Bibi Hom.
"Oh panggilan pertemuan orang tua!" Pete terlihat bingung karena selama ini dia tidak pernah pergi ke sekolahannya Valence.
"Nang Minor harus mengangkatnya sekarang juga? Karena Pol tidak bisa menjawabnya." Jelas Bibi Hom.
Pria cantik itu pun segera meraih telepon rumah yang berada di tangan Bibi Hom. "Halo?"
"Saya akhirnya bisa bicara dengan anda. Saya pikir yang mengangkat adalah walinya Khun Valence." Ucap Darin selaku wali kelas.
"Iya. Tapi aku Ibunya Valence Kornwit Treerapanyakun. Sedangkan, wali yang kau maksud itu adalah sekretaris putra pertamaku. Mungkin untuk pertemua orang tua aku benar-benar tidak bisa." Jelas Pete pada Darin.
Terlihat sekali bila Darin sedikit sulit membujuk Nang Minor. "Setiap orang memiliki urusan mendesak lain. Kita juga semua juga sibuk."
"Aku tidak bilang bahwa anda tidak sibuk. Ada sesuatu yang tidak bisa aku bicarakan. Aku tidak bisa bicara tentang hal itu." Kesal Pete.
Darin mulai resah. "Ibu Valence? Putra anda kerap kali membuat masalah. Maka itu sudah cukup menjadi alasan anda untuk berpartisipasi. Saya akan menantikan kedatangan anda. Sampai jumpa." Sang wali kelas pun mematikan panggilannya.
KAMU SEDANG MEMBACA
05. WHY Seasons 5 | Love Literature of Rain [END]
Fanfiction[WHY Seasons 5 "Love Literature of Rain"] "Aku tidak membencimu, tapi lebih baik jika aku tidak lagi tahu tentangmu."