💜💜💜💜💜💜💜
*****Keesokan paginya, Jimin bangun dari tidurnya dan menyadari bahwa kemaren dia tidur sambil telfonan dengan Dita. Dengan segera ia mencari ponselnya di kasur dan dan mendapatinya telah kehabisan daya.
Ia lupa ponselnya sudah beberapa hari tidak di chargernya kemudian mencari pengisi daya dan menyambungkannya, lalu menghidupkan kembali.
Notifikasi panggilan tak terjawab dari Dita tertera lebih dari 10 panggilan. Ia segera mengubungi kontak itu lagi, tapi tidak ada jawaban dari pemiliknya. Berkali kali ia melakukannya tetap sama.
"Ah sial, ponsel bodoh." Umpatnya pada benda mati itu.
Di tempat yang berbeda, Dita sedang membeli obat pereda nyeri di apotek terdekat. Setelah ini, ia akan menemui keluarganya di kota kelahirannya, tidak ingin terlihat kurang sehat dan segera meminum obat itu setelah kembali ke hotel.
Untuk beberapa hari ia akan tinggal di Indonesia, karna ada banyak dokumen yang akan dia urus terkait dengan pekerjaannya. Ia akan memulangkan Star's terlebih dahulu baru dia akan menyusul jika urusannya di Indonesia sudah selesai.
Nanti sore mereka akan kembali ke Korea kecuali Dita, maka dari itu sebelum kembali, mereka mengunjungi tempat tempat bersejarah ataupun tempat rekreasi di sekitar Jakarta.
Menjelang sore, mereka kembali ke hotel dan membereskan barang yang akan di bawa kembali, tidak lupa juga beberapa belanjaan yang mereka beli di Indonesia turut di kemas.
Melihat waktu mereka yang hanya sebentar di Indonesia sehingga tidak sempat mengajak member Star's berkunjung ke rumah orangtua Dita. Dia berjanji kepada member jika mereka kembali ke Indonesia maka akan di pastikan akan mengajaknya bersama menemui orangtuanya.
Mungkin di pikiran orang orang sikap ini akan di anggap berlebihan, dia bukanlah bagian dari member Star's mengapa harus mengajaknya bersama? Apakah mereka sedekat itu?
Tentu saja.
Orang orang tidak tau kedekatan antara manager itu dengan artisnya, mungkin bisa dianggap dia member ke 6 bagi Star's dan Kaka tertua bagi mereka. Dia juga ingin menjaga jarak dengan mereka tapi tidak bisa, karena sikap member Star's yang terbuka terhadapnya.
Dita mengantar mereka ke Bandara hingga memasuki tempat tunggu keberangkatan, lalu dia kembali ke hotel dan membereskan barang pribadinya.
Ia melihat ponselnya terletak di meja lain kamar itu, seharian ia tidak memegang ponselnya semenjak bangun dari tidurnya.
Banyak notifikasi masuk, salah satunya panggilan tak terjawab dari Jimin. Orang ini kadang tidak tepat waktu ketika menghubunginya.
Baru saja ia akan menelfon balik, tiba tiba ponselnya menerima panggilan dari orang yang sama.
Ia segera menekan tombol hijau dan mendekatkan ponsel ke telinganya.
"Yoboseyo!" Ucapnya.
"Ah, Yoboseyo, Dita-ya. Akhirnya kamu angkat juga!"
"Iyah, ada apa? Baru saja aku mau menghubungimu. Aku meninggalkan ponselku seharian, aku lupa membawanya maafkan aku!"
"Tapi kamu gak papah kan? Aku khawatir. Keadaanmu gimana sekarang? Udah di periksa belum? Udah minum obat? Kamu harus banyak istirahat!" Omel Jimin menasehati.
"Iyah, aku udah baikan kok, nih aku lagi beresin barang. Oh iyah, kamu ga lagi sibukkah?"
"Aku baru sampai di apartemen. Aku memikirkan mu seharian ini, ponselmu tidak diangkat, aku takut terjadi sesuatu. Tapi kamu benar sudah membaik kan?"
KAMU SEDANG MEMBACA
ONLY YOU! (Park Jimin & Dita Karang)
Teen Fiction•Mengapa harus pria seperti itu yang kucintai? ~Dita Karang • Ketenaran ku semakin membuatku sulit mendekatimu, menjaga jarak dengan mu adalah hal yang tidak bisa kulakukan. •aku ingin menjadikanmu wanita satu satunya dalam hidupku. ~Park Jimin •Ci...