Annyeong!!
Yeorobun,, sesekali vote dan komen lah di lapak aing, aku kan juga butuh masukan dari yeorobun semua. Jangan jadi pembaca gelap istilahnya (xixixi).Let's get It!
*****
💜💜💜💜💜💜💜*****
Lea berangkat ke Jepang hari ini, dia telah membereskan segala keperluan yang akan dia bawa kembali ke negara kelahirannya. Jika tidak ada urusan penting, maka dia juga akan menolak ajakan dari orangtuanya. Kepergiaan nya membuat sahabatnya sedih, dan merasa sepi.
"Mengapa wajah kalian cemberut begitu? Apakah kalian pikir aku tidak akan kembali lagi? Sebenarnya aku sangat mengharapkan kehadiran kalian di Jepang nanti" kata Lea saat mereka sudah ada di bandara. "Ini kan hanya seminggu saja, jadi jangan merindukanku hahaha. Dan yah, jangan kasih tau sama Jin Oppa bahwa aku sedang di Jepang ok? Jika dia tau, nanti dia akan kurang fokus dalam pekerjaannya hahahaha" Lanjutnya lagi dan mendapat tatapan sinis dari gadis lainnya.
"Yah.. yah.. yah Baiklah. Segeralah berangkat, nanti pesawatnya ngambek lagi hahaha. Dan hati hati, kabari kami jika sudah sampai disana" Nasehat Jinny diterima Lea dengan menganggukkan kepalanya.
Setelah mengantar Lea, mereka kembali ke Apart dan langsung bergegas ke kamar atas, dimana seorang gadis sedang berbaring lemas di atas kasur.
"Apakah kita perlu membawanya ke rumah sakit?" Tanya Soodam "aku tidak tega melihatnya seperti ini, walau hal ini sering terjadi padanya tiap bulan" Lanjutnya.
"Tidak usah, besok pagi juga pasti udah baikan. Lagian hal ini sudah biasa baginya, ini hanyalah sakit sementara saja dan lakukan kebiasaan saat dia seperti ini, ok? Aku mau ke belanja dulu, makanan kita sudah habis. Apakah kamu mau ikut Denise atau mau menemani mereka?" _Jinny_
"Aku ikut saja eonni,"
Ding dong....
Suara bel rumah dimana para gadis itu menetap berbunyi kencang hingga ke kamar atas. Soodam berfikir pasti ini ulah Denise, pasalnya dia sering memainkan bel disaat yang lainnya sedang fokus melakukan aktivitas mereka. Soodam mengacuhkannya, namun bunyi bel itu terus saja terdengar, dan dengan terpaksa dia harus membuka pintu. Dia berencana benar benar akan marah pada Denise setelah membuka pintu nanti.
Di luar pintu rumah mereka terdapat anak kecil dan seorang pria sebaya memakai pakaian stelan jas rapi dan juga mengenakan masker mungkin untuk menutupi identitasnya. Dan seorang pria muda berdiri disampingnya mengenakan hoodie yang menutupi kepalanya serta masker juga dikenakan untuk menutupi wajahnya. Anak itu terlihat sangat bahagia saat melihat pintu bergeser dan bergegas ingin masuk, namun "Denise-ah sudah berapa kali ku bilaa..a..a..ng" ucapannya terhenti dikala bukan Denise lah yang dia jumpai namun dua orang pria yang tidak dikenalnya sama sekali. Lalu kemudian melihat kebawah dan mendapat seorang bocah yang terlihat agak takut, mungkin karna suaranya yang keras barusan. Soodam mendekati bocah itu untuk memastikan apakah mereka pernah bertemu.
Soodam Pov
Aku tidak tau lagi harus gimana sekarang, seorang manager idol dan juga idolnya datang berkunjung ke Apart ku? Idolaku, taukan idolaku itu siapa. Wah, ini benar2 suatu keberuntungan yang benar benar ahk.. aku tidak tau lagi mengatakannya. Dan mengingat kejadian barusan saat membuka pintu untuk mereka, aku ingin menangis saja dan menyembunyikan wajahku. Aku sangat malu.
Aku tidak tau untuk apa mereka datang ketempatku, apakah mereka ingin menjadikanku artist (hahah) atau waktu di kampus?. Untuk itu aku memulai obrolan setelah mereka duduk di ruang tamu. "Eum, ngomong² untuk apa kalian datang kemari? Apakah karna kejadian waktu di kampus itu. Saya dan juga teman² ku tidak bermaksud mengganggu kalian. Kami juga tidak tau bahwa kampus saat itu tengah di liburkan. Saya minta maaf atas kejadiannya." Ucapku terus terang.
KAMU SEDANG MEMBACA
ONLY YOU! (Park Jimin & Dita Karang)
Teen Fiction•Mengapa harus pria seperti itu yang kucintai? ~Dita Karang • Ketenaran ku semakin membuatku sulit mendekatimu, menjaga jarak dengan mu adalah hal yang tidak bisa kulakukan. •aku ingin menjadikanmu wanita satu satunya dalam hidupku. ~Park Jimin •Ci...