34. Kita akan melaluinya bersama sama!

278 49 5
                                    

*****
💜💜💜💜💜💜💜

Kini keduanya saling diam.

"Aku masih pada ucapanku yang dulu Dita. Aku akan terus berusaha untuk mendapatkan mu. Walau aku tau kamu sedang di jodohkan oleh kedua orangtua kamu."

'hah? Di jodohkan? Siapa yang di jodohkan dengan siapa?' pikir Dita heran.

"Tapi bukan berarti itu akan menghentikan ku untuk memperjuangkanmu. Di satu sisi kamu sudah di jodohkan, di sisi lain kamu menyukai sahabatku sendiri, taehyung. Sedangkan aku? Aku sangat menyukaimu. Apa aku tidak akan mendapat kebahagiaan di dunia ini? Jika kamu memberiku satu kesempatan saja untuk berada di sisimu aku akan melakukan apapun untuk kebahagiaan mu." Ucap Jimin.

Dita hanya mendengarkan, dia beralih duduk di sofa yang ada di ruangan itu. Sedangkan Jimin melangkahkan kakinya kebalkon kamar, untuk menyegarkan fikirannya agar tidak terlalu bersikap lebih kepada Dita.

Dita tidak melakukan apapun untuk menarik perhatian Jimin, atau orang orang yang menyukainya. Dia hanya orang yang apa adanya, menjadi dirinya sendiri. Dikatakan baik juga Dita bukanlah orang yang baik, cantik? Kekayaan? Dia tidak ada bandingnya dengan para idol atau aktris lain. Tapi mengapa harus dia? Sebenarnya apa yang mereka lihat dari dirinya?

Dita terus berfikir apa yang mereka lihat tentangnya? Menilai dirinya sendiri mengatakan bukan baik? Tapi orang lain menilainya gadis baik. Pemikiran orang orang sangatlah berbeda beda.

"Aku tidak tau mengapa kamu bisa begitu dekat dengan member lain, sedangkan denganku kamu terlalu jauh." Ucap Jimin namun masih bisa di dengar oleh Dita.

'aku dekat dengan mereka karena mereka berbeda denganmu. Aku merasa bebas berbicara dengan mereka sedangkan dengan mu aku hanya bisa diam. Tidak tau harus bicara apa, mulutku seakan terbungkam di saat kali aku mau mengobrol. Aku juga tidak tau mengapa aku jadi begini.' batin Dita.

Sebulir airmata berhasil lolos dari pipi Jimin, ia sakit hati sangat sakit, beginikah rasanya jika cinta tidak terbalaskan. Cinta benar benar akan melemahkan nya, membuatnya sesakit ini. Ia lebih baik sakit karena kelelahan akibat pekerjaannya misalnya latihan. Sakit hatinya jauh lebih menyakitkan dari segalanya, dadanya terasa sesak, dipukul pukulnya dadanya untuk mengurangi rasa sakit itu. Namun hasilnya sama, ia melemah untuk semuanya.

Jika mencintai akan sesulit ini, ia tidak akan memulainya.

Jimin membersihkan pipinya dari sisa air mata itu, namun matanya terlihat sembab dan sedikit memerah.

"Katakan padaku Dita, katakan sesuatu untuk apa yang telah kamu mulai" ucapnya menghampiri Dita ikut duduk dan memegang kedua pundaknya.

"Mengapa harus taehyung, mengapa harus dia? Aku tidak bisa bersaing dengannya, dia adalah saudaraku. Kamu tidak tau seberapa sakit hatiku ketika menerima kenyataan bahwa kamu sudah bersama dengan Taehyung." Lanjutnya.

"Apa yang kamu bicarakan, aku tidak memulai apapun untuk apa aku menjelaskan nya." Ucap Dita bingung, ia melihat bola mata Jimin yang sembab, menyadari bahwa pria itu sepertinya habis menangis.

"Bukankah kamu hari ini berkencan dengan Taehyung, kalian sepasang kekasih bukan?" Ucap Jimin sedikit melemah.

"Mengapa kamu berkata begitu? Aku tidak ada hubungan apa-apa dengan Taehyung. Dia hanya memintaku untuk menemaninya merayakan ultahnya, apa itu salah? Aneh deh." Kesal Dita, kemudian menepis tangan Jimin yang ada di pundak nya.

"Aku bingung dengan semua orang, kalian tidak mengerti sama sekali tentang perasaanku. Entah mengatakan aku akan di jodohkan lah , mengatakan aku berkencan dengan Taehyunglah, entah dari mana kabar itu kalian dapat. Kalian hanya berspekulasi sendiri. Apakah kamu pernah bertanya, apa aku menyukai seseorang atau tidak?"

ONLY YOU! (Park Jimin & Dita Karang)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang