7

755 39 0
                                    

Semilir angin terasa sangat menyejukkan saat duduk di bawah pohon yang rindang.Daun pohon menari-nari sehingga memberikan ketenangan kepada orang yang bernaung di bawahnya.

Rerumputan hijau yang indah bak permadani alami menghiasi taman kampus membuat siapa pun yang berada di sana akan merasa nyaman dan damai.

Di sini lah Jeno dan Jaemin sekarang,duduk santai sambil menyantap makanan mereka.

"kamu masih berhutang penjelasan pada ku Na", Jeno menagih janji yang dibuatnya tadi pagi.

"tapi sebelumnya aku minta maaf dulu karena meninggalkan mu terlalu lama", Jeno teringat kembali akan kesalahannya.

"aku tidak apa-apa Jen,jangan merasa bersalah seperti ini", Jaemin menyadari raut wajah Jeno yang menampilkan rasa bersalah yang cukup besar.

"kemaren aku sangat mengkhawatirkan mu.Aku sudah cari kamu kemana-mana bahkan sampai ke rumah", Jeno menjelaskan bagaimana kekhawatirannya kemaren.

"maaf Jen,sudah membuat mu cemas", Jaemin menjadi merasa bersalah.

"sebenarnya kamu kemaren kemana sih,kamu baik-baik saja kan Na??", Jeno masih penasaran kemana sebenarnya sahabatnya itu.

"iya Jen,oouhh...,kemaren aku kerja,iya kerja", Jaemin berusaha terlihat biasa saja di depan sahabatnya.

"tapi aku kemaren juga mendatangi kafe tempat mu bekerja", Jeno mencoba menyelidiki temannya sendiri.

"bukan di kafe Jen,tapi di tempat kerja ku yang lain",

Jeno merasa kurang yakin dengan penjelasan sahabatnya,dia menatap Jaemin dengan teliti dari atas sampai bawah.

"itu leher kamu kenapa Na??", Jeno kaget saat melihat leher Jaemin berwarna merah dan sedikit keunguan seperti bekas gigitan.Tanda itu hanya terlihat samar sehingga tidak terlalu mencolok jika tidak diperhatikan dengan teliti.

"eehh,hmm...,itu...,itu semalam aku kena gigit serangga makanya jadi merah begitu",

"Jen,tadi Mr.Wu ngasih tugas untuk ujian praktek kita kan??",belum sempat Jeno menanggapi jawaban Jaemin tentang serangga,sahabatnya itu telah mengalihkan topik pembicaraan.

"eh iya", Jeno berusaha melupakan pembicaraan mereka sebelumnya dan fokus pada tugas pengambilan nilai prakteknya yang memusingkan.

"kita nampilin apa yah Jen??gimana kalau nyanyi??", Jaemin mengutarakan idenya.

"boleh juga sih,tapi liriknya juga ditulis sama kita kan??", Jeno mempertimbangkan ide dari sahabatnya.

"masalah liriknya kita tulis bareng-bareng saja Jen,tapi untuk musik penggiring bagusnya apa yah??",

"piano saja kali yah Na", Jeno mengutarakan pendapatnya.

"ouh iya,aku sedikit bisa bermain piano.Jadi kalau gitu kamu yang nyanyi dan aku ngiringinnya dengan piano", Jaemin merasa senang karena sudah menemukan bahan yang akan ditampilkannya.

"ok,bagus.Tapi yang jadi beban sekarang tuh melodi,not dan instrumennya Na", Jeno pusing memikirkan kendala yang dirasakannya.

"hmm,benar Jen.Bagian itu memang susah banget",

"aaaargh!!!!,kenapa Mr.Wu ngasih ujian prakteknya sulit banget sih", Jeno berteriak frustasi memikirkan tugasnya.

"ouuuh,santai Jen.Kita akan melakukannya sama-sama,jadi nggak usah khawatir.Kita pasti bisa,fighting!", Jaemin menutup telinganya saat Jeno berteriak dan tersenyum memberi semangat pada sahabatnya.

"ok fighting, Jeno dan Jaemin pasti bisa",sekarang Jeno juga ikutan semangat.

"nanti pulang sekolah kita sudah bisa mulai latihan kan Na??", Jeno menanyakan jadwal kesibukkan sahabatnya itu.

Sweet but PsychoTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang