Jeno yang memang selalu menjadi pusat perhatian, pagi ini semakin menjadi. Datang dengan rambut merah muda sungguh membuatnya semakin cantik. Menarik perhatian siapapun yang melihatnya. Sepertinya Jeno sengaja mengubah penampilan dengan mengganti warna rambut.
Namun yang paling membuat mereka tercengang adalah Jeno datang bersama Hyunjin.
"apa kau juga akan belajar di kelas ini ?",
Hyunjin terkekeh mendengar pertanyaan Jeno. Berdiri berpangku tangan menyender pada daun pintu seperti mengawal seorang tuan putri.
"Aku hanya memastikan si cantik ini sampai ke kelasnya",
Hyunjin mengusak surai Jeno, merasa gemas dengan warna merah muda yang sangat kontras dengan kulit putihnya.
"sudah pergi sana, bentar lagi bel bunyi !",
Sebelum pergi Hyunjin mencolek hidung Jeno, membuat si cantik mendengus kesal.
Jeno tersenyum melihat Hyunjin yang sesekali kembali memutar tubuh melihat ke arahnya hingga sampai ke kelasnya.
Deg!
Senyuman Jeno luntur seketika saat matanya bertemu pandang dengan tatapan tajam Mark. Namun Jeno seolah tidak peduli dan masuk begitu saja ke dalam kelasnya.
.
.
.
"Nana apa kau akan ke kantin ?",
"Kau tahu sendiri Jen, aku selalu bawa bekal. Tapi kalau kau minta ditemanin, ayo!",
Jaemin sudah berdiri untuk menamani Jeno pergi ke kantin.
" Ah, tidak. Aku juga tidak ke kantin!",
Jaemin mengernyit heran.
"Kau tidak makan siang?",
" Aku sarapan banyak tadi pagi, jadi masih sangat kenyang...",
Jaemin hanya diam namun menatap dalam penuh selidik.
"Ya sudah aku keluar dulu!",
Jaemin hanya mengangguk namun masih bingung dengan sang sahabat yang telah pergi.
Si Cantik melangkah gundah, tidak tahu harus menghabiskan waktu di mana. Untuk saat ini dia sangat malas ke kantin, taman juga bukan tujuannya apalagi pustaka.
Kaki jenjangnya mulai melangkah pasti menelusuri lorong sepi, tepat berada di ujung saat akan berbelok ke arah tangga, tiba-tiba...
Set!
Pergelangan tangan Jeno dicekat dan ditarik cepat, sehingga merasa tubuhnya melayang. Belum sempat bersuara bibirnya sudah dibungkam dengan ciuman brutal.
"eumphh...!",
Jeno berusaha menghindar dan menolak cumbuan panas itu.
"euunghh...akhh!!",
Bibirnya sengaja digigit karena terus memberontak.
"Mark sakit!",
Mark menghentikan cumbuan, menatap kelam pada mata sayu yang mulai basah. Saling menatap dengan kilatan berbeda tanpa suara.
"Ssh.., Mark lepas!",
Mark menyentak kasar tangan Jeno dan menarik cepat untuk mengikutinya menaiki tangga.
Rooftop memang tujuan Jeno tetapi tidak bersama Mark.
Mark seakan tuli dengan ringisan kesakitan Jeno dan tidak peduli pada tangan Si Cantik yang akan memar karena dicengkram kuat.
KAMU SEDANG MEMBACA
Sweet but Psycho
De Todo"Lelah membangun dinding ku, hanya untuk menyaksikan mereka runtuh lagi".... "Cintai Aku atau Biarkan Aku Pergi".... Highest rank on wattpad: #3-markno(01-08-2023) #Markno Boys Love Mark x Jeno Warning!!! Mature Content 21+++++