16

493 27 0
                                    

Jeno masih terdiam di dalam mobil,sementara Mark sudah keluar lebih dulu.Dia masih khawatir untuk bertemu orang tuanya Mark.

Jeno masih memandangi bangunan megah itu dan segera membuka pintu mobil saat melihat Mark yang berbalik menatapnya.Dengan gugup Jeno terpaksa turun tidak ingin membuat Mark marah.

Pintu besar itu terbuka secara otomatis saat mereka sudah tepat berada di depannya.Sepertinya pintu itu dapat mengidentifikasi pemiliknya sendiri.

Jeno ikut melenggang mengikuti langkah Mark di depannya.Dia semakin gugup saat memasuki sebuah ruangan di mana di situ terlihat momynya Mark yang sedang duduk sambil membaca sebuah majalah.Sepertinya dia tidak menyadari kedatangan Mark dan Jeno karena sangat fokus dengan kertas di tangannya.

"Momy...",Mark memanggil ibunda tercintanya.

Mendengar suara yang sangat dinantikannya,membuat Taeyong langsung mendongak dan menemukan putra kesayangannya bersama calon menantunya.Dia tersenyum saat melihat bagaimana romantisnya Mark,sehingga terlihat sangat enggan melepaskan tautan tangannya di jemari Jeno.

Taeyong berjalan menghampiri anaknya sambil merentangkan tangannya.Dengan senang hati Mark langsung memeluk momynya.

"anak momy sepertinya sangat menyayangi Jeno sehingga melupakan momy...",Taeyong melepaskan pelukkannya lalu beralih pada Jeno.

"eumm...menantu momy....,bagaimana kabar mu sayang?",

"baik momy...,bagaimana dengan momy?",Jeno menahan ringisannya saat Taeyong memeluknya.Bagian dadanya terasa perih karena sedikit tertekan oleh calon ibu mertuanya itu.

"sekarang jauh lebih baik karena kedatangan anak dan menantu momy...",Taeyong melepaskan pelukkannya lalu mengusap pipi Jeno.

"Jeno sayang...,kenapa kamu terlihat lebih kurus dan pipi mu juga tirus...apa kamu sakit?",Taeyong sedikit khawatir melihat Jeno yang sedikit kurusan dari pada terakhir kali mereka bertemu.

"tidak momy....,Jeno sehat kok.Mungkin karena lagi sibuk kuliah saja jadi berdampak pada tubuh",Jeno tersenyum supaya tidak membuat Taeyong cemas dan lebih curiga.

"begitukah?...,tapi kamu harus tetap jaga kesehatan sayang",Taeyong masih menatap lekat dan meneliti keadaan Jeno.

"iya momy....,momy juga",Jeno sangat senang setiap kali bertemu dengan momynya Mark.Hatinya menghangat karena kasih sayang yang diberikan oleh ibunda cantik itu.Bahkan saat ini Jeno sedikit melupakan masalahnya.

"Mark kamu harus jagain Jeno",sekarang Taeyong beralih pada anak semata wayangnya.

"pasti momy,Mark janji",

Jeno tersenyum hambar ke arah Mark.Jeno membatin,akankah kamu menepati janji mu Mark?.

"ya sudah....,kalau gitu kita makan dulu.Momy sudah masak buat kalian",Taeyong mengajak anak dan menantunya ke ruang makan.

Mark menguatkan genggaman tangannya sehingga membuat Jeno menatap padanya.Tatapan Mark sangat mengintimidasi seakan memperingati Jeno.

"Mark,Jeno...ayo!",

Mark dan Jeno memutus pandangan mereka lalu berjalan santai seolah tidak ada apa - apa.

"wah momy masak banyak bangat...",Mark terlihat sumringah saat melihat makanan di atas meja.

"sengaja masak makanan kesukaan kamu dan Jeno",Taeyong menuangkan tiga gelas air putih lalu meletakkannya di samping Mark dan Jeno.Senyumnya senatiasa merekah,sepertinya dia sangat senang karena kehadiran anaknya.

"Terimakasih momy...",Jeno meletakkan makanan di piring untuk Mark kemudian juga mengambil untuknya.

"enak momy...",Jeno mengatakannya setelah mencicipi satu suapan masakkan momy Taeyong.

Sweet but PsychoTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang