14

509 24 0
                                    

Detik telah berganti menit,hari berganti minggu dan minggu pun telah berganti bulan.Setiap saatnya tidak ada yang sama,terlewati dengan berbagai macam perkara dan peristiwa.Begitu juga dengan kehidupan Jaemin,semakin berubah dan terasa asing sejak tinggal bersama Harvy.Kebebasan seperti sudah sangat jauh dari kehidupannya.Lelaki cantik itu seperti tidak mengenali dirinya sendiri.Begitu banyak perubahan secara tidak sadar telah dia lakukan.Jaemin yang dulunya lugu dan polos tetapi sepertinya sosok itu tidak terlihat lagi di suatu sisi.

Sama halnya dengan sekarang,dia harus berhadapan dengan segala macam kehidupan Harvy.Tak terkecuali juga dengan kehidupan asmara dan percintaan lelaki tampan itu.

"di mana Harvy?",

Seorang pria submisife tengah berkunjung ke apartement Harvy dan disambut oleh Jaemin.Ini sudah sangat sering terjadi,bahkan dengan orang yang berbeda - beda.Jujur Jaemin juga sedikit muak dengan orang yang mengejar Harvy.Semua itu juga berimbas pada kehidupan pribadinya,dibenci,dicaci dimaki dan dibuli.

"sedang mandi",Jaemin hanya menjawab seadanya,sangat malas melayani tamu seperti ini.

Submisife berkulit eksotis itu hanya tersenyum sinis menanggapi ucapan Jaemin,lalu melangkahkan kakinya menuju kamar Harvy.

"Haechan~si...",

Langkah kaki itu terhenti lalu kembali berbalik menunggu apa yang akan dikatakan oleh Jaemin.

"sungguh sangat tidak pantas masuk ke area privasi orang lain tanpa izin",di antara semua yang mendekati Harvy, submisife inilah yang paling tidak disukai oleh Jaemin.

"ouh,begitukah?",

Haechan berjalan mendekati Jaemin,"sepertinya kau lupa kalau aku adalah kekasihnya...",dengan percaya dirinya dia mengatakan itu.

"tapi Harvy sangat tidak suka orang yang lancang", Jaemin menatap jengah pada Haechan yang juga menatapnya rendah.

"kau tahu apa??.Kau hanya jalang murahan Harvy",Haechan sudah merasa terpancing.

"lalu apa bedanya dengan mu?", Jaemin sedikit menjeda ucapannya sambil menatap lekat pada Haechan.

"semua orang dekat dengan Harvy dan ku rasa kau juga menyadari itu.Mungkin kau haya salah satu dari mereka.Kemaren Harvy mengajak Changmin ke sini,setelah sebelumnya mengajak Felix berkencan,menonton bioskop bersama Minhee dan masih banyak lagi sampai aku bingung mana yang sebenarnya kekasihnya....Kau dan aku itu sama,jadi tolong jangan berlebihan dan terlalu percaya diri".

Merah padam,raut yang terlihat di wajah Haechan.Dia benar - benar sangat marah,telinganya panas mendengar kata - kata dari Jaemin.Dia merasa terhina dan tidak terima.

Haechan akan melayangkan tamparan tapi kembali diurungkan saat melihat Harvy keluar dari kamar.Bersusah payah dia menetralkan ekspresi dan meredamkan amarah.Dengan satu helaan nafas,Haechan kembali tersenyum manis ke arah Harvy seolah tidak terjadi apa - apa.

"ada apa ini", Harvy merasa ada yang aneh saat melihat ke arah Jaemin yang hanya menunduk.

"nothing Harvy...,it's okay",Haechan berjalan ke arah Harvy dan bergelayut manja di lengannya.

Jaemin jengah,dan lebih memilih untuk masuk ke dalam kamarnya.

Harvy menarik tangannya dari Haechan kemudian duduk di atas sofa depan tv.Submisife itu juga mengikuti dan duduk di sampingnya.

"kenapa ke sini?",

Haechan sedikit tidak suka dengan pertanyaan Harvy,seolah tidak menginginkan kehadirannya.

"memang tidak boleh yah?",Haechan mengerucutkan bibir, bertingkah imut di depan pria tampan di hadapannya.

"bukan begitu...,kalau tidak ada kepentingan lebih baik kau pulang saja!",

Sweet but PsychoTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang