Kaki jenjang melangkah indah seakan berpola dan berirama bak model yang mempesona. Senyum manis senantiasa merekah, membuat pipinya selalu merona.
Memasuki lift lalu memencet angka lantai yang selalu menjadi tujuannya ke gedung ini. Jemari lentik mengetuk-ngetuk kotak kecil yang dibawanya sembari menunggu pintu lift terbuka.
Ting!
Si Cantik membawa tungkainya melangkah semakin lebar seakan tidak sabar pada pintu unit yang sudah terlihat.
Tanpa mengetuk, dia langsung menekan password pada pintu unit sang kekasih.
Hening dan sunyi, mungkin karena masih terlalu pagi.
Jeno langsung menuju kamar untuk membangunkan sang pujaan hati.
Terlihat rapi, tidak ada tanda-tanda manusia di sini dari semalaman.
Jeno beralih ke kamar mandi. Barangkali sang kekasih telah merapikan tempat tidurnya meski itu belum pernah terjadi selama mereka berpacaran. Jeno lah yang selalu datang untuk melakukannya.
Di kamar mandi juga kosong, Mark tidak ada di sana.
Jeno melangkah ke dapur namun terhenti saat melihat sebuah pintu ruangan yang selama ini membuatnya penasaran sedikit renggang.
Dengan pelan Jeno melangkah mungkin saja Mark di sana.
Deg!
Jeno mematung dan membeku. Dadanya berdenyut ngilu seakan ditusuk ribuan kali hingga jantungnya terasa berhenti berdetak.
Tanpa diminta dan tidak dapat dicegah, bulir bening mengalir di sudut netra.
Kecipak basah yang sangat lembut namun membuat gendang telinganya terasa mau pecah.
Tubuhnya bergetar hebat hingga kotak digenggaman terlepas begitu saja.
Brukh!!
Morning kiss dua sejoli terhenti karena mendengar sebuah benda jatuh.
Shit!
Mark mengumpat dan dengan cepat meraih boxernya yang tercecer di lantai.
Jeno berjalan cepat hendak melayangkan tamparan pada manusia munafik menjijikkan di hadapannya ini.
Set!
Tangan Jeno dicekat dan dihempas kasar hingga membuatnya terjerembab.
"Aku akan membunuh mu jika kau menyentuhnya!",
Tidak ada yang lebih sakit dari apa yang Jeno rasakan saat ini. Bahkan untuk bernafas saja terasa sangat sulit.
Jeno berusaha berdiri dan menatap nyalang pada manusia yang bersembunyi dibalik selimut untuk menutupi tubuh telanjangnya.
"Aku kecewa pada mu, Renjun !",
"Sudah jangan pikirkan dia...!",
Jeno menggeleng dan memejamkan mata berusaha mencegah air matanya yang berlomba-lomba untuk turun.
"Maaf..., kau boleh marah pada ku",
Jeno merasa langkahnya sangat lambat padahal dia sudah berusaha cepat. Kata-kata manis yang terus keluar dari mulut Mark sungguh sangat menyakitinya.
Jeno berlari hingga meninggalkan kotak yang tadi dibawanya namun tidak berani untuk kembali ke belakang. Tidak sanggup untuk membuat hati yang hancur ini menjadi lebur.
Hikss...
Jeno meringkuk di dalam lift. Tubuhnya sangat lemas menahan sesak hingga merosot begitu saja.
KAMU SEDANG MEMBACA
Sweet but Psycho
Aléatoire"Lelah membangun dinding ku, hanya untuk menyaksikan mereka runtuh lagi".... "Cintai Aku atau Biarkan Aku Pergi".... Highest rank on wattpad: #3-markno(01-08-2023) #Markno Boys Love Mark x Jeno Warning!!! Mature Content 21+++++