Mark lebih memili mengajak Jeno ke apartementnya ketimbang ke kamar club itu.Mereka memang jarang bercinta di tempat asing.Mereka lebih memilih melakukannya di apartement Mark kalau tidak di apartement Jeno.
Di sepanjang perjalanan menuju ke apartement Mark,Jeno lebih banyak diam dan terlihat lagi sedang memikirkan sesuatu.Mark yang sibuk menyetir dan di desak oleh hasratnya,tidak terlalu memikirkan kekasihnya.Pikirannya hanya fokus ke jalanan agar cepat sampai ke apartementnya.
Setiap detik terasa menyiksa bagi Mark karena miliknya sudah dari tadi menggembung sejak Jeno mengeluarkan desahan halus saat berciuman di pesta.
"Mark...",akhirnya Jeno mengeluarkan suara dan menghentikan lamunannya.
"hmm",suara Mark terdengar sedikit serak dan membuat Jeno merasa ada yang aneh dengan kekasihnya.Tetapi Jeno berusaha mengabaikannya dan lebih memilih melanjutkan ucapannya.
"Jaemin dititipkan sama Harvy amankan??",Jeno merasa ragu karena meninggalkan Jaemin bersama Harvy.Dia tahu sendiri bagaimana watak Harvy.
Sekarang Jeno menjadi sangat cemas bagaimana keadaan Jaemin sekarang.Mau ditelpon,tapi Jaemin tidak menggunakan ponsel.Jeno menjadi merasa sangat bersalah kepada sahabatnya Jaemin.
"aman lah,emang kenapa??",Mark merasa heran dengan pertanyaan kekasihnya.
"maksudnya...,Jaemin tidak mungkin bukan dijadikan target sama Harvy",Jeno sangat hati-hati mengeluarkan kata-katanya,takut membuat Mark tersinggung karena ini perihal sahabatnya.
"ku rasa tidak.Harvy dan Jaemin baru saja kenal",Mark terpaksa berbohong supaya tidak mencemaskan kekasihnya,meski dia sudah tahu sendiri niat Harvy yang sebenarnya.
Mark menghentikan mobilnya,ternyata mereka sudah sampai di apartement.
Setelah keluar dari mobil,Mark langsung menggendong Jeno ala bridal style menuju kamarnya.Mereka menaikki lift guna menuju kamar Mark yang terletak di lantai 8.
Mark lansung menghempaskan Jeno ke atas tempat tidur king size nya.Hal itu membuat Jeno sedikit meringis karena tubuh kurusnya terhempas cukup keras.Tetapi dia sudah terbiasa karena Mark memang sedikit kasar jika sudah berurusan di ranjang.
Mark menindih tubuh mungil Jeno dan meraup rakus bibir cherrynya.
"hmmphh Markhh..",Jeno kewalahan menghadapi ciuman kasar Mark.
Lidah Mark menari-nari dengan lihainya di dalam mulut Jeno.Mencicipi rasa manis saliva yang Jeno miliki.
Jeno merasa bibirnya perih karena selalu digigit-gigit kecil oleh Mark saat berciuman.Tetapi dia tidak berani mengatakannya dan selalu pasrah menerima apapun perlakuan Mark terhadap tubuhnya.
"mmmpph Markhhh",Jeno memukul dada Mark karena ciuman Mark terlalu lama dan membuat dadanya sesak kehabisan nafas.
Mark menghentikan ciumannya dan menciptakan untaian saliva di antara dia dan Jeno.
"huh"..
"huh"..
"huh"..
Jeno berusaha menetralkan nafasnya kembali.Meski ciuman Mark kasar,itu tetap membuat Jeno terlena.Matanya memandang Mark sayu,seolah-olah meminta lebih.
Melihat Jeno seperti ini membuat Mark menampilkan senyum smirknya.Jeno tidak menyadari hal itu karena dia sibuk dengan suhu tubuhnya terus meningkat setiap menerima sentuhan Mark.
"kita sudah lama tidak bermain-main baby",mendengarkan perkataan Mark,Jeno kembali tersadar akan nasibnya sekarang.Bermain-main yang Mark maksud itu sangat mengerikan.Tetapi Jeno tidak bisa berbuat apa-apa,memohon kepada Mark tidak akan menghasilkan hal yang lebih baik.

KAMU SEDANG MEMBACA
Sweet but Psycho
Random"Lelah membangun dinding ku, hanya untuk menyaksikan mereka runtuh lagi".... "Cintai Aku atau Biarkan Aku Pergi".... Highest rank on wattpad: #3-markno(01-08-2023) #Markno Boys Love Mark x Jeno Warning!!! Mature Content 21+++++