15

545 24 0
                                    

"pertunjukkan drama yang sangat menarik",

Tautan itu seketika terlepas saat mendengar suara bariton yang sangat familiar bagi salah satu dari mereka.Jeno membelalak,seluruh sarafnya terhenti seolah mati rasa.Dia langsung menarik dirinya dan sedikit menjauh dari Hyunjin.

"kau siapa?",Hyunjin tidak terima waktunya bersama Jeno diganggu.

Mark berjalan mendekat dan berdiri di samping Jeno,menggenggam jemari lentik itu.

"saya kekasihnya Lee Jeno",memandang sinis ke arah Hyunjin.Saling menghujami lewat tatapan.

"Mark!",

"kenapa Jeno?...,memang begitu kenyataannya bukan?",Mark berbalik menatap ke arah Jeno.Jujur Jeno sangat takut akan tatapan itu sehingga membuat tubuhnya bergetar.

Hyunjin bingung,tidak mengerti dengan situasi ini.Dia beralih ke Jeno.

"Jen...,apa maksud semua ini?",

Jeno dapat melihat pancaran kekecewaan dari sorot mata Hyunjin.Sungguh Jeno merasa sangat bersalah dan egois.Dia tidak tahu untuk menjelaskan seperti apa semua ini.

"maaf...",

Entah kepada siapa lirihan itu Jeno tujukan.Yang jelas hatinya sangat kacau dan bimbang.

Jeno melirik ke arah Mark dan menemukan dua netra yang menatap dingin.Manik kelam itu sangat mengintimidasi seakan melenyapkan Jeno saat ini juga.Jeno sudah bisa menebak apa yang terjadi padanya setelah ini.

"maaf Hyunjin...,aku tidak bisa menjelaskan sekarang",Jeno menarik Mark agar segera pergi dari sini.Jujur dia sudah tidak sanggup lagi mendengar kata yang akan keluar dari mulut Hyunjin.Dia sudah terlalu sakit dengan perasaan bersalah dan penyesalan ini.Dia tidak mau hal buruk yang akan dilakukan oleh pria di hadapannya jika sedikit saja lebih lama lagi.

Hyunjin hanya bisa mengepalkan tangannya saat melihat Mark yang kembali memutar badannya untuk menatap mengejek dan merendahkan.
















***















"hikss...",

Jeno hanya bisa merintih saat Mark meneteskan lilin di punggungnya.Lelehan panas itu membuat kulit halus Jeno mengelupas dan melepuh.Dia mencengkram bantal yang sekarang menjadi tumpuan kepalanya.Jeno sudah sangat lelah dengan posisi menunungging ini.Sejak dari rooftop tadi Mark langsung mengajaknya pulang ke apartement.Bukan mengajak,lebih tepatnya menyeret dan memaksa Jeno.

Jeno tidak diikat oleh Mark,tetapi dia tidak memberontak sedikit pun.Bahkan sedikit untuk memperbaiki posisi pun tidak Jeno lakukan.Dia merasa bahwa dia memang pantas untuk mendapatkan semua ini.Menurutnya Mark tidak salah,wajar saja jika kekasihnya itu marah karena melihat dirinya bersama orang lain bahkan sampai berciuman.

Jeno ikhlas dan pasrah menerima perlakuan kasar Mark.Mungkin dengan ini semua,kekasihnya itu dapat melampiaskan emosinya dan kembali merasa lebih baik.

"akhhh!!",

Jeno terjengit dan tubuhnya bergetar saat Mark sengaja meneteskan lilin panas itu di lubangnya.

"sepertinya kau sangat suka diperlakukan seperti ini Lee Jeno...",

Terdengar tenang,namun bagi Jeno itu sangat mengerikan.Jeno lebih memilih diam,takut akan memperburuk perasaan Mark.

Mark membalik kasar tubuh Jeno menjadi telentang.

"shh akhh...",Mark sepertinya sengaja mengincar titik sensitif Jeno.Kali ini dia meneteskan di kedua puting mencuat Jeno.

Sweet but PsychoTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang