25

566 34 2
                                    

Brak....!!

Pintu itu terbuka lebar karena dihantam cukup kuat.

"Wow..., apa yang membuat primadona cantik ini datang ke kandang harimau?",

"Diam kau bajingan biadab!!", Jeno melangkah cepat dan berdiri di depan Harvy yang masih duduk di kursinya.

Harvy berdiri dengan tenang, di sela jari tengah dan telunjuknya terselip lintingan tembakau yang sedang menyala.

"ternyata bibir manis mu ini juga bisa berkata pedas", Harvy memojokkan Jeno, memperhatikan si cantik yang terlihat menggemaskan saat marah.

Hufthh...

Harvy menghembuskan asap rokoknya di depan wajah Jeno.

"uhukh..., kurang hajar!",

Harvy terkekeh melihat Jeno yang terbatuk dan merenggut karena ulahnya.

"ada apa cantik?. Berbicara lah dengan baik...", Harvy memberi ruang untuk Jeno dengan mundur satu langkah.

Jeno menatap sengit. Merasa sangat diremehkan oleh pria dihadapannya ini.

"jika kau tidak ingin bertanggung jawab setidaknya jangan sakiti Jaemin!!",

"ouh jadi ceritanya sedang menjadi pahlawan untuk sahabat. Santai lah sweety, itu bisa diatur",

Harvy membuang rokoknya yang masih menyala lalu menginjak dengan sepatunya.

"one night stand with me?", Harvy mencolek dagu Jeno.

"berani kau bicara kotor pada ku",

Jeno menegang, Harvy semakin mendekat dan sekarang tubuhnya telah terhimpit oleh tubuh Harvy.

"tidak hanya bicara, aku juga bisa berbuat kotor pada tubuh indah mu ini", Harvy mengelus pelan wajah Jeno hingga turun ke leher jenjangnya.

"Mark akan membunuh mu!!", nafas Jeno memburu menahan sesak.

"kau yakin Mark secinta itu pada mu, heum?. Kasihan sekali kau cantik...",

Harvy menatap Jeno dengan jarak yang sangat dekat bahkan hidung mereka saling bersentuhan. Menelisik setiap inci wajah cantik Jeno. Tatapannya turun ke bawah menelesuri tubuh Jeno.

Jeno mendorong Harvy namun dengan cepat kedua tangannya dicekal ke dinding. Jeno menahan nafas dan memejamkan mata saat Harvy mengendus lehernya.

Harvy berhenti saat melihat begitu banyak bercak merah di leher Jeno. Kemudian menatap lama pada Jeno yang masih terpejam.

Harvy mengusap air mata di sudut netra Jeno.

"pergi lah!. Mark masih membutuhkan tubuh mu",

Jeno tersentak akan ucapan Harvy dan segera membuka mata. Harvy telah berdiri cukup jauh darinya hingga Jeno kembali sedikit berani.

"ku peringatkan kau sekali lagi, jangan sakiti Jaemin!!",

"baiklah. Ku pegang peringatan mu cantik...".

Jeno menyentakkan kaki dan pergi dengan cepat. Sangat kesal dengan Harvy yang terlihat bermain-bermain dengannya. Jeno muak dengan tatapan meremehkan itu. Kenapa seluruh pria dominan menganggap submisif itu lemah, Jeno benci.

.

.

.

"Hey Jen..., ada apa ke sini?", Hyunjin sedikit tidak percaya melihat Jeno di sini.

"hanya kebetulan lewat...",

"hanya kebetulan lewat?", Hyunjin mengulang lagi perkataan Jeno dengan sebelah alis terangkat. Ini bukan jalan umum yang dilewati orang biasa melainkan daerah tempat markas-markas sebuah geng. Tempat ini tidak aman untuk dilalui apalagi oleh seorang Jeno.

Sweet but PsychoTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang