31

582 44 6
                                    

"Aku tidak percaya kau tidak mencintai Jeno!",

Mark hanya diam, menyelimuti Jeno lalu beranjak pergi.

"Mark kau mendengar ku, tidak?!",

Renjun berteriak, hatinya sangat panas melihat perlakuan manis Mark pada Jeno.

"Istirahat lah, kau pasti lelah!", Mark merangkul Renjun namun dihempas paksa.

"Jangan mengalihkan pembicaraan...!",

"Setidaknya keluar lah dulu dari kamar ini, biarkan Jeno istirahat!",

Plak!

Tamparan Renjun melayang di wajah Mark. Hatinya mendidih mendengar pembelaan Mark untuk Jeno.

"Renjun, ada apa dengan mu?!",

"Kau yang sebenarnya ada apa Mark?!. Dasar buaya!!",

"Kau bilang tidak memiliki rasa pada Jeno, tapi kenyataannya?",

"Kau sudah tahu, aku melakukan semua ini hanya karena Mommy!",

"Kau selalu beralasan semua karena Mommy, tapi kepedulian mu pada Jeno tidak bisa dibohongi Mark!!",

"Lalu kau ingin aku membiarkan Jeno begitu saja di atas bukit,sementara aku yang membawanya ke sana!. Kalau Mommy tahu, bagaimana?",

"Aku tidak peduli, kenapa Jeno tidak mati saja tadi dimakan hewan liar!",

"Renjun!!",

"Apa?!. Kau marah pada ku?. Sudah dua perbedaan yang ku temukan pada mu, Mark!",

"Sorry...",

Mark hendak memeluk namun ditepis cepat oleh Renjun.

"Belum pernah aku melihat mu secemas tadi, dan sekarang kau berani membentak ku. Kau benar-benar telah berubah Mark!!",

"Renjun, percayalah aku hanya mencintai mu!",

Renjun menggeleng.

"Hanya karena jalang murahan itu kau berubah, Mark!",

"Berhentilah mengatai Jeno, dia tidak seburuk yang kau kira",

"Terkutuk lah mulut mu Mark Lee!. Kau tahu perkataan mu sungguh sangat menyakiti ku!!",

Renjun menangis, membuat Mark merasa sangat bersalah.

Hikss!

Mark merengkuh Renjun ke dalam dekapan.

"Please believe me,baby...!",

Mark mengecupi surai sang kekasih.

"Aku sedang berusaha mempertahankan hubungan kita",

Mark terus menenangkan Renjun yang masih terisak.

"Aku ingin kau benar-benar meninggalkan Jeno!",

"Itu pasti, tapi tidak sekarang",

"Sampai kapan Mark...?",

"Akan ku usahakan secepatnya. Beruntung Jeno tidak mengadu pada Mommy, kalau Mommy tahu habis lah kita",

Renjun membenarkan ucapan Mark. Tapi dia sudah tidak tahan selalu diperlakukan seakan yang kedua.

"Aku akan mencari cara untuk menghentikan semua ini. Aku berjanji akan menjadikan mu satu-satunya!",

Renjun mengangguk dan tersenyum. Kata-kata Mark membuatnya tenang.

"Ayo tidur!",

Mark menggendong Renjun menuju kamar mereka. Meninggalkan sosok cantik yang menangis dalam diam. Bersusah payah menahan Isak, bahkan bibir berdarah karena digigitnya.

Sweet but PsychoTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang