Sweet but Psycho

21

Sret…!

Srakk…!

Mark merobek paksa seluruh pakaian Jeno sehingga tidak ada lagi yang tersisa menutupi
tubuhnya.Matanya terus saja menatap dingin dan
tajam seolah akan menembus tubuh Jeno saat ini juga.

“akhh…,Mark maaf…”,Jeno meminta maaf jika memang Mark menganggapnya salah.Sungguh sama sekali dia tidak pernah menolak Mark meski sekasar apa pun itu.Hanya saja putingnya saat ini memang sangat sakit sehingga rasanya mau menangis setiap kali Mark menyentuhnya.

Mark tidak peduli sama sekali.Dengan teganya dia malah menggigit dan menyesap kuat sehingga membuat tubuh Jeno bergetar menahan nyeri dan perih.Seakan putingnya akan terlepas dari dadanya.

“shh akkkhhh…!,hiks…Mark sakitss…”,Jeno menjerit begitu putingnya sengaja dijepit lalu ditarik kencang oleh Mark.

Mark menyunggingkan senyum misteriusnya.Merasa sangat senang melihat raut kesakitan Jeno.Dengan tergesa,dia juga melepas semua pakainnya dan melemparnya sembarang arah.

“aakkhh…!!”,Jeno menjerit kencang ketika merasakan sakit yang luar biasa di lubangnya.Itu karena Mark yang tanpa aba-aba langsung menyentakkan miliknya di bawah sana.Darah segar mengalir deras di selangkangan Jeno.

“shh..anghh…akkhh…hiks…”,dengan tidak manusiawinya Mark langsung menyentakkan miliknya yang panjang besar berurat itu tanpa memikirkan Jeno yang kesakitan.Mark mengeraskan rahang seakan menggambarkan betapa keras hatinya sehingga tidak memiliki iba sedikit pun pada tubuh indah yang terlentang lemah,pasrah saja menerima setiap sentuhan kasarnya.Telinganya seakan tuli dengan jeritan dan rintihan Jeno yang memohon untuk sedikit saja bergerak pelan.

“akkhhh…sakitss…uuhh…eunghh…akhh Markhh…”,tubuh Jeno tersentak dan terdorong ke depan mengikuti hentakkan kasar Mark di lubangnya.

Mark mendudukkan Jeno lalu menyandarkannya di headboard kemudian mencengkram erat pinggang ramping itu untuk menahan tubuh Jeno agar tidak terlonjak ke atas setiap dia menusuk dalam dan kasar.

“eunghh…eumhh…akhhh…aahhh…aahhh shhh…”,ini sungguh sangat sakit sehingga membuat air mata Jeno tidak hentin-hentinya turun membanjiri wajah cantiknya.Cengkraman Mark sungguh tidak main-main sehingga menambah penderitaan Jeno.

“shh aagghh…”,Mark mendongak sambil memejamkan matanya menikmati sensasi miliknya yang diremas-remas oleh liang ketat Jeno.Rintihan Jeno menambah semangatnya untuk bergerak lebih kasar dan brutal.

“ouuhhh…eunghh…eumhhh….”,Jeno melirik ke bawah dan melihat lubangnya yang ditumbuk kasar dan dihancurkan oleh penis besar Mark.Pantasan sesakit ini,penis Mark bergerak keluar masuk dengan sangat brutal.Terkadang Mark dengan sengaja merobek anal Jeno dengan menyembul-nyembulkan kepala penisnya ke atas.Bahkan di sekitaran cincin anal Jeno sudah terlihat sangat memerah.

“akkhh…Markhh…cu-aahh…cukuphh…aahh janganhhh angghhh se-sepertihhh ituuhhh..ouhhh….”,Jeno memohon pada Mark agar tidak menyentak dalam.Perutnya terasa mual karena terdorong ke atas.

“ahh…kenapa,bukannya kau suka,heum?”,Mark menatap Jeno yang terlihat sangat lemas.Wajah yang dipenuhi lelehan air mata membuat Mark semakin menyunggingkan senyum penuh kebanggaan.

“akkhh…ouuuhhh…aanghhh….”,Jeno menggeleng ribut,tidak setuju apa yang dikatakan oleh Mark.Dia mencengkram kuat lengan Mark sampai kuku-kukunya menancap di sana,melampiaskan rasa sakit yang dirasakan.

“aaghh…kalau begitu seperti ini saja…shh…”,Mark memutar tubuh Jeno sehingga membelakanginya.Mengangkat pinggul Jeno tinggi-tinggi lalu bergerak cepat dan kasar.

“aakkhh…nohh…akkhh….Markhhh bukanhh…”,Jeno melirik kebelakang sambil menahan paha Mark agar tidak bergerak seperti ini.Pinggang Jeno sungguh sangat sakit bahkan rasanya mau patah setiap kali Mark menyentak masuk.