Hai Ochi disini 👋
Udah, gak perlu kebanyakan opening. Langsung gass dibaca, jangan lupa klik bintang di pojok kiri bawah ☺️
********
"Gue perhatiin akhir-akhir ini lo makin pucet, Ar. Sakit apa lo?"
"Nggak ada, Dan. Mungkin saya anemia."
Zahdan mengerutkan keningnya heran. Dia yang semula duduk di pelataran depan papan tulis, kini beranjak duduk di kursi sebelah kanan Arkhi. Dengan wajah penuh keraguan, Zahdan memandang Arkhi serius.
"Nggak nggak nggak, ini beda nih. Lo nyembunyiin sesuatu dari gue, kan? Jujur lo sama gue, sakit apa, lo?" Sergah Zahdan berapi-api.
"Tidak ada, Adan. Mungkin karena saya terlalu sering begadang saja. Kamu tau sendiri kalau tugas kita banyak." Balas Arkhi.
Zahdan menepuk pundak Arkhi pelan, "Jangan terlalu maksain diri. Gue tau lo pengen pertahanin tahta lo, tapi jangan sampai lo ngorbanin kesehatan lo. Kalau butuh apa-apa bilang sama gue." ucapnya.
"InsyaAllah,"
Keduanya lantas diam, memandang papan tulis yang masih penuh coretan dari pelajaran kemarin. Isi kepala dua manusia itu sedang berjalan menerawang pada kerasnya kehidupan yang menuntut keduanya untuk selalu mendapat hasil yang sempurna. Lelah, tapi harapan keluarga tidak bisa mereka biarkan pupus begitu saja, bukan?
"Adan..." Panggil Arkhi pada sahabatnya itu.
"Hm?" Zahdan tidak menoleh.
"Adan..." Panggil Arkhi lebih tegas.
Zahdan memutar bola matanya malas, "Iyaaaaaaa."
"Sepertinya saya benar-benar menyukai dia." Ucap Arkhi lantas tersenyum.
"Siapa?" Tanya Zahdan, penasaran.
Arkhi tersenyum tipis, "Adik kelas 10, Kala."
"Cewek Broadcast itu?"
"Iya, tapi kenapa ya saya bisa menyukai dia?"
Kedua pundak Zahdan sontak terangkat, "Ya mana gue tau. Itu kan perasaan lu."
"Hehe, nggak logis." ucap Arkhi diiringi tawa kecil.
"Padahal gue kira lo suka sama gue." Seloroh Zahdan.
Mendengar itu, Arkhi yang terkejut pun sontak menarik kursinya menjauh dari Zahdan, "ASTAGHFIRULLAHAL 'ADZIIM, SAYA MASIH NORMAL!"
Tawa Zahdan seketika meledak. Ternyata, Arkhi masih orang yang sama. Sedikit sulit mengajak laki-laki itu bercanda. Logika sudah terlalu banyak merampas jiwa humornya.
"Bercanda, Yaa Allah..." ujar Zahdan setelah puas menertawakan wajah panik Arkhi.
Arkhi mengerdikkan kedua pundaknya, "Serem!"
"Lagian lo tuh terlalu fokus sama pelajaran tau nggak. Sesekali bercanda biar nggak tegang urat syaraf lo! Udah ah, mau keluar bentar gue." Ucap Zahdan seraya beranjak meninggalkan Arkhi.
"Kemana? Sebentar lagi jam pelajaran dimulai."
"Kepo lu!" Balas Zahdan disertai tawa.
Arkhi yang flat hanya diam melihat sahabatnya pergi dan kembali sibuk dengan buku-bukunya. Dasar kutu buku!
********
Suasana sekitar sekolah sangat sepi pagi itu. Seluruh siswa sudah berada di dalam kelas untuk mengikuti pelajaran sejak 15 menit yang lalu. Kecuali satu orang, Zahdan. Ya, laki-laki itu justru duduk berjongkok di dalam ruang ganti yang sengaja ia kunci dari dalam.
![](https://img.wattpad.com/cover/331620718-288-k367804.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
MEZZANINE
Подростковая литератураMas Ar, begitu panggilan kesayangan dari Kala. Namanya Arkhi Izzaddin Khaliq, laki-laki sederhana yang sedang berusaha menjaga hati dan memilih fokus pada pendidikan dan mimpinya. Tuntutan keluarga membuatnya menjadi laki-laki yang ambisius, cuek da...